Gerakan Sejuta Kacamata untuk Indonesia: Pembagian 1.000 Kacamata Gratis di Surabaya

 

Gerakan Sejuta Kacamata untuk Indonesia hadir di Surabaya pada Minggu, 24 September 2023, di Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan HUT ke-78 TNI dan Hari Penglihatan Sedunia yang mengusung tema “Love Your Eyes At Work.”

Yayasan Melihat Terang, sebagai inisiator gerakan ini, berkolaborasi dengan Kodam V/Brawijaya, Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya, Rumah Sakit UBAYA, dan Harian Disway untuk membagikan 1.000 kacamata baca gratis kepada masyarakat prasejahtera. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Jatim dan tokoh-tokoh penting lainnya.

Koordinator Gerakan Sejuta Kacamata untuk Indonesia, Heribertus Denny, menyatakan bahwa pemberian kacamata gratis ini adalah bentuk apresiasi terhadap jasa pahlawan dan dukungan terhadap kesehatan penglihatan masyarakat prasejahtera.

Meskipun gerakan ini biasanya memberikan kacamata plus (kacamata baca), mereka juga membagikan kacamata minus kepada anak-anak sekolah di daerah terpencil dan pulau terluar yang tidak selalu memiliki akses ke BPJS Kesehatan.

Kodam V/Brawijaya bersama dengan beberapa Kodim di Surabaya menjaring masyarakat prasejahtera yang membutuhkan kacamata baca atau plus. Ada 1.000 kupon yang dibagikan sesuai dengan sasaran, yaitu mereka yang berusia 45 tahun ke atas dengan masalah penglihatan dan masyarakat prasejahtera.

Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 dengan pembagian kupon dan pengaturan shift agar tidak terjadi kerumunan. Sebelum menerima kacamata, calon penerima menjalani pemeriksaan mata oleh tim relawan kesehatan dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya. Setelah itu, mereka diberikan kacamata yang sesuai dengan hasil pemeriksaan.

Selain itu, tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya juga melakukan pemeriksaan kesehatan umum, melibatkan 80 mahasiswa dan 17 dosen, serta 3 dokter dari Rumah Sakit UBAYA. Mereka memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mata dan umum kepada masyarakat yang hadir.

Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan mata dan kesejahteraan masyarakat prasejahtera di Surabaya.

sumber

 

FK Ubaya Sebagai Tuan Rumah Acara Lokakarya Penulisan Telaah Soal dan Pengelolaan Paket Soal CBT AIPKI Wilayah 5

 

Salah satu elemen kunci dalam proses pembelajaran adalah penyusunan soal ujian yang baik. Oleh karena itu, Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Wilayah 5 telah mengadakan acara lokakarya yang bertujuan untuk membahas penulisan telaah soal dan pengelolaan paket soal Computer-Based Testing (CBT).

Acara ini menjadi semakin istimewa karena Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) berkesempatan menjadi tuan rumah acara tersebut, dengan dihadiri oleh perwakilan dari 19 institusi yang tergabung dalam AIPKI Wilayah 5, dan diselenggarakan pada tanggal 1-2 September 2023 di Hotel Platinum Tunjungan Surabaya

acara dibuka oleh Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K)., FIHA., FAsCC., FACC. selaku dekan FK ubaya kemudian disambung paparan materi oleh para narasumber yaitu Dr.dr. Desak Made Wihandani, M.Kes, Roostantia Indrawati, dr.,M.Kes. dan dr. Nurmawati Fatimah, M.Si.

Lokakarya seperti ini memungkinkan para praktisi pendidikan dan pengajar (dosen) untuk terlibat secara aktif dalam pembahasan terkait penulisan telaah soal dan pengelolaan paket soal CBT. FK Ubaya juga memiliki komitmen yang kuat terhadap pendidikan dan pembaruan dalam pengajaran.

