Mahasiswa FK Ubaya Lolos Program Indofood Riset Nugraha 2025–2026

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya).
Deviana Pundarika Kantono berhasil lolos sebagai penerima pendanaan penelitian dalam Program Indofood Riset Nugraha (IRN) Periode 2025–2026. Tahun ini, program IRN mengusung tema “Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal.”

Dalam proposal penelitiannya, Deviana mengangkat judul “Pengembangan Pangan Berbasis Sorgum dan Jambu Biji sebagai Asupan Tambahan dalam Percepatan Penyembuhan Pasien DBD.” Penelitian ini bertujuan untuk menghadirkan inovasi pangan fungsional yang dapat memberikan manfaat nyata bagi kesehatan, khususnya dalam mempercepat proses penyembuhan pasien Demam Berdarah Dengue (DBD).

Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari dukungan dan bimbingan dosen pembimbing, Dr. dr. Rivan Virlando Suryadinata, M.Kes., Sp.GK., FISPH., FISCM., yang turut mengarahkan jalannya penelitian.

Melalui capaian ini, FK Ubaya semakin menunjukkan komitmennya dalam mendorong mahasiswa untuk aktif dalam penelitian dan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Semoga prestasi Deviana menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkontribusi dalam bidang kesehatan.

Pelantikan Komisariat Fakultas Kedokteran IKA Ubaya

Pengurus Komisariat Fakultas Kedokteran IKA Ubaya masa bakti 2025-2028 resmi dilantik pada Minggu (28/9/2025). Pelantikan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal IKA Ubaya Umar Hanafi, S.H. didampingi oleh Dekan FK Ubaya Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K) dan Wakil Ketua Umum IKA Ubaya Drs.ec. Erwin Haricahyo Poedjono.

Ketua Komisariat Fakultas Kedokteran IKA Ubaya masa bakti 2025-2026, dr. Diana Rahman, menyebut anggota komisariat terdiri dari 27 orang dari lintas angkatan. Struktur kepengurusan meliputi Badan Pengurus Harian, Divisi Organisasi dan Keanggotaan, Divisi Kegiatan dan Acara, Divisi Keuangan, Divisi Pengabdian Masyarakat, Divisi Humas dan Informasi, serta Divisi Pengembangan Karir dan Publikasi.

“Tujuan dari terbentuknya Komisariat FK IKA Ubaya ini adalah mendukung pengembangan FK Ubaya melalui kontribusi keilmuan, jejaring profesional, dan kolaborasi strategis. Kami juga ingin meningkatkan kapasitas dan kompetensi alumni melalui kegiatan pelatihan, seminar, serta program pengembangan karier,” jelasnya. Selain itu, adanya komisariat ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan sinergi antar alumni FK Ubaya dan berperan aktif dalam pengabdian kepada masyarakat, khususnya di bidang kesehatan dan edukasi publik.

Dr. Diana menambahkan, ia dan tim akan membuat beberapa program seperti Alumni Connect, FK Ubaya Back to Campus, Alumni for Growth, dan Alumni Peduli. Para alumni akan terlibat untuk memberikan kuliah tamu dan workshopcareer sharing, serta bakti sosial kesehatan yang akan diselenggarakan secara rutin.

“Harapannya, ini bisa jadi wadah solidaritas, sinergi alumni lintas generasi, dan sarana pengembangan diri bagi alumni, baik di bidang profesi maupun sosial,” ujar dr. Diana. Ia juga berharap, alumni FK Ubaya dapat memberikan dampak nyata bagi perkembangan FK Ubaya, universitas, dan masyarakat luas serta membawa nama baik almamater ke tingkat nasional maupun internasional melalui capaian prestasi.

 

sumber

Dosen FK Ubaya Raih Penghargaan atas Scopus H-Index dan Publikasi Internasional

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya), dr. Astrid Pratidina Susilo, Sp.An-TI., Ph.D., meraih penghargaan bergengsi dari Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Wilayah V. Beliau dinobatkan sebagai dosen dengan H-Index Scopus tertinggi terbanyak dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) serta dosen dengan jumlah publikasi jurnal internasional bereputasi terbanyak dari PTS.

Penghargaan ini diberikan dalam Muktamar AIPKI Wilayah V sebagai bentuk rekognisi atas kontribusi akademik dan riset. Saat ini, dr. Astrid tercatat memiliki Scopus H-index 10 dan Google Scholar H-index 13.

Sebagai dosen berprestasi FK Ubaya, dr. Astrid aktif meneliti di bidang health profession dan medical education. Penelitiannya berfokus pada komunikasi antara tenaga kesehatan, pasien, dan keluarga, termasuk bagaimana budaya memengaruhi proses pengambilan keputusan dalam konteks kesehatan.

“Penelitian yang saya lakukan sebagian besar terkait dengan komunikasi dan pendidikan kedokteran, khususnya bagaimana faktor budaya memengaruhi interaksi dalam pelayanan kesehatan,” jelas dr. Astrid.

Sejumlah penelitian dr. Astrid telah diimplementasikan dalam pembelajaran di FK Ubaya. Salah satunya adalah pembelajaran nyeri interaktif berbasis Virtual Reality (VR). Teknologi ini memungkinkan mahasiswa kedokteran merasakan pengalaman simulasi kasus nyeri di layanan emergensi.

Aplikasi VR ini dikembangkan bersama dosen Teknik Informatika Ubaya dan menjadi sarana efektif untuk menghubungkan teori dengan praktik. Selain itu, penelitian tentang pelatihan manajemen laktasi interprofesional juga dilakukan bersama Fakultas Farmasi Ubaya dan dikembangkan melalui Ubaya Global Academy.

Selain berkolaborasi lintas fakultas di Universitas Surabaya, dr. Astrid juga menjalin kerja sama internasional dengan berbagai institusi, termasuk Maastricht University, Belanda.

Ke depan, ia berkomitmen untuk terus melakukan penelitian kolaboratif lintas ilmu dan profesi demi menghasilkan inovasi bermanfaat dalam pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan.

Mahasiswa FK Ubaya Raih Bronze Medal

Tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) berhasil menorehkan prestasi gemilang pada ajang Indonesia Inventors Day 2025 kategori Pharmacy, Health, Medicine, & Therapy. Tim yang beranggotakan Sang Ayu Bulan Dirga Pradyani, Nadya Angeline Karuntu, dan Moie Meisje Vandias Emiliano ini meraih medali perunggu melalui inovasi mereka berupa teh herbal Cinobu.

Menurut ketua tim, Bulan, kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 100 tim dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, hingga Korea. Ia mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah membagi waktu penelitian, karena persiapan dilakukan bersamaan dengan masa liburan kuliah.

“Selama lomba, ada pengalaman unik yang tidak terlupakan. Kami selalu membawa teko dari hotel ke venue setiap hari, karena inovasi kami berupa teh yang harus diseduh langsung agar pengunjung bisa mencicipi. Syukurlah, banyak yang tertarik mencoba dan memberikan respon positif,” jelas Bulan.

Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga menjadi motivasi bagi tim untuk terus berinovasi. Bulan menegaskan bahwa dukungan dosen, fakultas, serta berbagai unit di Ubaya sangat berarti dalam perjalanan mereka.

“Terima kasih atas dukungan yang luar biasa. Untuk teman-teman mahasiswa lain, jangan takut mencoba hal baru. Lomba seperti ini bukan hanya soal menang, tapi juga pengalaman, pembelajaran, dan memperluas wawasan. Jadikan setiap tantangan sebagai peluang untuk bertumbuh dan menginspirasi,” pungkasnya.

Dengan capaian ini, FK Ubaya kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung mahasiswa untuk berkembang melalui riset, inovasi, dan kompetisi tingkat internasional.

 

sumber

Mempersiapkan Mahasiswa Kedokteran Menghadapi Kemajuan Teknologi

Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-9, Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) sukses menyelenggarakan webinar bertajuk “Preparing Medical Students to Navigate Technological Advancement”. Acara ini dilaksanakan pada hari Rabu, 16 April 2025, pukul 13.00–15.00 WIB melalui platform Zoom Meeting, dan diikuti oleh peserta dari berbagai institusi pendidikan serta praktisi kesehatan.

Webinar ini menghadirkan dua pembicara utama, yaitu Prof. Anja Krumeich, Ph.D dari Faculty of Health, Medicine, and Life Sciences, Maastricht University, Belanda, dan dr. Risma Ikawaty, Ph.D dari Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya. Keduanya memberikan wawasan mendalam mengenai tantangan dan peluang dalam dunia kedokteran di tengah perkembangan teknologi yang pesat, serta strategi untuk membekali mahasiswa kedokteran agar siap beradaptasi.

Diskusi dipandu oleh moderator dr. Aking Sandi Pribadi, MHPE, FFRI, dosen FK Ubaya, yang juga turut memberikan perspektif mengenai peran institusi pendidikan dalam menyiapkan kurikulum yang relevan dengan era digital.

Selain itu, webinar ini juga melibatkan partisipasi aktif dari mahasiswa. Bernadya Ludwine Andrily hadir sebagai perwakilan mahasiswa, sementara Maheswari Callula Putri bertugas sebagai Master of Ceremony yang memandu jalannya acara dengan lancar.

