Kuliah Pakar “Precision Medicine”

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya menggelar kuliah pakar dengan mengundang narasumber berkompeten, Drh. Safarina G. Malik M.S., Ph.D., selaku President of Asia Pacific Nutrigenomics Nutrigenetics Organisation (APNNO). Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari berturut-turut dengan topik yang berbeda, yaitu “From Genes to Nutrition: Nutrigenomics and Nutrigenetics for Better Health” pada Rabu siang (09/10), dan “Gut Feeling: An Introduction To The Human Microbiome and Its Health Impacts” pada Kamis pagi (10/10).

dr. Risma Ikawaty, Ph.D., Wakil Dekan I FK Ubaya mengatakan, kuliah pakar tersebut bertujuan untuk memberikan ilmu terbaru guna mendukung kedokteran yang presisi atau precision medicine. Ia menambahkan, mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Ubaya perlu diberikan perspektif terbaru, yaitu layanan yang lebih personal kepada pasien. Sebab, tubuh manusia setiap individu berbeda dan memerlukan treatment yang berbeda. “Kita selalu memberikan update ilmu terbaru untuk mahasiswa. Tema kuliah pakar dari kemarin dan hari ini terkait dengan apa yang kita makan, kita adalah yang kita makan atau bisa jadi kita adalah yang nenek moyang kita makan,” ujarnya.

Selain itu, ia ingin memberikan wawasan kepada mahasiswa bahwa makanan sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh, termasuk keturunan yang selanjutnya. Sehingga, mahasiswa akan terbiasa untuk melayani sesuai karakteristik pasien yang berbeda-beda. “Saya kira mahasiswa pasti mendengarkan sesuatu yang baru. Mereka jadi tahu update ilmu yang mungkin sebelumnya belum pernah dengar. Pakar yang diundang memang sangat kompeten di bidang Microbiome, Nutrigenomics dan Nutrigenetics,” tambahnya.

Kuliah pakar ditutup dengan sharing dari dr. Rina yang memotivasi mahasiswa kedokteran Ubaya untuk memiliki curiosity atau rasa ingin tahu yang kuat untuk menjadi ilmuwan yang andal. Ia membagikan pengalamannya saat berhasil mengumpulkan dana bagi empat penelitian melalui kumpulan apresiasi atas penampilan orkestra bersama dua rekannya. Ia juga berpesan bagi mahasiswa untuk selalu up to date dan aktif berkontribusi pada kemajuan pengetahuan ilmu saintek, khususnya kedokteran.

Kegiatan tersebut mengundang antusias yang tinggi dari mahasiswa. Natashia, atau yang kerap disapa Tashia, mengaku mendapat pengetahuan yang mungkin tidak didapatkan di perkuliahan biasa. “Seru banget kuliahnya, dapet banyak pengetahuan, terutama hal-hal yang mungkin tidak didapat di perkuliahan sehari-hari. Harapannya semoga ada lagi kuliah pakar seperti ini,” ungkapnya. (sha)

sumber

Mahasiswa FK Ubaya Raih Juara Ketiga di NUNI Presidential Forum 2024

Jennifer Soo, Mahasiswa FK Ubaya juga President BEM Universitas Surabaya mendapat penghargaan juara ketiga pada presentasi kelompok di Student Camp, NUNI Presidential Forum 2024 yang diselenggarakan dari tanggal 22 Agustus hingga 27 Agustus 2024 di Universitas Sumatera Utara Medan.

Jennifer mempresentasikan papernya berjudul “Diabetes-Friendly and Eco-Conscious Coffee” – SDG 9: Industry, Innovation, Infrastructure

Student camp ini adalah kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun yang terdiri Presidential Forum, Annual Meeting & Student Camp dengan mengangkat tema sentral yang berbeda beda setiap tahunnya dan diikuti oleh 21 universitas terkemuka di Indonesia yang secara kolaboratif berupaya mencapai tujuan strategis.

Selain Jennifer, ada dua mahasiswa Ubaya yang mengikuti student camp, yaitu Clarisa Imanuelita Wijaya dari Fakultas Manajemen dan Valerio Nathan Cahyono Fakultas Teknobiologi.

Kegiatan yang berlangsung secara aktif selama 5 hari ini diisi dengan berbagai acara mulai dari pemberian materi terkait SDG’s 2, 9, dan 11 hingga melakukan company site ke beberapa tempat seperti Closed Farm-Pokphand , BRI Green Building dan Pabrik Artsari.

Pendidikan Kedokteran Masa Depan dan Precision Medicine

Pada tanggal 26 dan 27 Agustus 2024, Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) menggelar acara Kuliah Pakar yang menghadirkan Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D., seorang ahli Fisiologi dan Genetika Molekuler dari FK Universitas Hasanuddin (UNHAS). Acara ini berlangsung selama dua hari dengan tema yang berbeda setiap harinya.

Hari pertama, Prof. Irawan memberikan kuliah bertema “Pendidikan Kedokteran dan Pelayanan Kesehatan di Masa Depan”, di mana beliau membahas pentingnya pendidikan kedokteran beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan inovasi di bidang kesehatan. Kuliah ini memberikan wawasan bagaimana institusi kedokteran perlu mempersiapkan dokter masa depan yang siap menghadapi tantangan global.

Pada hari kedua, Prof. Irawan membawakan topik “Peta Jalan Precision Medicine”, yang menyoroti bagaimana pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan dapat memengaruhi perkembangan precision medicine, sebuah pendekatan medis yang lebih tepat dan dipersonalisasi.

Setiap sesi kuliah ditutup dengan diskusi interaktif yang melibatkan peserta, menciptakan suasana yang dinamis dan penuh antusiasme.

Acara ini diharapkan memberikan inspirasi baru bagi para mahasiswa dan tenaga pengajar dalam menghadapi masa depan pendidikan kedokteran.

MOB FK Ubaya 2024

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) telah sukses melaksanakan masa orientasi bagi mahasiswa baru. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari dan bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan kampus, proses akademik, dan membangun kebersamaan di antara mahasiswa baru serta civitas akademika.

Kegiatan orientasi dimulai dengan pengenalan fakultas, di mana mahasiswa baru mendapatkan informasi mendalam mengenai sejarah, visi, misi, serta struktur organisasi FK Ubaya. Mahasiswa juga diperkenalkan dengan berbagai program studi yang ditawarkan, termasuk rincian mengenai kurikulum, mata kuliah, dan kegiatan akademik yang akan dijalani selama masa studi.

Selain itu, sesi pengenalan staf dosen dan tenaga kependidikan (tendik) juga menjadi bagian penting dari orientasi ini. Para dosen dan tendik memberikan gambaran mengenai peran mereka dalam mendukung proses pembelajaran, serta memberikan tips dan motivasi kepada mahasiswa baru untuk dapat beradaptasi dengan kehidupan akademik di FK Ubaya.

Untuk memperkuat pemahaman mahasiswa baru mengenai proses akademik, diadakan juga sesi khusus yang membahas sistem pembelajaran di FK Ubaya, yang berfokus pada metode pembelajaran berbasis kompetensi. Mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai fasilitas pendukung akademik, seperti laboratorium, perpustakaan, dan pusat penelitian, yang semuanya dirancang untuk memaksimalkan pengalaman belajar mereka.

Kegiatan orientasi tidak hanya dilakukan di dalam ruangan. FK Ubaya juga mengadakan aktivitas outdoor yang berlangsung di Ubaya Training Center (UTC) Trawas. Kegiatan outdoor ini dirancang untuk mempererat kebersamaan antar mahasiswa baru melalui berbagai permainan kelompok, outbond, dan simulasi tim. Selain melatih kerjasama dan kepemimpinan, aktivitas ini juga memberikan suasana yang menyenangkan dan segar, membangun semangat dan antusiasme para mahasiswa baru.

Secara keseluruhan, masa orientasi mahasiswa baru FK Ubaya merupakan langkah awal yang penting dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi kehidupan akademik dan non-akademik di kampus. Dengan rangkaian kegiatan yang informatif dan interaktif, mahasiswa baru diharapkan dapat memulai perjalanan studi mereka dengan percaya diri dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Meet the Parents 2024 di FK Ubaya

Pada tanggal 8 Agustus 2024, Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) sukses menggelar acara tahunan “Meet the Parents”. Acara yang selalu dinanti-nantikan ini dirancang khusus untuk memperkenalkan orang tua mahasiswa baru kepada lingkungan akademik serta fasilitas yang akan menjadi bagian penting dari kehidupan anak-anak mereka selama menempuh pendidikan kedokteran.

“Meet the Parents” bukan sekadar pertemuan biasa. Acara ini bertujuan untuk membangun hubungan yang kuat antara orang tua, fakultas, dan universitas. Dalam suasana yang hangat dan terbuka, orang tua diberikan kesempatan untuk bertemu langsung dengan para pimpinan fakultas dan unit terkait. Diskusi yang terjadi dalam acara ini sangat beragam, mencakup berbagai aspek akademik, keuangan, hingga fasilitas kampus.

Salah satu bagian penting dari acara ini adalah sesi tanya jawab langsung dengan pimpinan fakultas dan unit terkait. Orang tua dapat mengajukan pertanyaan terkait kurikulum, beban belajar, hingga dukungan yang diberikan oleh universitas untuk mendukung perkembangan akademik dan kesejahteraan mahasiswa. Melalui dialog ini, FK Ubaya berusaha memastikan bahwa orang tua merasa nyaman dan percaya bahwa anak-anak mereka berada di lingkungan yang tepat untuk berkembang.

Acara ini juga memberikan kesempatan bagi para orang tua untuk mengikuti mini tour kampus. Dalam tur ini, mereka diajak mengelilingi berbagai fasilitas yang tersedia, mulai dari ruang kelas, laboratorium dan fasilitas lainya Dengan melihat langsung fasilitas yang akan digunakan oleh anak-anak mereka, para orang tua mendapatkan gambaran nyata tentang lingkungan yang akan mendukung proses belajar mengajar di FK Ubaya.

“Meet the Parents 2024” adalah langkah penting dalam membangun kepercayaan dan kolaborasi antara universitas, mahasiswa, dan orang tua. Dengan memperkenalkan lingkungan akademik dan menyediakan platform untuk berdiskusi, FK Ubaya menunjukkan komitmennya dalam menciptakan pengalaman belajar yang positif dan mendukung perkembangan mahasiswa secara holistik.

Kami berharap acara ini dapat memberikan ketenangan dan keyakinan bagi para orang tua bahwa anak-anak mereka berada di tangan yang tepat. FK Ubaya akan terus berupaya menjaga komunikasi yang baik dengan para orang tua, memastikan bahwa setiap mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal dan menjadi dokter yang kompeten di masa depan.

Rapat Kerja 2024: Menggali Potensi, Meningkatkan Kompetensi Global

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK UBAYA) kembali menggelar rapat kerja tahunan dengan tema “GO BOLDLY TO THE EXTRA MILE: Meningkatkan Kompetensi dan Daya Saing Global Lulusan FK UBAYA – Langkah Menuju Akreditasi Unggul”. Acara ini dilaksanakan pada 22-23 Juli 2024 di UTC Trawas, salah satu kampus outdoor UBAYA yang terkenal dengan suasana sejuk dan lingkungan yang mendukung untuk berpikir strategis.

Rapat kerja ini dihadiri oleh jajaran pimpinan, dosen, serta staf Tendik FK UBAYA, yang semuanya berkomitmen untuk membawa fakultas ini menuju standar pendidikan yang lebih tinggi. acara ini juga kedatangan dr. Robby Pattiselano, MARS., Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) yang telah meluangkan waktunya untuk meberikan sambutan dan berdiskusi dengan para peserta.

Peserta rapat kerja ini mengevaluasi pencapaian tahun sebelumnya, merumuskan strategi baru, dan menetapkan target-target yang ingin dicapai dalam waktu dekat. Diskusi difokuskan pada peningkatan kurikulum, pengembangan metode pembelajaran inovatif, serta kerjasama internasional yang lebih kuat. Semua ini bertujuan untuk memperkuat posisi FK UBAYA sebagai institusi pendidikan kedokteran yang mampu mencetak dokter dengan kompetensi global.

