Tips Sehat Berpuasa Ramadan Di Tengah Pandemi

Puasa Ramadan ditengah pandemi Covid-19 yang belum rampung, Universitas Surabaya (Ubaya) bagikan tips tetap sehat selama puasa lewat Webinar Seri Edukasi Masyarakat 2021 yang dihelat oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Ubaya bertema “Peran Perguruan Tinggi Dalam Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Di Masa Normal Baru”.

Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya sekaligus Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Indro Harianto, Sp.PD dan dr. Heru Wijono, Sp.PD, FINASIM hadir sebagai pembicara dalam webinar seri pertama yang diadakan secara daring, Kamis (22/4/2021). Puasa merupakan tradisi setiap tahun yang dilakukan oleh umat muslim dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri. Namun, adanya wabah pandemi Covid-19 membuat masyarakat menjadi takut untuk menjalankan ibadah puasanya. Meskipun sudah memasuki tahun kedua puasa Ramadan di tengah pandemi Covid-19, masih banyak masyarakat yang berpikir puasa dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga kondisi tubuh lebih rentan terkena virus.

Dua materi Webinar Seri Edukasi Masyarakat 2021, yang pertama mengupas Sehat Saat Berpuasa Di Era Covid-19 dibawakan dr. Indro Harianto Sp.PD. Sedangkan dr. Heru Wijono, Sp.PD, FINASIM menyampaikan materi yang kedua, Tips Jaga Nutrisi, Imunitas dan Pencegahan Infeksi Saat Puasa di Jaman Covid-19. Kedua topik pembahasan ini dipandu oleh dr. Sawitri Boengas, Sp.M., Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Ubaya. Menurut dr. Indro Harianto, ada masyarakat yang masih beranggapan bahwa puasa membuat sistem imunitas menurun karena kurangnya asupan nutrisi yang masuk ke tubuh. Kondisi tersebut dianggap masyarakat tidak dapat menghadang serbuan virus Covid-19. Namun, penelitian dr. Alan Colt dari USA menunjukkan adanya beragam manfaat yang dirasakan setelah berpuasa.

Mulai dari fisik menjadi lebih baik, tekanan darah dan kadar kolestrol terkontrol, nafsu seksual terkendali, mengendurkan ketegangan, menajamkan perasaan, mampu menguasai diri, menghambat proses penuaan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Ada penelitian lain yang menerangkan bahwa rasa lapar dapat memicu sel induk untuk memproduksi sel darah putih atau leukosit yang berperan penting dalam sistem imunitas tubuh. Dokter spesialis penyakit dalam di RS Husada Utama dan RS Manyar Medical Center ini memberikan beberapa tips sehat puasa Ramadan yang mudah diikuti masyarakat. Pertama, bagi yang belum terbiasa berpuasa bisa mencoba pemanasan dengan puasa sunah Sya’ban.

Kedua, usahakan makan sayur satu jam menjelang Imsak. Makan sahur sangat penting untuk memperoleh cadangan energi dalam melakukan aktivitas keseharian sekaligus sebagai pengganti sarapan. Ketiga, lengkapi menu makanan dengan memenuhi gizi empat sehat lima sempurna. Segera berbuka puasa pada waktu magrib dengan minum air dan makan-makanan pemanis alami seperti Kurma, Kolak, atau Kue. Berbuka puasa dengan makanan atau minuman tepat waktu bisa mengurangi produksi asam lambung di dalam tubuh. Kemudian, berhentilah makan sebelum kenyang dan lanjutkan makan setelah salat tarawih.

Bagi penderita penyakit tertentu dianjurkan konsultasi terlebih dahulu dan jangan lupa minum obat sesuai anjuran dokter. Begitu pun dengan ibu hamil atau menyusui yang perlu asupan gizi bagi buah hati. dr. Indro Harianto juga menjelaskan mengenai pilihan makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa. Saat sahur sebaiknya masyarakat mengonsumsi makanan yang hangat agar mudah dicerna sekaligus merangsang keluarnya enzim pencernaan.

Masyarakat dapat menghindari konsumsi gula berlebih di saat sahur karena dapat memicu produksi insulin yang mengakibatkan tubuh lebih cepat merasa lapar, lemas dan lesu. Pilih menu makanan utama jenis karbohidrat kompleks dengan memperbanyak konsumsi sayur, buah-buahan dan minum segelas susu.

Hindari minuman berkafein seperti kopi yang dapat menyebabkan cairan dalam tubuh sering keluar. Mengakhirkan waktu sahur agar memiliki cadangan tenaga yang lebih. Sedangkan pada saat berbuka puasa, dr. Indro Harianto mengatakan jika masyarakat dapat berbuka puasa dengan bertahap. Artinya setelah berbuka puasa dengan minum segelas air atau kurma, pergilah salat magrib dahulu. Baru 15 menit kemudian dapat dilanjutkan dengan makanan yang lebih berat seperti nasi dan lauk pauk. Setelah salat Tarawih dapat dilanjutkan lagi dengan makanan ringan atau camilan. “Utamakan minum air, vitamin dan elektrolit.

Jangan lupa minum air 8 gelas satu hari. Bagaimana caranya? Dengan metode 2 gelas minum air saat sahur, 2 gelas minum air saat berbuka puasa, dan 4 gelas sisanya diantara kedua tersebut. Ketika tidur tubuh kita kehilangan 1-2 kg dan itu air. Jadi memulai puasa dengan restorasi cairan adalah langkah yang baik,” terang dr. Indro Harianto. Sementara itu, dr. Heru Wijono memaparkan materi yang berisi tentang nutrisi, imun dan Covid-19.

Dokter yang kini menjalani studi lanjut S3 di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair menganjurkan agar masyarakat memperhatikan kebutuhan nutrisi tubuh selama berpuasa di tengah pandemi Covid-19 dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan mengandung vitamin C, vitamin D dan Zinc. Masing-masing vitamin tersebut memiliki peran penting dalam tubuh yang efektif meningkatkan imun dan menekan perkembangbiakan virus. dr. Heru Wijono mengungkapkan bahwa diet, imunitas, nutrisi dan infeksi terbukti memiliki keterkaitan yang kuat dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Jika diet teratur dan sehat maka imunitas akan meningkat, ditambah dengan nutrisi tubuh yang terpenuhi membuat infeksi yang terjadi pada tubuh akan rendah. “Masyarakat perlu tetap memperhatikan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak dan menghindari kerumunan), pemenuhan nutrisi, diet, suplemen, dan istirahat yang cukup. Jika virus Covid-19 sudah masuk ke dalam tubuh kita dan pertahanan lini kedua (adaptive immunity) tidak bisa mengatasi maka disitulah gejala akan keluar. Mudah-mudahan kita sehat selalu dan lancar menjalankan ibadah puasanya,” pungkas dr. Heru Wijono.(tok/tin ) Sumber

Posted in News and tagged , , , , , , , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *