Lokakarya Perumusan Tujuan dan Konten Pembelajaran Soft Skill

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) sukses menyelenggarakan Lokakarya Perumusan Tujuan dan Konten Pembelajaran Soft Skill di Hotel Luminor Surabaya Pada tanggal 18 September 2024, . Acara ini menghadirkan narasumber dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Mora Claramita, MHPE., PhD., Sp.KKLP, yang memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya pengembangan soft skill bagi mahasiswa kedokteran.

Peserta lokakarya terdiri dari tenaga pendidik (dosen) FK Ubaya dan program studi profesi dari rumah sakit pendidikan, yang berperan penting sebagai pendamping mahasiswa dalam mengembangkan soft skill. Prof. Mora menekankan bahwa keterampilan seperti komunikasi, kerja tim, dan kecerdasan emosional merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa di dunia kesehatan saat ini.

Didukung oleh dana hibah PKKM 2024, Lokakarya ini bertujuan untuk merumuskan metode pengajaran yang efektif, di mana dosen mendampingi mahasiswa dalam memperkuat kemampuan interpersonal yang relevan di dunia kerja. Soft skill yang dikembangkan ini akan memberikan keunggulan bagi mahasiswa, tidak hanya di dunia akademik tetapi juga dalam praktik profesional mereka nanti.

Dengan suksesnya acara ini, FK Ubaya berharap hasil lokakarya dapat segera diterapkan dalam pengajaran sehari-hari, untuk mencetak lulusan yang kompeten dalam keterampilan teknis dan interpersonal. Terima kasih kepada seluruh peserta dan panitia yang telah berperan serta dalam suksesnya acara ini.

Kolaborasi Seminiar Bioetika FK UBAYA dan FK UGM

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Seminar Bioetika dengan tema “Bioetika dalam Sinergi Pendidikan, Riset, dan Layanan Kesehatan”. Seminar diadakan pada Selasa (19/12/2023) di Kampus Ubaya Tenggilis.

Beberapa topik yang dibawakan antara lain etika penelitian dalam inovasi intervensi, kesehatan landasan etis dalam adopsi dan pengembangan artificial intelligence (AI) di pendidikan, riset, dan pelayanan Kesehatan, kebutuhan program bioetika di institusi FK dan RS, serta urgensi pemenuhan kebutuhan SDM bioetika di institusi Kesehatan atau kedokteran. Dekan FK Ubaya, Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K)., menyebut kebutuhan etis seringkali dianggap biasa dan kurang diperhatikan. “Seminar ini menjadi sinergi untuk mendukung pengetahuan para civitas dan khalayak dalam lembaga kesehatan di Indonesia. Harapannya semakin profesional dalam berbagai lembaga, khususnya etika yang profesional,” ujarnya.

Selain itu, Dr. Dra. Retnom Siwi Padmawati, MA, selaku Ketua Program Studi Magister Bioetika FK UGM memaparkan bahwa Bioetika menjadi disiplin keilmuan yang baru. Didalamnya terdapat kombinasi antara hayati (biologi) dan sistem penilaian pada manusia. “Ini jadi cabang ilmu etika terapan tentang makhluk hidup dan lingkungannya,” jelas Dr. Siwi, sapaan akrabnya. Ini juga menjadi kesempatan bagi dunia pendidikan dan kesehatan untuk mengenalkan Bioetika, khususnya yang ada di FK UGM.

Namun pada hakikat perkembangan zaman saat ini, banyak sistem yang dibuat untuk menyerupai perilaku manusia, diantaranya adalah AI (Artificial Intelligence). Pada kesempatan ini, dr. Ervin Dyah Ayu M. D., M.Sc, selaku dosen FK Ubaya yang juga memberikan pemaparan materi tentang dasar pertimbangan etis dalam penggunaan AI dalam pendidikan. dr. Ervin menjelaskan bahwa AI dapat digunakan sebagai tujuan akhir dalam trigger untuk menjadi pembanding. “Pakailah sesuai porsinya dan kita yg pegang kendali,” tegas dr. Ervin yang juga alumni dari Program Studi Bioetika FK UGM.

source