Tema yang diusung kali ini tidak hanya sekedar slogan, melainkan sebuah komitmen kuat dari seluruh civitas akademika FK UBAYA untuk mencapai akreditasi unggul. Proses menuju akreditasi ini bukan hanya soal memenuhi standar administrasi, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan.

Hasil dari rapat kerja ini diharapkan dapat membawa FK UBAYA ke tingkat yang lebih tinggi dan menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga mampu bersaing di tingkat global.

Dosen FK Ubaya Latih Siswa SMK Surabaya Jadi Fasilitator Pertolongan Pertama

Tim dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) memberikan pelatihan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan oleh orang awam kepada siswa SMK Kesehatan Surabaya, Kamis (13/6/2024).

Kegiatan ini merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) lima dosen FK Ubaya, yaitu dr Ardyan SpAn, dr Sawitri Boengas SpM, dr Anita Dahliana MKes, dr Winnie Nirmala Santosa MSi, dan Dwi Martha Nur Aditya MSi.

Ketua Tim PKM Ubaya, dr Ardyan Sp An, mengungkapkan pelatihan yang diberikan pada siswa ini dilakukan selama setahun, dengan tujuan agar siswa bisa menjadi fasilitator dalam pemberian pelatihan ini.

“Jadi beberapa siswa sudah bisa menjadi fasilitator untuk bisa memberikan materi pelatihan yang kami berikan. Jadi kami berikan materi video dan praktik pada siswa kelas XI, kemudian nantinya siswa kelas XI ini membantu memberikan materinya pada siswa kelas X,” ungkapnya.

Dalam pelatihan yang diikuti sekitar 300 siswa kelas X dan XI ini, siswa diajarkan lima materi kegawat daruratan, yaitu bantuan hidup dasar, bantuan untuk orang tersedak, pembidaian saat patah tulang kaki dan tangan, irigasi mata yang mengalami trauma atau luka dan juga transportasi korban yang mengalami kecelakaan.

“Pelatihan ini menjadi proyek awal kami untuk memberikan edukasi di tingkat siswa menengah agar bisa memberikan pertolongan kegawat daruratan yang dilakukan orang awam,” pungkasnya.

Kepala SMK Kesehatan, Yany Citra Beauty SSos MPd, mengungkapkan pihaknya sangat berterima kasih atas pelatihan yang diberikan pada siswanya selama dua tahun ini.

“Kami ada pelajaran tersebut, tetapi tidak kami terapkan secara masif. Karena memang harus ada dokter yang dari dokter langsung dan bersertifikat. Karena pengajar kami lebih fokus pada keperawatan. Makanya biasanya kami adakan pada guru tamu,” lanjutnya.

Sementara itu, Nadiya Agustin Anggraeni, siswa kelas XI Jurusan Keperawatan menjelaskan jika pelatihan ini menjadi bekal yang menunjang sebelum dirinya masuk perguruan tinggi.

Apalagi ketrampilan yang dimiliki setelah pelatihan menjadi bekal sehari-hari jika mengalami cedera.

“Kapan hari di laboratorium sempat kena cairan di mata. Setelah ikut pelatihan ini jadi tahu cara irigasi di mata yang benar bagaimana,” kesannya.

 

Sumber 

Mengapa Kita Bisa Merasakan Manis? Ini Penjelasan Ilmiah yang Belum Banyak Diketahui

Rasa manis pada makanan, secara normal hanya dapat dirasakan jika kita mencicipi karbohidrat dalam bentuk disakarida, monosakarida dan atau kombinasi keduanya.

1. Jenis Karbohidrat

Untuk membantu memahami apa yang dimaksud dengan jenis gula di atas. Ada baiknya mengenal 3 penggolongan karbohidrat. Umumnya terdapat tiga bentuk karbohidrat yang sering kita gunakan.

  • Tepung, roti, dan gandum adalah contoh karbohidrat kompleks,
  • Madu dan laktosa pada susu adalah contoh disakarida.
  • Adapun gula darah (glukosa) adalah contoh monosakarida yang dapat kita temui pada cairan infus.