Acara ini mendapat dukungan dari sponsor, yaitu Pfizer dan Prodia, serta antusiasme tinggi dari para peserta yang menunjukkan minat besar terhadap topik yang diangkat.

Melalui webinar ini, FK Ubaya menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan kedokteran yang adaptif terhadap kemajuan zaman. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya dalam menyiapkan generasi dokter yang tanggap terhadap tantangan global di masa depan.

Tetap Bugar Saat Puasa

Puasa selama bulan Ramadhan bukan berarti Anda harus mengurangi aktivitas fisik atau hanya berdiam diri sepanjang hari. Justru, dengan pola olahraga yang tepat, tubuh bisa tetap bugar dan sehat selama menjalani ibadah puasa.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya), dr. I Gusti Ngurah Dodo Muliawan Ranuh, Sp.OT., M.Ked.Klin., menjelaskan bahwa berjalan kaki bisa menjadi alternatif olahraga ringan yang dapat dilakukan saat berpuasa.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Berolahraga?

Menurut Dr. Dodo, waktu terbaik untuk berjalan kaki adalah menjelang waktu berbuka puasa.

“Berjalan kaki tidak hanya menjaga kebugaran tubuh, tetapi juga membantu mengurangi stres dan meningkatkan fleksibilitas tanpa memberikan tekanan berlebih pada tubuh yang sedang berpuasa,” jelasnya.

Selain berjalan kaki, olahraga dengan intensitas tinggi seperti angkat beban dan latihan kardio tetap bisa dilakukan. Namun, Dr. Dodo menyarankan untuk melakukannya setelah berbuka puasa atau beberapa jam setelah sahur.

“Pada waktu tersebut, tubuh sudah terhidrasi atau masih memiliki cukup energi untuk menjalani aktivitas fisik dengan lebih optimal,” tambahnya.

Manfaat Olahraga Saat Berpuasa

Banyak yang mengira bahwa berolahraga saat puasa dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas. Padahal, menurut Dr. Dodo, olahraga selama berpuasa memiliki banyak manfaat, di antaranya:

  • Meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres
  • Menurunkan kadar glukosa darah
  • Meningkatkan kualitas tidur
  • Membantu tubuh lebih efisien dalam menggunakan lemak sebagai sumber energi

Ia juga mengingatkan bahwa olahraga harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. “Yang terpenting, pastikan kebutuhan energi dan hidrasi tetap terpenuhi selama berpuasa, terutama jika ingin tetap berolahraga,” pesannya.

Jadi, tetap aktif selama bulan Ramadhan bukanlah hal yang mustahil. Dengan pemilihan waktu dan jenis olahraga yang tepat, Anda bisa menjaga kesehatan dan kebugaran tanpa mengganggu ibadah puasa. Selamat menjalani puasa dengan tubuh yang tetap sehat dan bugar!

 

Sumber

Mengupas Teknologi Bedah Jantung Terkini

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan ilmu kedokteran dengan menggelar seminar dalam rangka dies natalis ke 9 bertajuk “Exploring TECAB and Total Artificial Heart as a Bridge to Transplant”. Acara ini menghadirkan Prof. Susilo Andi Widjaja, MD, FETCS., seorang ahli bedah jantung  bekerja sama dengan Organisasi Helpende Handen, Belgia yang membahas inovasi terbaru dalam bedah jantung dan teknologi jantung buatan.

Menurut data dari World Health Organization (WHO) per September 2024, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Di Indonesia sendiri, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 jiwa. Fakta ini mendorong FK Ubaya untuk menggelar seminar yang berfokus pada penanganan penyakit jantung melalui teknologi terbaru, termasuk penggunaan jantung buatan sebagai solusi sementara sebelum transplantasi.

Dalam presentasinya, Prof. Susilo menjelaskan bahwa jantung membutuhkan energi dari makanan untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Namun, pola makan yang tidak seimbang dapat menyebabkan penumpukan lemak di pembuluh darah, yang dikenal sebagai penyakit jantung koroner.

“Jantung bekerja sangat keras, memompa sekitar 5 liter darah setiap kali berdetak. Jika terjadi penyumbatan, salah satu solusi yang tersedia adalah bypass arteri. Saya selalu mengutamakan penggunaan arteri dari tubuh sendiri, termasuk dari perut, untuk memastikan aliran darah tetap optimal,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa jantung buatan (artificial heart) dapat digunakan sebagai solusi sementara bagi pasien yang menunggu donor jantung. “Di Eropa, terdapat organisasi yang mengelola daftar calon penerima donor jantung. Prinsip utamanya adalah kecepatan dan pemantauan ketat untuk mencegah komplikasi seperti penggumpalan darah, dengan melibatkan spesialis mikrobiologi klinik,” tambahnya.

