Meet the Parents 2024 di FK Ubaya

Pada tanggal 8 Agustus 2024, Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) sukses menggelar acara tahunan “Meet the Parents”. Acara yang selalu dinanti-nantikan ini dirancang khusus untuk memperkenalkan orang tua mahasiswa baru kepada lingkungan akademik serta fasilitas yang akan menjadi bagian penting dari kehidupan anak-anak mereka selama menempuh pendidikan kedokteran.

“Meet the Parents” bukan sekadar pertemuan biasa. Acara ini bertujuan untuk membangun hubungan yang kuat antara orang tua, fakultas, dan universitas. Dalam suasana yang hangat dan terbuka, orang tua diberikan kesempatan untuk bertemu langsung dengan para pimpinan fakultas dan unit terkait. Diskusi yang terjadi dalam acara ini sangat beragam, mencakup berbagai aspek akademik, keuangan, hingga fasilitas kampus.

Salah satu bagian penting dari acara ini adalah sesi tanya jawab langsung dengan pimpinan fakultas dan unit terkait. Orang tua dapat mengajukan pertanyaan terkait kurikulum, beban belajar, hingga dukungan yang diberikan oleh universitas untuk mendukung perkembangan akademik dan kesejahteraan mahasiswa. Melalui dialog ini, FK Ubaya berusaha memastikan bahwa orang tua merasa nyaman dan percaya bahwa anak-anak mereka berada di lingkungan yang tepat untuk berkembang.

Acara ini juga memberikan kesempatan bagi para orang tua untuk mengikuti mini tour kampus. Dalam tur ini, mereka diajak mengelilingi berbagai fasilitas yang tersedia, mulai dari ruang kelas, laboratorium dan fasilitas lainya Dengan melihat langsung fasilitas yang akan digunakan oleh anak-anak mereka, para orang tua mendapatkan gambaran nyata tentang lingkungan yang akan mendukung proses belajar mengajar di FK Ubaya.

“Meet the Parents 2024” adalah langkah penting dalam membangun kepercayaan dan kolaborasi antara universitas, mahasiswa, dan orang tua. Dengan memperkenalkan lingkungan akademik dan menyediakan platform untuk berdiskusi, FK Ubaya menunjukkan komitmennya dalam menciptakan pengalaman belajar yang positif dan mendukung perkembangan mahasiswa secara holistik.

Kami berharap acara ini dapat memberikan ketenangan dan keyakinan bagi para orang tua bahwa anak-anak mereka berada di tangan yang tepat. FK Ubaya akan terus berupaya menjaga komunikasi yang baik dengan para orang tua, memastikan bahwa setiap mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal dan menjadi dokter yang kompeten di masa depan.

FK Ubaya goes to Thailand

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) baru-baru ini mengadakan kunjungan penting ke Fakultas Kedokteran Siriraj Hospital, Universitas Mahidol, Thailand, melalui program Inspire: Medical Education Tour. Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk memperdalam wawasan mengenai pendidikan kedokteran di Thailand dan mengeksplorasi potensi kerjasama antara FK Ubaya dan Fakultas Kedokteran Siriraj Hospital.

Delegasi FK Ubaya dipimpin oleh Prof. dr. Rochmad Romdoni, didampingi oleh dr. Kevin dan dr. Adhimas, serta melibatkan tim dan 12 mahasiswa dari FK Ubaya. Salah satu kegiatan utama dalam kunjungan ini adalah kunjungan ke Siriraj Medical Museum, di mana delegasi belajar tentang sejarah kedokteran dan ilmu forensik di Thailand. Mereka juga mendapatkan wawasan mengenai keahlian khusus dalam bidang imunologi dan pengobatan tradisional Thailand yang terapan.

Selain itu, delegasi FK Ubaya mengadakan diskusi produktif dengan Departemen Anatomi di Siriraj Hospital untuk membahas potensi kerjasama akademik dan penelitian di masa depan. Kunjungan ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan antara kedua institusi, tetapi juga memperkaya pengetahuan dan pengalaman para mahasiswa dan dosen dalam bidang kedokteran.

Melalui program Inspire: Medical Education Tour ini, FK Ubaya mengambil langkah strategis untuk mengembangkan jaringan internasional dan meningkatkan kualitas pendidikan serta penelitian di bidang kedokteran. Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kerjasama yang lebih erat dan inovatif di masa depan.

Rapat Kerja 2024: Menggali Potensi, Meningkatkan Kompetensi Global

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK UBAYA) kembali menggelar rapat kerja tahunan dengan tema “GO BOLDLY TO THE EXTRA MILE: Meningkatkan Kompetensi dan Daya Saing Global Lulusan FK UBAYA – Langkah Menuju Akreditasi Unggul”. Acara ini dilaksanakan pada 22-23 Juli 2024 di UTC Trawas, salah satu kampus outdoor UBAYA yang terkenal dengan suasana sejuk dan lingkungan yang mendukung untuk berpikir strategis.

Rapat kerja ini dihadiri oleh jajaran pimpinan, dosen, serta staf Tendik FK UBAYA, yang semuanya berkomitmen untuk membawa fakultas ini menuju standar pendidikan yang lebih tinggi. acara ini juga kedatangan dr. Robby Pattiselano, MARS., Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) yang telah meluangkan waktunya untuk meberikan sambutan dan berdiskusi dengan para peserta.

Peserta rapat kerja ini mengevaluasi pencapaian tahun sebelumnya, merumuskan strategi baru, dan menetapkan target-target yang ingin dicapai dalam waktu dekat. Diskusi difokuskan pada peningkatan kurikulum, pengembangan metode pembelajaran inovatif, serta kerjasama internasional yang lebih kuat. Semua ini bertujuan untuk memperkuat posisi FK UBAYA sebagai institusi pendidikan kedokteran yang mampu mencetak dokter dengan kompetensi global.

Tema yang diusung kali ini tidak hanya sekedar slogan, melainkan sebuah komitmen kuat dari seluruh civitas akademika FK UBAYA untuk mencapai akreditasi unggul. Proses menuju akreditasi ini bukan hanya soal memenuhi standar administrasi, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan.

Hasil dari rapat kerja ini diharapkan dapat membawa FK UBAYA ke tingkat yang lebih tinggi dan menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga mampu bersaing di tingkat global.

FK UBAYA Gelar Studi Banding ke FK UMS

Pada tanggal 18 Juli 2024, Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK UBAYA) mengadakan kunjungan studi banding ke Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (FK UMS). Kegiatan yang berlangsung di Ruang AR Fahruddin, Lantai 3 FK UMS ini dihadiri oleh Tim Task Force Akreditasi dari kedua fakultas.

Kunjungan ini diawali dengan sesi presentasi yang membahas berbagai strategi dan pencapaian dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di FK UMS. Tim dari FK UBAYA mendapat kesempatan untuk mempelajari best practices yang telah diterapkan oleh FK UMS, terutama terkait dengan implementasi Akreditasi 9 kriteria.

Selain itu, acara juga diisi dengan diskusi mendalam antara para Penanggung Jawab dari kedua fakultas, yang bertujuan untuk berbagi pengalaman dan solusi terhadap tantangan yang dihadapi dalam proses akreditasi.

Setelah sesi diskusi, delegasi FK UBAYA melakukan peninjauan langsung terhadap fasilitas dan sarana prasarana yang dimiliki oleh FK UMS. Peninjauan ini memberikan gambaran lebih jelas mengenai standar fasilitas yang mendukung proses pembelajaran dan kegiatan akademik di FK UMS.

Kunjungan ini diharapkan tidak hanya mempererat hubungan antara kedua fakultas, tetapi juga memberikan semangat baru bagi FK UBAYA untuk terus maju dan berkembang dalam meraih akreditasi unggul. Dengan adanya studi banding ini, FK UBAYA berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan demi mencetak lulusan dokter yang kompeten dan berkualitas tinggi.