Inilah alasan, mengapa saat Anda mengambil sejuput tepung baik tepung beras, singkong dan jagung dan langsung mencicipinya maka akan terasa akan hambar. Berbeda halnya jika Anda mencoba gula pasir (gula meja) akan langsung terasa manis karena ia telah berbentuk disakarida.

2. Penjelasan Ilmiah Timbulnya Rasa Manis

Molekul disakarida dan monosakrida ini begitu tiba dipermukaan lidah akan berikatan dengan T1R2 dan T1R3 sub unit bagian dari indra perasa. Ikatan ini akan membangkitkan dan menghasilkan signal tranduksi intrasel.

Reseptor perasa manis pada sel epitel lidah. Sumber [1]

Proses pengikatan molekul dan reseptor ini adalah proses yang mutlak harus terjadi untuk menghasilkan persepsi rasa manis. Setelah reseptor diaktifkan, ini memicu rangkaian reaksi kimia di dalam sel. Proses ini dikenal sebagai transduksi sinyal seperti penjelasan di atas. Dalam kasus rasa manis, aktivasi reseptor menyebabkan peningkatan produksi molekul bernama cAMP (cyclic adenosine monophosphate) dan ion kalsium, sebagai “second messenger.”

Peningkatan Second Messenger cAMP. Sumber [2]

3. Pembebasan Neurotransmiter

Peningkatan kadar cAMP memicu serangkaian reaksi yang akhirnya menyebabkan sel-sel saraf melepaskan neurotransmiter. Neurotransmiter ini kemudian bergerak menuju saraf yang berhubungan dengan rasa, mengirim sinyal ke otak bahwa Anda telah mengonsumsi sesuatu yang manis.

4. Persepsi Rasa di Otak

Sinyal ini diangkut melalui saraf ke otak, di mana mereka diinterpretasikan sebagai rasa manis. Proses ini sangat cepat, sehingga kita bisa segera mengenali rasa manis setelah molekul tersebut kontak dengan lidah kita.

Oleh: Baharuddin | Author | Researcher

Sumber

FK Ubaya Gelar Pelatihan BLS untuk Warga Kampus

Pada Kamis, 25 April 2024, Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) menggelar pelatihan Basic Life Support (BLS) di Gedung Perpustakaan lantai 5 Kampus Ubaya Tenggilis. Acara ini dihadiri oleh karyawan unit, dosen dari berbagai fakultas, dan mahasiswa sebagai bagian dari rangkaian perayaan Dies Natalis FK Ubaya ke-8.

Ketua panitia, dr. Katharina Merry Apriliani Angkawidjaja, Sp.KJ., M.H., menyatakan bahwa pelatihan BLS merupakan salah satu bentuk kontribusi FK Ubaya dalam dunia pendidikan. “Kami ingin memberikan edukasi yang bermanfaat untuk seluruh warga kampus Ubaya. Ini juga merupakan upaya kami untuk mewujudkan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja),” jelasnya.

Materi pelatihan disampaikan oleh dua narasumber utama, yaitu dr. Jordan Bakhriansyah, Sp.JP., Ketua PERKI Cabang Surabaya, dan dr. Rizka Amalia, Sp.JP., Dokter Poli Jantung RS Ubaya. Peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai komponen-komponen BLS, termasuk penilaian keadaan pasien, teknik kompresi dada yang efektif, penilaian pergerakan dada dan pemberian nafas bantuan, serta penggunaan Automoted External Defibrillator (AED) jika diperlukan.

Usai pemaparan materi, peserta langsung terlibat dalam sesi praktik yang meliputi Chest Compression (kompresi dada), Airway (jalan napas), dan Breathing (pernapasan). Salah satu peserta, Almela Frivada Jatmiko, S.Psi., mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberikannya pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana menyelamatkan nyawa seseorang dalam situasi darurat. “Ilmu yang saya peroleh juga dapat saya bagikan kepada orang-orang di sekitar saya, sehingga kami semua siap dan tahu langkah yang harus diambil saat menghadapi keadaan genting,” katanya.

