Gizi Untuk Cegah Stunting

Seiring dengan peringatan Hari Gizi Nasional 2024, Mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) telah meluncurkan inisiatif kreatif untuk mengampanyekan pencegahan stunting melalui makanan bergizi, khususnya untuk anak usia dini. Melalui seni kulinernya, yang mereka sebut “food art,” para mahasiswa berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dalam pertumbuhan anak.

Stunting, masalah kurang gizi kronis, telah menjadi tantangan serius di Indonesia. Sebuah laporan dari Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran (BEM FK Ubaya), Moh. Sultan Takdir Alisyabana, mencatat bahwa pada tahun 2023, sekitar 21,6 persen anak Indonesia mengalami stunting. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai peringkat terbanyak ke-5 di Asia dan ke-27 di dunia.

“Sebagai mahasiswa yang belajar ilmu kedokteran, kami memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi memberikan edukasi tentang pencegahan stunting. Dimulai dengan sosialisasi makanan bergizi untuk anak usia di bawah lima tahun melalui food art. Bahan makanannya pun mudah didapatkan,” jelas Sultan, Rabu (24/1/2024) di Taman Penitipan Anak (TPA) Rumah Ceria Fakultas Psikologi Ubaya, Kampus Ubaya Tenggilis.

Konsep food art dipilih agar menarik perhatian dan meningkatkan nafsu makan anak. Food art terdiri dari ragam makanan dengan gizi seimbang untuk mencegah stunting, seperti karbohidrat, lauk pauk, sayuran, serta buah-buahan.

Komposisinya adalah 35 persen karbohidrat, 35 persen sayuran, 15 persen protein hewani atau nabati, serta 15 persen buah-buahan. Karbohidrat yang dipilih adalah nasi dan roti yang biasa dikonsumsi. Untuk lauk pauk terdiri dari protein hewani seperti daging sapi dan telur. Semua bahan makanan itu dihias dengan sayur-sayuran dan buah-buahan yang biasa dikonsumsi anak-anak. Selain itu, pada makanan tersebut juga ditambahkan susu untuk melengkapi nutrisi. Food art dibagikan kepada 35 anak-anak Sanggar Kreativitas dan Tempat Penitipan Anak Rumah Ceria dibawah naungan Pusat Konsultasi Layanan Psikologi Fakultas Psikologi Ubaya.

Pada kegiatan ini juga ada pemberian edukasi pencegahan stunting kepada orang tua oleh dosen FK Ubaya sekaligus dokter spesialis anak, dr. Agus Cahyono, Sp.A. “Dengan kegiatan ini, harapannya kami bisa memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pencegahan stunting.

source

Bantu Atasi Stunting, FK Ubaya Terjunkan KKN Mahasiswa di Kabupaten Mojokerto

Menidaklanjuti arahan Bupati Mojokerto, dr. Ikfina Fahmati, M.Si. Senin (26 Juni 2023), Universitas Surabaya (Ubaya) melalui Fakultas Kedokteran (FK) Ubaya menerjunkan 40 mahasiswa KKN untuk membantu mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Mojokerto.


Kedatangan 40 mahasiswa KKN Fakultas Kedokteran tersebut diterima oleh Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Pacet di pendopo kantor Kecamatan Pacet. Turut hadir mendampingi  Camat Pacet yaitu Danramil, perwakilan Polsek, Puskesmas, Kepala Desa Sajen dan  Cepokolimo. Sementara rombongan KKN FK Ubaya, selain 40 mahasiswa peserta KKN, turut hadir Wakil Dekan satu FK Ubaya, dr. Risma Ikawaty, Ph.D, Koorinator KKN FK Ubaya, dr. Aking Sandi Pribadi, MHPE, dua dosen pembimbing KKN yaitu dr. Jefman Efendi Marzuki HY, Sp.F.K. dr. Y. Adhimas Setyo Wicaksono, Tata Usaha FK, Herda Suryadi Setiawan, A.Md., dan Utomo,S.S, Manajer Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Surabaya (LPPM Ubaya).

Dalam sambutannya, Camat Pacet, Nuryadi, SH.,M.M, memberikan apresiasi atas diterjunkannya 40 mahasiswa fakultas kedoteran Ubaya. “Pertama, saya atas nama Muspika Pacet,  menyampaikan selamat datang kepada adik-adik mahasiswa Ubaya. Terima kasih juga kami sampaikan Kepada wakil dekan 1 FK Ubaya, Koordinator KKN FK Ubaya,  dosen pembimbing KKN dan LPPM Ubaya.

“Terima kasih banyak dan alhamdulillah, KKN Fakultas Kedoteran Ubaya difokuskan di Kecamatan Pacet, khususnya di desa Sajen dan Cepokolimo. Artinya kedua desa tersebut akan menjadi lokus atau tempat bakti sosial adik-adik mahasiswa FK Ubaya tahun 2023,” ujar Nuryadi.