Dosen FK Ubaya Latih Siswa SMK Surabaya Jadi Fasilitator Pertolongan Pertama

Tim dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) memberikan pelatihan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan oleh orang awam kepada siswa SMK Kesehatan Surabaya, Kamis (13/6/2024).

Kegiatan ini merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) lima dosen FK Ubaya, yaitu dr Ardyan SpAn, dr Sawitri Boengas SpM, dr Anita Dahliana MKes, dr Winnie Nirmala Santosa MSi, dan Dwi Martha Nur Aditya MSi.

Ketua Tim PKM Ubaya, dr Ardyan Sp An, mengungkapkan pelatihan yang diberikan pada siswa ini dilakukan selama setahun, dengan tujuan agar siswa bisa menjadi fasilitator dalam pemberian pelatihan ini.

“Jadi beberapa siswa sudah bisa menjadi fasilitator untuk bisa memberikan materi pelatihan yang kami berikan. Jadi kami berikan materi video dan praktik pada siswa kelas XI, kemudian nantinya siswa kelas XI ini membantu memberikan materinya pada siswa kelas X,” ungkapnya.

Dalam pelatihan yang diikuti sekitar 300 siswa kelas X dan XI ini, siswa diajarkan lima materi kegawat daruratan, yaitu bantuan hidup dasar, bantuan untuk orang tersedak, pembidaian saat patah tulang kaki dan tangan, irigasi mata yang mengalami trauma atau luka dan juga transportasi korban yang mengalami kecelakaan.

“Pelatihan ini menjadi proyek awal kami untuk memberikan edukasi di tingkat siswa menengah agar bisa memberikan pertolongan kegawat daruratan yang dilakukan orang awam,” pungkasnya.

Kepala SMK Kesehatan, Yany Citra Beauty SSos MPd, mengungkapkan pihaknya sangat berterima kasih atas pelatihan yang diberikan pada siswanya selama dua tahun ini.

“Kami ada pelajaran tersebut, tetapi tidak kami terapkan secara masif. Karena memang harus ada dokter yang dari dokter langsung dan bersertifikat. Karena pengajar kami lebih fokus pada keperawatan. Makanya biasanya kami adakan pada guru tamu,” lanjutnya.

Sementara itu, Nadiya Agustin Anggraeni, siswa kelas XI Jurusan Keperawatan menjelaskan jika pelatihan ini menjadi bekal yang menunjang sebelum dirinya masuk perguruan tinggi.

Apalagi ketrampilan yang dimiliki setelah pelatihan menjadi bekal sehari-hari jika mengalami cedera.

“Kapan hari di laboratorium sempat kena cairan di mata. Setelah ikut pelatihan ini jadi tahu cara irigasi di mata yang benar bagaimana,” kesannya.

 

Sumber 

Mengapa Kita Bisa Merasakan Manis? Ini Penjelasan Ilmiah yang Belum Banyak Diketahui

Rasa manis pada makanan, secara normal hanya dapat dirasakan jika kita mencicipi karbohidrat dalam bentuk disakarida, monosakarida dan atau kombinasi keduanya.

1. Jenis Karbohidrat

Untuk membantu memahami apa yang dimaksud dengan jenis gula di atas. Ada baiknya mengenal 3 penggolongan karbohidrat. Umumnya terdapat tiga bentuk karbohidrat yang sering kita gunakan.

  • Tepung, roti, dan gandum adalah contoh karbohidrat kompleks,
  • Madu dan laktosa pada susu adalah contoh disakarida.
  • Adapun gula darah (glukosa) adalah contoh monosakarida yang dapat kita temui pada cairan infus.

Inilah alasan, mengapa saat Anda mengambil sejuput tepung baik tepung beras, singkong dan jagung dan langsung mencicipinya maka akan terasa akan hambar. Berbeda halnya jika Anda mencoba gula pasir (gula meja) akan langsung terasa manis karena ia telah berbentuk disakarida.

2. Penjelasan Ilmiah Timbulnya Rasa Manis

Molekul disakarida dan monosakrida ini begitu tiba dipermukaan lidah akan berikatan dengan T1R2 dan T1R3 sub unit bagian dari indra perasa. Ikatan ini akan membangkitkan dan menghasilkan signal tranduksi intrasel.

Reseptor perasa manis pada sel epitel lidah. Sumber [1]

Proses pengikatan molekul dan reseptor ini adalah proses yang mutlak harus terjadi untuk menghasilkan persepsi rasa manis. Setelah reseptor diaktifkan, ini memicu rangkaian reaksi kimia di dalam sel. Proses ini dikenal sebagai transduksi sinyal seperti penjelasan di atas. Dalam kasus rasa manis, aktivasi reseptor menyebabkan peningkatan produksi molekul bernama cAMP (cyclic adenosine monophosphate) dan ion kalsium, sebagai “second messenger.”

Peningkatan Second Messenger cAMP. Sumber [2]

3. Pembebasan Neurotransmiter

Peningkatan kadar cAMP memicu serangkaian reaksi yang akhirnya menyebabkan sel-sel saraf melepaskan neurotransmiter. Neurotransmiter ini kemudian bergerak menuju saraf yang berhubungan dengan rasa, mengirim sinyal ke otak bahwa Anda telah mengonsumsi sesuatu yang manis.

4. Persepsi Rasa di Otak

Sinyal ini diangkut melalui saraf ke otak, di mana mereka diinterpretasikan sebagai rasa manis. Proses ini sangat cepat, sehingga kita bisa segera mengenali rasa manis setelah molekul tersebut kontak dengan lidah kita.

Oleh: Baharuddin | Author | Researcher

Sumber

FK Ubaya Gelar Pelatihan BLS untuk Warga Kampus

Pada Kamis, 25 April 2024, Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) menggelar pelatihan Basic Life Support (BLS) di Gedung Perpustakaan lantai 5 Kampus Ubaya Tenggilis. Acara ini dihadiri oleh karyawan unit, dosen dari berbagai fakultas, dan mahasiswa sebagai bagian dari rangkaian perayaan Dies Natalis FK Ubaya ke-8.

Ketua panitia, dr. Katharina Merry Apriliani Angkawidjaja, Sp.KJ., M.H., menyatakan bahwa pelatihan BLS merupakan salah satu bentuk kontribusi FK Ubaya dalam dunia pendidikan. “Kami ingin memberikan edukasi yang bermanfaat untuk seluruh warga kampus Ubaya. Ini juga merupakan upaya kami untuk mewujudkan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja),” jelasnya.

Materi pelatihan disampaikan oleh dua narasumber utama, yaitu dr. Jordan Bakhriansyah, Sp.JP., Ketua PERKI Cabang Surabaya, dan dr. Rizka Amalia, Sp.JP., Dokter Poli Jantung RS Ubaya. Peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai komponen-komponen BLS, termasuk penilaian keadaan pasien, teknik kompresi dada yang efektif, penilaian pergerakan dada dan pemberian nafas bantuan, serta penggunaan Automoted External Defibrillator (AED) jika diperlukan.

Usai pemaparan materi, peserta langsung terlibat dalam sesi praktik yang meliputi Chest Compression (kompresi dada), Airway (jalan napas), dan Breathing (pernapasan). Salah satu peserta, Almela Frivada Jatmiko, S.Psi., mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberikannya pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana menyelamatkan nyawa seseorang dalam situasi darurat. “Ilmu yang saya peroleh juga dapat saya bagikan kepada orang-orang di sekitar saya, sehingga kami semua siap dan tahu langkah yang harus diambil saat menghadapi keadaan genting,” katanya.

Setiap peserta pelatihan akan diberikan sertifikat sebagai bukti telah mengikuti pelatihan tersebut. “Harapan kami, melalui kegiatan ini, seluruh warga kampus Ubaya dapat menjadi orang pertama yang memberikan bantuan saat seseorang mengalami henti jantung mendadak di tempat umum,” tambah dr. Merry.

sumber gambar : ubaya.ac.id

Perkembangan 3D Printing di Dunia Kesehatan

Dalam beberapa tahun terakhir, 3D printing telah muncul sebagai teknologi terobosan dengan beragam aplikasi di berbagai industri. Tidak ada tempat yang menunjukkan potensinya lebih dari di bidang kesehatan, di mana teknologi ini sedang merevolusi praktik bedah, prostetik, dan bahkan transplantasi organ. artikel ini menjelajahi dampak luas 3D printing di bidang kesehatan dan masa depannya yang menjanjikan.

Berawal dari metode awal seperti stereolithography, 3D printing telah berkembang menjadi teknologi yang canggih yang mampu memproduksi objek tiga dimensi yang rumit lapis demi lapis. Dari awalnya pada tahun 1970-an hingga teknik modern seperti fused deposition modeling (FDM), fleksibilitas 3D printing telah berkembang secara eksponensial. Dengan lebih dari 18 metode yang tersedia saat ini, masing-masing dengan banyak modifikasi, 3D printing menawarkan manufaktur kustom dalam berbagai bahan, menjadikannya ideal untuk aplikasi medis.

Inovasi dalam Alat dan Peralatan Bedah

Salah satu dampak paling signifikan dari 3D printing dalam bidang kesehatan adalah perannya dalam merevolusi prosedur bedah. Para ahli bedah kini dapat merancang dan memproduksi alat bedah, model latihan, dan implan kustom dengan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan menggabungkan umpan balik langsung dari para profesional medis, perubahan iteratif dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas intervensi bedah. Model latihan khusus pasien memungkinkan para ahli bedah untuk lebih mempersiapkan diri untuk prosedur yang kompleks dengan mereplikasi anatomi unik dari setiap pasien, mengurangi risiko kejutan selama operasi.

Prostetik dan Implan yang Dipersonalisasi

Prostetik tradisional sering mengalami masalah seperti ketidaknyamanan dan ditinggalkan karena tidak pas atau estetika yang buruk. Namun, 3D printing telah mengubah lanskap desain prostetik dengan memungkinkan kustomisasi menggunakan bahan-bahan biokompatibel. Perusahaan seperti Openbionics berada di garis depan inovasi ini, menawarkan prostetik kustom yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik, seperti desain untuk anak-anak atau musisi. Dengan 3D printing, prostetik tidak hanya lebih nyaman tetapi juga lebih fungsional dan estetis, menyebabkan hasil yang lebih baik bagi pasien dan peningkatan penerimaan.

Terobosan dalam Organ yang Dicetak 3D

Mungkin aplikasi paling revolusioner dari 3D printing dalam bidang kesehatan adalah dalam ranah transplantasi organ. Para peneliti sedang menjelajahi kemungkinan membuat bingkai dan jaringan yang dapat diimplan menggunakan bahan-bahan biomaterial yang mengandung sel-sel hidup. Organ yang dicetak 3D, yang dibudidayakan dari sel-sel pasien, menawarkan biokompatibilitas dan kustomisasi yang lebih besar dibandingkan dengan organ donor tradisional. Metode seperti penanaman sel memungkinkan pembuatan organ kustom yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pasien, menjanjikan jalur baru untuk transplantasi organ dan pengobatan regeneratif.

Kekuatan transformasional 3D printing dalam bidang kesehatan tidak bisa dianggap remeh. Dari merevolusi praktik bedah hingga memungkinkan prostetik yang dipersonalisasi dan transplantasi organ, teknologi ini sedang mengubah cara kita mendekati penyediaan layanan kesehatan. Seiring dengan penelitian dan pengembangan dalam 3D printing terus berkembang, kemungkinan inovasi dalam bidang kedokteran tidak terbatas. Dengan kemampuannya untuk menciptakan solusi kustom yang disesuaikan dengan pasien individu, 3D printing siap memperkenalkan era baru dalam pelayanan kesehatan yang personal.

sumber

Image Credit: 

 

Desa Binaan FK Ubaya Raih Prestasi Nasional

Desa Mojokembang, Kecamatan Pacet, Mojokerto mendapat penghargaan sebagai Pelaksanaan Desa Binaan Terbaik Seluruh Indonesia. Desa ini merupakan desa binaan Fakultas Kedokteran (FK Ubaya). Atas pencapaian ini, BEM FK Ubaya mendapat pengakuan melakukan program terbaik dari Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI).

Wakil Dekan I FK Ubaya, dr. Risma Ikawaty, Ph.D., mengatakan ada beberapa bentuk pembinaan yang diberikan kepada masyarakat di desa ini. Salah satunya adalah melakukan sosialisasi serta pengajaran tentang kesehatan gigi, mata, dan mulut serta pembagian makanan bergizi kepada siswa SD Negeri Mojokembang. “Selain itu, kami juga melakukan screening, pemeriksaan, dan konsultasi kesehatan bagi warga sekitar desa,” imbuhnya.

Tak hanya itu, tim FK Ubaya juga melakukan pembinaan terkait pengelolaan sampah organik dan anorganik untuk warga desa. Lalu dilanjutkan dengan pemanfaatan sampah anorganik menjadi barang recycle berbentuk kerajinan dan peningkatan nilai jual sampah organik menjadi pupuk yang diproduksi warga desa sendiri. Ada pula pembangunan TPS (Tempat Penampungan Sementara) untuk meningkatkan kebersihan lingkungan.

Dr. Ika, sapaan akrabnya, berharap pencapaian ini dapat menjadi motivasi dan pemicu bagi mahasiswa untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan desa binaan ini. “Mengingat mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat diimplementasikan langsung kepada masyarakat. Selain itu bisa mengasah keterampilan soft skill, meningkatkan kemampuan berkomunikasi, berempati, dan berpikir secara kritis,” pungkasnya.

Hingga saat ini, FK Ubaya sudah membina dua desa di Kabupaten Mojokerto. Proyek kedepannya, mereka akan melakukan pemecahan permasalahan kesehatan warga desa melalui pendekatan biopsikososial. Selain itu, membantu desa dalam menangani masalah stunting, serta membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan hasil bumi.

Sumber : Times Indonesia

Menguji Keamanan Apple Vision, Pada Operasi Tulang Belakang

Penalutim.com, Surabaya – Mixed realtyvirtual reality, dan augmented reality adalah teknologi yang mirip namun berbeda. Mirip dikarenakan berfokus pada visual mata. Menggunakan perangkat ini seperti menggunakan kacamata namun ukurannya lebih besar. Tiga perangkat ini akan menghadirkan suasana yang berbeda dalam penggunaannya.

Contoh dari virtual reality adalah Meta Quest 3. Perangkat dari facebook yang mampu membawa penguna ke dalam dunia virtual. Saat menggunakan perangkat Meta ini, pandangan Anda akan terhalangi. Meskipun masih terlihat hasilnya tidak akan jelas.

Adapun teknologi augmented reality dicontohkan oleh Ikea. Saat sedang memilih barang Anda dapat secara interaktif meletakkan benda (yang ditawarkan) ke dalam ruang nyata. Teknologi ini bermanfaat untuk mengestimasi kesesuain benda terhadap ruang atau objek lain. Sayangnya, teknologi ini umumya hanya mampu menghadirkan objek pasif.

Keterbatasan dua perangkat di atas coba disempurnakan oleh Apple Vision Pro. Oleh karena itu, kita menyebutnya sebagai Mixed Reality. Teknologi yang dibenamkan mampu menghadirkan kerja (sistem operasi) ke dalam dunia nyata. Bayangkan, Anda saat ini sedang duduk di suatu taman dan dapat melihat dengan jelas sekeliling. Dapat melihat manusia, hewan, pepohonan, dan bunga. Meskipun pada saat tersebut Anda sedang menggunakan kacamata Apple Vision Pro. Lebih jauh, Pada saat yang sama Anda dapat membuka dan mengetik di Microsoft Office Word. Bukan cuma itu, berbagai aplikasi lain pun dapat dibuka secara bersamaan layaknya sebuah dekstop atau layar komputer super besar.

Integrasi dalam Bidang Kesehatan

Adalah terobosan mutakhir kerika Mixed Reality masuk di bidang kesehatan. Bayangkan ketika perangkat ini kemudian mampu membantu paramedis dalam hal telemedicine. Suatu layanan kesehatan jarak jauh yang jika didukung dengan internet berkecepatan tinggi dan stabil akan mampu melakukan diagnosa dan tindakan seperti operasi. Jarak puluhan kilometer bukan lagi masalah jika teknologi ini tersedia.

Pertanyaan menarik adalah mengapa informasi yang diangkat adalah spine surgery procedure. Meskipun ulasan ini berisi opini namun seperti kita ketahui bahwa operasi spine (tulang belakang) termasuk tindakan berisiko tinggi. Alasannya, pada tulang belakang terdapat juga sistem saraf utama seperti otak yang jika keliru (kesalahan prosedur) dapat merusak banyak bagian tubuh. Sehingga dalam setiap tindakannya dibutuhkan suatu metode dan perangkat yang presisi.

Tantangan inilah mungkin yang menjadi perhatian utama tim bedah dari Cromwell Hospital di London. Tindakan yang mereka lakukan bukan di level makro saja melainkan pada level microsurgical spine. Dalam kasus ini memang terlihat adanya limitasi penggunaan. Terlihat dalam foto di atas seorang anggota tim bedah sedang menggunakan kacamata Apple Vision Pro generasi terbaru. Pada momen tersebut tidak semua anggota tim menggunakan perangkat ini. Limitasi ini juga dapat dipahami sebagai bentuk kehati-hatian.

Evaluasi utama dari penggunaan teknologi ini terletak presisi, akurasi, dan keamanan. Sepertinya algoritma canggih kecerdasan artifisial akan ditingkatkan juga pada perangkat ini. Tentunya Apple sangat menantikan hasil evaluasi penggunaan teknologi ini. Publik pun harus cermat ketika nantinya dirilis laporan ilmiahnya.

Manfaat Untuk Bisnis Apple

Jika kabar penggunaan ini sukses dan tidak ada kendala berarti maka Apple akan menjadi leader. Bisnis akan berkembang dengan cepat karena akusisi pada bidang kesehatan. Telemedicine akan semakin berkembang berkat dukungan Apple Vision.

Apple vision pro saat ini tentu hadir dengan masih membawa kekurangan. Aspek ukuran yang relatif besar memberikan akumulasi bobot juga. Hal ini membuat pengguna merasa kurang nyaman jika penggunaannya terlalu lama. Selain itu aspek biaya juga menjadi barier terhadap akses teknologi ini.

Namun, apapun itu keamanan adalah yang utama untuk saat ini!

Referensi: [1] Businessinsider.com [2] Foxbusineess.com

Anda dapat mulai memahami prinsip penggunaan kecerdasan artifisial secara baik dan benar dengan membaca referensi pendukung yang tepat. Terutama pada mitigasi risiko bias informasi. Informasi pada tautan berikut dapat membantu Anda.

Penulis : Baharuddin-Head of Medical Biochemistry University of Surabaya
Gedung MA, Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya
baharuddin@staff.ubaya.ac.id
National Books Author I Researcher I Lecturer

sumber