Dekan FK Ubaya, Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K)., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran.

“Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian dies natalis ke-9 FK Ubaya. Kami menghadirkan pembicara dari berbagai negara, seperti Belgia, Belanda, Bangkok, dan Jakarta, sebagai bagian dari visi kami untuk membekali mahasiswa dengan wawasan dan teknologi medis terkini agar mereka siap bersaing di tingkat internasional,” ujarnya.

Dengan adanya seminar ini, diharapkan mahasiswa dan tenaga medis dapat terus mengikuti perkembangan teknologi kedokteran serta mengaplikasikan inovasi terbaru dalam penanganan penyakit jantung. FK Ubaya berkomitmen untuk terus menjadi wadah pendidikan yang menghubungkan mahasiswa dengan para ahli dan teknologi mutakhir demi kemajuan dunia kesehatan.

 

Sumber

Buka Pintu Global: FK UBAYA Siapkan Dosen Berkualitas Internasional

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK UBAYA) mengawali tahun ini dengan langkah besar menuju standar pendidikan internasional! Pada Januari 2025, digelar pertemuan pertama Workshop Persiapan Sertifikasi Dosen Internasional UKPSF (Preparation Course for Advance Higher Education Fellowship Applications under The UK Professional Standards Framework).

Workshop ini menjadi pintu gerbang emas bagi 12 dosen FK UBAYA untuk mengembangkan kompetensi mereka ke tingkat global. Sebagai tonggak awal, pembukaan kegiatan ini telah dilaksanakan pada Desember 2024, ditandai dengan penandatanganan implementation arrangement antara Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, FACC (Dekan Fakultas Kedokteran) dan Assoc. Prof. Brahmaputra Marjadi, MD, MPH, PhD, SFHEA dari Western Sydney University, Australia.

Rangkaian pertemuan akan berlangsung sepanjang tahun 2025, menghadirkan peluang luar biasa bagi dosen FK UBAYA untuk memperkuat kualitas pembelajaran sesuai standar internasional.

Inilah bukti nyata komitmen FK UBAYA untuk terus melangkah lebih jauh, menghadirkan pendidikan kedokteran yang berkualitas dan berdaya saing global!

Perjalanan FK Ubaya Sepanjang 2024

Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh pencapaian bagi Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya).  FK Ubaya berhasil menggelar berbagai kegiatan strategis, baik di bidang akademik, pengembangan tenaga pendidik, hingga peningkatan fasilitas pembelajaran.

berikut ini adalah Sorotan Kegiatan Sepanjang 2024

 Dana PKKM 2024

FK Ubaya mendapatkan dana hibah dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2024 yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Hibah ini menjadi landasan penting untuk mengimplementasikan berbagai program pengembangan kampus dan mendukung kegiatan strategis.

Kuliah Pakar untuk Memperkaya Wawasan Akademik

FK Ubaya menggelar sejumlah kuliah pakar dengan narasumber terkemuka di bidang kesehatan sepanjang tahun 2024. Kuliah-kuliah ini bertujuan memperdalam pengetahuan mahasiswa dan memperluas wawasan mereka tentang perkembangan terbaru dalam dunia medis.

Pengembangan Dosen dan Dokdiknis

Untuk meningkatkan kualitas pengajaran, FK Ubaya aktif mengadakan workshop pengembangan dosen dan dokdiknis (pendidikan kedokteran klinis). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan pedagogis serta profesionalisme tenaga pendidik.

Prestasi Mahasiswa di Tingkat Nasional dan Internasional

Mahasiswa FK Ubaya berhasil meraih berbagai prestasi membanggakan, antara lain:

Jennifer Soo: Juara 3 Presentasi Kelompok Student Camp di NUNI Presidential Forum 2024.

Bulan Dirga, Charles Jovan, dan Moie Meisje: Juara 3 (bronze medals) di Indonesia Inventors Day 2024.

FK Ubaya juga mencatat partisipasi aktif sebanyak 50 mahasiswa dalam 11 event lomba sepanjang tahun ini.

Program INSPIRE: Medical Education Tour ke Thailand

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan pengalaman internasional, 12 mahasiswa FK Ubaya mengikuti Medical Education Tour ke Siriraj Hospital, Mahidol University, Thailand. Program ini memberikan wawasan lintas budaya dan memperkaya pengalaman belajar mahasiswa.

Pelantikan Dokter Baru

FK Ubaya dengan bangga meluluskan 40 dokter baru pada tahun 2024. Lulusan-lulusan ini siap mengabdikan diri di dunia medis dengan kompetensi yang mumpuni.

Dosen di Forum Nasional dan Internasional

Dosen-dosen FK Ubaya turut berkontribusi dalam berbagai forum ilmiah bergengsi:

dr. Valentinus Besin, Sp.N: Mewakili universitas dalam Pertemuan Ilmiah Nasional (PIN) 2024.

dr. Jefman Marzuki Efendi, Sp.FK.: Berpartisipasi dalam 22nd International Congress of Therapeutic Drug Monitoring and Clinical Toxicology (IATDMCT) di Banff, Kanada.

Peningkatan Fasilitas Laboratorium

FK Ubaya terus memperbarui fasilitas laboratorium dengan menambahkan berbagai alat-alat baru untuk mendukung proses pembelajaran praktis. Ini merupakan komitmen FK Ubaya dalam memberikan pengalaman belajar terbaik bagi mahasiswanya.

Pengakuan dan Peringkat Nasional

FK Ubaya meraih pengakuan nasional dengan menempati peringkat pertama sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik di Jawa Timur dan masuk dalam 10 besar PTS terbaik tingkat nasional menurut pemeringkatan EduRank 2024 (edurank.org). Selain itu, FK Ubaya dinobatkan sebagai FK terbaik di Indonesia tahun 2024. source

Dengan berbagai pencapaian ini, FK Ubaya terus menunjukkan dedikasinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang medis. Tahun 2024 menjadi bukti nyata komitmen FK Ubaya dalam membangun masa depan dunia kesehatan yang lebih baik.

Kuliah Pakar “Precision Medicine”

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya menggelar kuliah pakar dengan mengundang narasumber berkompeten, Drh. Safarina G. Malik M.S., Ph.D., selaku President of Asia Pacific Nutrigenomics Nutrigenetics Organisation (APNNO). Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari berturut-turut dengan topik yang berbeda, yaitu “From Genes to Nutrition: Nutrigenomics and Nutrigenetics for Better Health” pada Rabu siang (09/10), dan “Gut Feeling: An Introduction To The Human Microbiome and Its Health Impacts” pada Kamis pagi (10/10).

dr. Risma Ikawaty, Ph.D., Wakil Dekan I FK Ubaya mengatakan, kuliah pakar tersebut bertujuan untuk memberikan ilmu terbaru guna mendukung kedokteran yang presisi atau precision medicine. Ia menambahkan, mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Ubaya perlu diberikan perspektif terbaru, yaitu layanan yang lebih personal kepada pasien. Sebab, tubuh manusia setiap individu berbeda dan memerlukan treatment yang berbeda. “Kita selalu memberikan update ilmu terbaru untuk mahasiswa. Tema kuliah pakar dari kemarin dan hari ini terkait dengan apa yang kita makan, kita adalah yang kita makan atau bisa jadi kita adalah yang nenek moyang kita makan,” ujarnya.

Selain itu, ia ingin memberikan wawasan kepada mahasiswa bahwa makanan sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh, termasuk keturunan yang selanjutnya. Sehingga, mahasiswa akan terbiasa untuk melayani sesuai karakteristik pasien yang berbeda-beda. “Saya kira mahasiswa pasti mendengarkan sesuatu yang baru. Mereka jadi tahu update ilmu yang mungkin sebelumnya belum pernah dengar. Pakar yang diundang memang sangat kompeten di bidang Microbiome, Nutrigenomics dan Nutrigenetics,” tambahnya.

Kuliah pakar ditutup dengan sharing dari dr. Rina yang memotivasi mahasiswa kedokteran Ubaya untuk memiliki curiosity atau rasa ingin tahu yang kuat untuk menjadi ilmuwan yang andal. Ia membagikan pengalamannya saat berhasil mengumpulkan dana bagi empat penelitian melalui kumpulan apresiasi atas penampilan orkestra bersama dua rekannya. Ia juga berpesan bagi mahasiswa untuk selalu up to date dan aktif berkontribusi pada kemajuan pengetahuan ilmu saintek, khususnya kedokteran.

Kegiatan tersebut mengundang antusias yang tinggi dari mahasiswa. Natashia, atau yang kerap disapa Tashia, mengaku mendapat pengetahuan yang mungkin tidak didapatkan di perkuliahan biasa. “Seru banget kuliahnya, dapet banyak pengetahuan, terutama hal-hal yang mungkin tidak didapat di perkuliahan sehari-hari. Harapannya semoga ada lagi kuliah pakar seperti ini,” ungkapnya. (sha)

sumber