Nuryadi selanjutnya berpesan, bahwa saat ini adalah tahun 2023, kita sudah memasuki tahun politik. “Untuk itu selama sebulan pelaksanaan KKN, kami harapkan rekan-rekan mahasiswa turut menjaga kambtibmas. Kecamatan Pacet menjadi parameter kambtibmas di Kabupaten Mojokerto, karena menjadi jujukan wisatawan. Obyek wisata Kabupaten Mojokerto paling banyak ada di Pacet. Tapi saya percaya mahasiswa kedokteran Ubaya mampu menjaga kamtibmas, karena di kedokteran mempunyai kode etik sendiri. Tidak hanya kode etik menyangkut manusia, bahkan dalam menangani mayat ada kode etiknya.  Oleh karena itu kami berharap rekan-rekan mahasiswa selalu berkomunikasi dengan aparat desa, bidan desa, puskesmas, dan Muspika,” terang dia.

Pergunakan waktu selama pelaksanaan KKN untuk banyak menggali ilmu di lapangan. Kami dari muspika, puskesmas, kepala desa sangat terbuka 24 jam. Memberikan waktu kalau adik-adik kalau mau konsultasi atau membutuhkan bantuan. Adik-adik mahasiswa ini adalah generasi penerus bangsa. Indonesia emas tahun 2045, membutuhkan adik-adik semua. Kelak ketika adik-adik menjadi dokter, kepala puskesmas, kepala dinkes, kepala biro bahkan Menteri. KKN ini akan menjadi kenangan terindah, paling tidak pernah berbagi di kecamatan pacet ini, ujar Nuryadi.

Sebagai penutup, Camat Pacet menyinggung peran media sosial (medsos). “Pacet adalah parameter pariwisata di Kabupaten Mojokerto. Dan saya yakin dari 40 mahasiswa KKN FK Ubaya, tentunya tidak hanya berasal dari Surabaya. Dan ternyata betul. Mahasiswa KKN FK Ubaya berasal dari seluruh Indonesia, hampir semua pulau ada.  Karena di Pacet banyak objek wisata dan saya yakin adik-adik ini jago instagram, membuat konten. Untuk itu, pada saat libur KKN, seperti hari Minggu, silahkan kunjungi obyek wisata yang ada di Pacet dan buat video-video pendek untuk menyebar luaskan pariwisata di kecamatan Pacet,” pungkas Nuryadi.

Sementara itu, Wakil Dekan satu Fakultas Kedokteran Ubaya, dr. Risma Ikawaty, Ph.D, dalam sambutan penyerahan 40 mahasiswa KKN menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat Muspika Kecamatan Trawas, Puskesmas dan dua desa yang akan ditempati KKN mahasiswa kedokteran Ubaya.

 “Atas nama Ubaya khususnya FK Ubaya, kami sangat berterima kasih atas penerimaan yang luar biasa dari Camat Pacet beserta jajaran Muspika, kepala Puskesmas Pacet dan Kepala Desa Cepokolimo dan Desa Pacet terhadap mahasiswa FK Ubaya. Kami sangat berharap melalui KKN ini mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di kampus dan turut berkontribusi membantu memecahkan permasalahan kesehatan di masyarakat. Selain itu kegiatan ini juga merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi para mahasiswa untuk mengasah kemampuan softskill mereka, dengan belajar langsung bersama masyarakat, selain itu juga untuk membentuk karakter yang lebih peduli terhadap masyarakat. Sehingga nanti saat mereka selesai pendidikan dokter, mereka akan  siap untuk menjadi agen perubahan dan mengabdi di tengah-tengah masyarakat,” ujar Risma Ikwaty.

Pada kesempatan yang sama, Utomo, manajer pengabdian masyarakat LPPM Ubaya, yang turut hadir mendampingi proses penyerahan KKN mahasiswa FK Ubaya mengungkapkan sangat mendukung program KKN yang dilaksanakan FK Ubaya di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

“Ubaya memiliki kerja sama yang sangat baik dengan pemerintah Kabupaten Mojokerto. Kita memiliki komitmen untuk mendampingi dan mengembangkan desa-desa di Jawa Timur. Salah satunya, membantu mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Mojokerto. Dan tema stunting KKN FK Ubaya, merupakan arahan Bupati Mojokerto saat pertemuan pimpinan FK Ubaya di kantor Kabupaten Mojokerto, 5 Juni 2023 lalu,” ujar Utomo.

Dalam pertemuan yang bertempat di kantor Bupati tersebut, hadir Bupati Mojokerto, dr. Ikfina Fahmati, M.Si, didampingi Kepala Dinas Kesehatan, dr. Ulum Rokhmat, Kepala Bappeda, Drs. Bambang Eko Wahyudi, M.Si, dan Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, Drs. Roul Amrulloh. Sedangkan dari Ubaya, hadir Dekan Fakultas Kedoteran Ubaya, Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K)., Wakil Dekan 1, dr. Risma Ikawaty, Ph.D, Koordinator KKN FK Ubaya, dr. Aking Sandi Pribadi, MHPE, Manajer Administrasi FK Ubaya, Edithia Ajeng Pramesti, S.E, serta Utomo, S.S. dan Kartika Erawati, S.E, dari LPPM Ubaya.

“Pada kesempatan itu Bupati Mojokerto, memberikan apresiasi dan menyampaikan terima kasih atas perhatian serta kepedulian Ubaya untuk wilayah Kabupaten Mojokerto. Bupati selanjutnya memberikan arahan agar program kuliah kerja nyata nyata (KKN) FK Ubaya difokuskan tehadap upaya percepatan penurunan stunting target 1 digit di tahun 2023,” pungkas Utomo. (Utomo)

sumber