Acara lokakarya penulisan, telaah soal dan pengelolaan paket soal CBT yang diselenggarakan oleh AIPKI Wilayah 5 di FK Ubaya adalah suatu kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembaruan dalam proses pembelajaran khususnya dalam ilmu kedokteran. Semua peserta, baik itu pengajar, maupun praktisi pendidikan, akan memperoleh manfaat besar dari pengalaman ini.

 

 

RS Ubaya Resmi Layani Pasien BPJS Kesehatan

Rumah Sakit Ubaya secara resmi mulai memberikan pelayanan kepada pasien yang merupakan peserta dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ini terjadi setelah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Rumah Sakit Ubaya dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, di RS Ubaya, Selasa (22/8/2023).

Prof. Ir. Joniarto Parung Komisaris PT. Keluwih Medika Surabaya, mengatakan BPJS telah melakukan uji kelayakan pada RS Ubaya sejak 31 Mei 2023. Dari penilaian tersebut, RS Ubaya mendapat nilai di atas 80, lebih tinggi dari standar minimal, yakni 75. “Artinya, RS Ubaya dinilai layak menjadi partner BPJS Kesehatan. Sehingga, seluruh masyarakat, khususnya warga Surabaya yang memiliki BPJS Kesehatan bisa berobat di sini,” ujar Joni.

RS Ubaya juga telah mendapat akreditasi Paripurna Bintang Lima dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Akreditasi ini merupakan penilaian tertinggi dalam akreditasi KARS. Perolehan Paripurna Bintang Lima ini menunjukkan bahwa sistem manajemen mutu dan pelayanan RS Ubaya telah memenuhi standar nasional yang optimal.

Sebagai informasi, KARS adalah lembaga independen pelaksana akreditasi rumah sakit yang bersifat fungsional, non-struktural, dan bertanggung jawab kepada Menteri. Dengan adanya pelayanan pasien BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Ubaya telah berhasil mencapai tahap berikutnya dalam proses menuju status sebagai rumah sakit pendidikan. Lebih tepatnya, rumah sakit ini akan menjadi rumah sakit pendidikan satelit.

Mahasiswa FK Ubaya dapat belajar penerapan ilmu kedokteran di RS Ubaya yang penilaiannya tetap mengacu pada rumah sakit pendidikan utama. “Tahun pertama ini kami fokus menjadi rumah sakit pendidikan satelit. Sebagian mahasiswa bisa belajar di sini. Nantinya, perlahan kami akan menjadi rumah sakit pendidikan utama,” ungkap Prof. Joni.

Prof. Joni berharap RS Ubaya dapat berkontribusi membantu masyarakat Surabaya yang membutuhkan layanan kesehatan terbaik. Melansir Antara, Hernina Agustin Arifin Kepala Cabang BPJS Kesehatan Cabang Utama Surabaya, menjelaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan akses luas terhadap layanan kesehatan bagi penduduk Surabaya.

Saat ini 2,9 juta atau 99 persen masyarakat kota Surabaya sudah terkover BPJS Kesehatan atau JKN.“Harapannya jika masyarakat membutuhkan layanan kesehatan, kami sudah menambahkan faskes di wilayah ini,” ujarnya.

Bergabungnya RS Ubaya dalam pelayanan peserta JKN, kata Hernina, menambah jumlah faskes yang bekerja sama dengan BPJS menjadi 56. Dengan rincian 11 klinik utama dan 45 rumah sakit.“Untuk peserta JKN, sesuai kebutuhan medisnya tidak ada batasan biaya dan batasan lama rawatnya. Jika memang fasilitas tidak memiliki pelayanan yang dibutuhkan pasien, bisa melakukan rujukan,” pungkasnya.

Sebagai informasi RS Ubaya adalah sebuah rumah sakit tipe B dengan 9 lantai yang dikelola oleh PT. Keluwih Medika Surabaya, dan dimiliki oleh yayasan Universitas Surabaya serta bekerjasama dengan PT Medikaloka Hermina, Tbk. Rumah sakit ini memiliki fasilitas 319 tempat tidur dan menyediakan 48 poliklinik spesialis dan subspesialis.

sumber