Setiap peserta pelatihan akan diberikan sertifikat sebagai bukti telah mengikuti pelatihan tersebut. “Harapan kami, melalui kegiatan ini, seluruh warga kampus Ubaya dapat menjadi orang pertama yang memberikan bantuan saat seseorang mengalami henti jantung mendadak di tempat umum,” tambah dr. Merry.

sumber gambar : ubaya.ac.id

Perkembangan 3D Printing di Dunia Kesehatan

Dalam beberapa tahun terakhir, 3D printing telah muncul sebagai teknologi terobosan dengan beragam aplikasi di berbagai industri. Tidak ada tempat yang menunjukkan potensinya lebih dari di bidang kesehatan, di mana teknologi ini sedang merevolusi praktik bedah, prostetik, dan bahkan transplantasi organ. artikel ini menjelajahi dampak luas 3D printing di bidang kesehatan dan masa depannya yang menjanjikan.

Berawal dari metode awal seperti stereolithography, 3D printing telah berkembang menjadi teknologi yang canggih yang mampu memproduksi objek tiga dimensi yang rumit lapis demi lapis. Dari awalnya pada tahun 1970-an hingga teknik modern seperti fused deposition modeling (FDM), fleksibilitas 3D printing telah berkembang secara eksponensial. Dengan lebih dari 18 metode yang tersedia saat ini, masing-masing dengan banyak modifikasi, 3D printing menawarkan manufaktur kustom dalam berbagai bahan, menjadikannya ideal untuk aplikasi medis.

Inovasi dalam Alat dan Peralatan Bedah

Salah satu dampak paling signifikan dari 3D printing dalam bidang kesehatan adalah perannya dalam merevolusi prosedur bedah. Para ahli bedah kini dapat merancang dan memproduksi alat bedah, model latihan, dan implan kustom dengan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan menggabungkan umpan balik langsung dari para profesional medis, perubahan iteratif dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas intervensi bedah. Model latihan khusus pasien memungkinkan para ahli bedah untuk lebih mempersiapkan diri untuk prosedur yang kompleks dengan mereplikasi anatomi unik dari setiap pasien, mengurangi risiko kejutan selama operasi.

Prostetik dan Implan yang Dipersonalisasi

Prostetik tradisional sering mengalami masalah seperti ketidaknyamanan dan ditinggalkan karena tidak pas atau estetika yang buruk. Namun, 3D printing telah mengubah lanskap desain prostetik dengan memungkinkan kustomisasi menggunakan bahan-bahan biokompatibel. Perusahaan seperti Openbionics berada di garis depan inovasi ini, menawarkan prostetik kustom yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik, seperti desain untuk anak-anak atau musisi. Dengan 3D printing, prostetik tidak hanya lebih nyaman tetapi juga lebih fungsional dan estetis, menyebabkan hasil yang lebih baik bagi pasien dan peningkatan penerimaan.

Terobosan dalam Organ yang Dicetak 3D

Mungkin aplikasi paling revolusioner dari 3D printing dalam bidang kesehatan adalah dalam ranah transplantasi organ. Para peneliti sedang menjelajahi kemungkinan membuat bingkai dan jaringan yang dapat diimplan menggunakan bahan-bahan biomaterial yang mengandung sel-sel hidup. Organ yang dicetak 3D, yang dibudidayakan dari sel-sel pasien, menawarkan biokompatibilitas dan kustomisasi yang lebih besar dibandingkan dengan organ donor tradisional. Metode seperti penanaman sel memungkinkan pembuatan organ kustom yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pasien, menjanjikan jalur baru untuk transplantasi organ dan pengobatan regeneratif.

Kekuatan transformasional 3D printing dalam bidang kesehatan tidak bisa dianggap remeh. Dari merevolusi praktik bedah hingga memungkinkan prostetik yang dipersonalisasi dan transplantasi organ, teknologi ini sedang mengubah cara kita mendekati penyediaan layanan kesehatan. Seiring dengan penelitian dan pengembangan dalam 3D printing terus berkembang, kemungkinan inovasi dalam bidang kedokteran tidak terbatas. Dengan kemampuannya untuk menciptakan solusi kustom yang disesuaikan dengan pasien individu, 3D printing siap memperkenalkan era baru dalam pelayanan kesehatan yang personal.

sumber

Image Credit: