Sejarah Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya

Sejarah Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya

Gedung MA Fakultas Kedokteran UBAYA

Menristekdikti melalui Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor: 131/KPT/I/2015 tanggal 29 Maret 2016 menetapkan pembukaan PSPD FK-UBAYA yang diselenggarakan oleh Yayasan Universitas Surabaya. Keputusan tersebut ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Peraturan Rektor Universitas Surabaya Nomor 104 Tahun 2016 pada tanggal 30 Maret 2016 tentang Pembentukan Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya. Dengan peraturan tersebut, FK-UBAYA menjadi fakultas ke-8 yang sekaligus menjadi yang termuda di lingkungan Universitas Surabaya (UBAYA).

Proses pembentukan FK-UBAYA sejatinya melalui perjalanan yang cukup panjang. Cita-cita mulia untuk mendirikan fakultas kedokteran diinisiasi oleh Rektor UBAYA pada 2002 atas keinginan untuk turut serta memberikan sumbangan terbaik bagi bangsa dan turut berpartisipasi aktif meningkatkan derajat kesehatan melalui Pendidikan Kedokteran, menjadi landasan dari cita-cita mulia tersebut

Dalam proposalnya, pendirian FK-UBAYA dilandaskan pada keinginan untuk memenuhi berpartispasi dalam pembangunan kesehatan utamanya pemenuhan kebutuhan akan tenaga dokter di Indonesia, khususnya bagian timur. Untuk menyiapkan diri menghadapi tuntutan kemajuan ilmu kedokteran dan persaingan institusi pendidikan kedokteran, FK-UBAYA mencoba membangun keunggulannya di bidang kedokteran herbal (herbal medicine). Pemilihan bidang ini didukung oleh keberadaan Fakultas Farmasi yang saat itu telah sangat berkembang dan menjadi salah satu rujukan pendidikan kefarmasian di Indonesia. Selain itu, bidang lain yang diharapkan dapat mendukung keunggulan tersebut

Adalah teknologi kedokteran sebagai upaya FK-UBAYA untuk menjawab tantangan era industri 4.0, dengan memberikan pengalaman belajar untuk mengembangkan kemampuan literasi teknologi bagi dokter lulusannya. Melengkapi kompetensi yang ada, lulusan dokter juga akan mendapatkan kesempatan untuk memasuki fase pendidikan antar profesi kesehatan (interprofesional education), agar kelak siap menjadi bagian dari tim kolaborasi dalam pelayanan kesehatan.

Mengawali beroperasinya di tahun akademik 2016-2017, FK-UBAYA saat itu telah memiliki 21 orang dosen dan 13 orang tenaga kependidikan. Sebanyak 140 orang calon mahasiswa telah mengajukan diri untuk menjadi mahasiswa angkatan pertama, namun hanya 50 orang saja yang dapat diterima sesuai kuota yang telah ditetapkan oleh Kemenristekdikti.

Berbagai upaya pengembangan terus dikerjakan, seperti penambahan laboratorium biomedik, pengembangan clinical skills lab (CSL), sehingga memenuhi syarat untuk menjadi lokasi Objective Structured Clinical Examination (OSCE) nasional. Demikian pula untuk laboratorium komputer, dikembangkan menjadi Computer-Based Test (CBT) center bertaraf ujian nasional. Fasilitas pendukung pencapaian keunggulan di bidang kedokteran herbal disediakan berupa Botanical Garden beserta Animal Lab yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas penelitian. Berbagai upaya kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan maupun non pendidikan juga ditingkatkan untuk memperluas akses yang bertujuan meningkatkan kapasitas institusi maupun sumber daya manusia.