Mahasiswa FK Ubaya Lolos Program Indofood Riset Nugraha 2025–2026

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya).
Deviana Pundarika Kantono berhasil lolos sebagai penerima pendanaan penelitian dalam Program Indofood Riset Nugraha (IRN) Periode 2025–2026. Tahun ini, program IRN mengusung tema “Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal.”

Dalam proposal penelitiannya, Deviana mengangkat judul “Pengembangan Pangan Berbasis Sorgum dan Jambu Biji sebagai Asupan Tambahan dalam Percepatan Penyembuhan Pasien DBD.” Penelitian ini bertujuan untuk menghadirkan inovasi pangan fungsional yang dapat memberikan manfaat nyata bagi kesehatan, khususnya dalam mempercepat proses penyembuhan pasien Demam Berdarah Dengue (DBD).

Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari dukungan dan bimbingan dosen pembimbing, Dr. dr. Rivan Virlando Suryadinata, M.Kes., Sp.GK., FISPH., FISCM., yang turut mengarahkan jalannya penelitian.

Melalui capaian ini, FK Ubaya semakin menunjukkan komitmennya dalam mendorong mahasiswa untuk aktif dalam penelitian dan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Semoga prestasi Deviana menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkontribusi dalam bidang kesehatan.

Pelantikan Komisariat Fakultas Kedokteran IKA Ubaya

Pengurus Komisariat Fakultas Kedokteran IKA Ubaya masa bakti 2025-2028 resmi dilantik pada Minggu (28/9/2025). Pelantikan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal IKA Ubaya Umar Hanafi, S.H. didampingi oleh Dekan FK Ubaya Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K) dan Wakil Ketua Umum IKA Ubaya Drs.ec. Erwin Haricahyo Poedjono.

Ketua Komisariat Fakultas Kedokteran IKA Ubaya masa bakti 2025-2026, dr. Diana Rahman, menyebut anggota komisariat terdiri dari 27 orang dari lintas angkatan. Struktur kepengurusan meliputi Badan Pengurus Harian, Divisi Organisasi dan Keanggotaan, Divisi Kegiatan dan Acara, Divisi Keuangan, Divisi Pengabdian Masyarakat, Divisi Humas dan Informasi, serta Divisi Pengembangan Karir dan Publikasi.

“Tujuan dari terbentuknya Komisariat FK IKA Ubaya ini adalah mendukung pengembangan FK Ubaya melalui kontribusi keilmuan, jejaring profesional, dan kolaborasi strategis. Kami juga ingin meningkatkan kapasitas dan kompetensi alumni melalui kegiatan pelatihan, seminar, serta program pengembangan karier,” jelasnya. Selain itu, adanya komisariat ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan sinergi antar alumni FK Ubaya dan berperan aktif dalam pengabdian kepada masyarakat, khususnya di bidang kesehatan dan edukasi publik.

Dr. Diana menambahkan, ia dan tim akan membuat beberapa program seperti Alumni Connect, FK Ubaya Back to Campus, Alumni for Growth, dan Alumni Peduli. Para alumni akan terlibat untuk memberikan kuliah tamu dan workshopcareer sharing, serta bakti sosial kesehatan yang akan diselenggarakan secara rutin.

“Harapannya, ini bisa jadi wadah solidaritas, sinergi alumni lintas generasi, dan sarana pengembangan diri bagi alumni, baik di bidang profesi maupun sosial,” ujar dr. Diana. Ia juga berharap, alumni FK Ubaya dapat memberikan dampak nyata bagi perkembangan FK Ubaya, universitas, dan masyarakat luas serta membawa nama baik almamater ke tingkat nasional maupun internasional melalui capaian prestasi.

 

sumber

Tetap Bugar Saat Puasa

Puasa selama bulan Ramadhan bukan berarti Anda harus mengurangi aktivitas fisik atau hanya berdiam diri sepanjang hari. Justru, dengan pola olahraga yang tepat, tubuh bisa tetap bugar dan sehat selama menjalani ibadah puasa.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya), dr. I Gusti Ngurah Dodo Muliawan Ranuh, Sp.OT., M.Ked.Klin., menjelaskan bahwa berjalan kaki bisa menjadi alternatif olahraga ringan yang dapat dilakukan saat berpuasa.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Berolahraga?

Menurut Dr. Dodo, waktu terbaik untuk berjalan kaki adalah menjelang waktu berbuka puasa.

“Berjalan kaki tidak hanya menjaga kebugaran tubuh, tetapi juga membantu mengurangi stres dan meningkatkan fleksibilitas tanpa memberikan tekanan berlebih pada tubuh yang sedang berpuasa,” jelasnya.

Selain berjalan kaki, olahraga dengan intensitas tinggi seperti angkat beban dan latihan kardio tetap bisa dilakukan. Namun, Dr. Dodo menyarankan untuk melakukannya setelah berbuka puasa atau beberapa jam setelah sahur.

“Pada waktu tersebut, tubuh sudah terhidrasi atau masih memiliki cukup energi untuk menjalani aktivitas fisik dengan lebih optimal,” tambahnya.

Manfaat Olahraga Saat Berpuasa

Banyak yang mengira bahwa berolahraga saat puasa dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas. Padahal, menurut Dr. Dodo, olahraga selama berpuasa memiliki banyak manfaat, di antaranya:

  • Meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres
  • Menurunkan kadar glukosa darah
  • Meningkatkan kualitas tidur
  • Membantu tubuh lebih efisien dalam menggunakan lemak sebagai sumber energi

Ia juga mengingatkan bahwa olahraga harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. “Yang terpenting, pastikan kebutuhan energi dan hidrasi tetap terpenuhi selama berpuasa, terutama jika ingin tetap berolahraga,” pesannya.

Jadi, tetap aktif selama bulan Ramadhan bukanlah hal yang mustahil. Dengan pemilihan waktu dan jenis olahraga yang tepat, Anda bisa menjaga kesehatan dan kebugaran tanpa mengganggu ibadah puasa. Selamat menjalani puasa dengan tubuh yang tetap sehat dan bugar!

 

Sumber

Buka Pintu Global: FK UBAYA Siapkan Dosen Berkualitas Internasional

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK UBAYA) mengawali tahun ini dengan langkah besar menuju standar pendidikan internasional! Pada Januari 2025, digelar pertemuan pertama Workshop Persiapan Sertifikasi Dosen Internasional UKPSF (Preparation Course for Advance Higher Education Fellowship Applications under The UK Professional Standards Framework).

Workshop ini menjadi pintu gerbang emas bagi 12 dosen FK UBAYA untuk mengembangkan kompetensi mereka ke tingkat global. Sebagai tonggak awal, pembukaan kegiatan ini telah dilaksanakan pada Desember 2024, ditandai dengan penandatanganan implementation arrangement antara Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, FACC (Dekan Fakultas Kedokteran) dan Assoc. Prof. Brahmaputra Marjadi, MD, MPH, PhD, SFHEA dari Western Sydney University, Australia.

Rangkaian pertemuan akan berlangsung sepanjang tahun 2025, menghadirkan peluang luar biasa bagi dosen FK UBAYA untuk memperkuat kualitas pembelajaran sesuai standar internasional.

Inilah bukti nyata komitmen FK UBAYA untuk terus melangkah lebih jauh, menghadirkan pendidikan kedokteran yang berkualitas dan berdaya saing global!

Kuliah Pakar “Precision Medicine”

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya menggelar kuliah pakar dengan mengundang narasumber berkompeten, Drh. Safarina G. Malik M.S., Ph.D., selaku President of Asia Pacific Nutrigenomics Nutrigenetics Organisation (APNNO). Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari berturut-turut dengan topik yang berbeda, yaitu “From Genes to Nutrition: Nutrigenomics and Nutrigenetics for Better Health” pada Rabu siang (09/10), dan “Gut Feeling: An Introduction To The Human Microbiome and Its Health Impacts” pada Kamis pagi (10/10).

dr. Risma Ikawaty, Ph.D., Wakil Dekan I FK Ubaya mengatakan, kuliah pakar tersebut bertujuan untuk memberikan ilmu terbaru guna mendukung kedokteran yang presisi atau precision medicine. Ia menambahkan, mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Ubaya perlu diberikan perspektif terbaru, yaitu layanan yang lebih personal kepada pasien. Sebab, tubuh manusia setiap individu berbeda dan memerlukan treatment yang berbeda. “Kita selalu memberikan update ilmu terbaru untuk mahasiswa. Tema kuliah pakar dari kemarin dan hari ini terkait dengan apa yang kita makan, kita adalah yang kita makan atau bisa jadi kita adalah yang nenek moyang kita makan,” ujarnya.

Selain itu, ia ingin memberikan wawasan kepada mahasiswa bahwa makanan sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh, termasuk keturunan yang selanjutnya. Sehingga, mahasiswa akan terbiasa untuk melayani sesuai karakteristik pasien yang berbeda-beda. “Saya kira mahasiswa pasti mendengarkan sesuatu yang baru. Mereka jadi tahu update ilmu yang mungkin sebelumnya belum pernah dengar. Pakar yang diundang memang sangat kompeten di bidang Microbiome, Nutrigenomics dan Nutrigenetics,” tambahnya.

Kuliah pakar ditutup dengan sharing dari dr. Rina yang memotivasi mahasiswa kedokteran Ubaya untuk memiliki curiosity atau rasa ingin tahu yang kuat untuk menjadi ilmuwan yang andal. Ia membagikan pengalamannya saat berhasil mengumpulkan dana bagi empat penelitian melalui kumpulan apresiasi atas penampilan orkestra bersama dua rekannya. Ia juga berpesan bagi mahasiswa untuk selalu up to date dan aktif berkontribusi pada kemajuan pengetahuan ilmu saintek, khususnya kedokteran.

Kegiatan tersebut mengundang antusias yang tinggi dari mahasiswa. Natashia, atau yang kerap disapa Tashia, mengaku mendapat pengetahuan yang mungkin tidak didapatkan di perkuliahan biasa. “Seru banget kuliahnya, dapet banyak pengetahuan, terutama hal-hal yang mungkin tidak didapat di perkuliahan sehari-hari. Harapannya semoga ada lagi kuliah pakar seperti ini,” ungkapnya. (sha)

sumber

Focus Group Discussion to Develop Public Health and Community Medicine Curriculum Using a Family Medicine Approach

Pada hari Senin, 9 September 2024, telah dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk mengembangkan kurikulum baru bagi kesehatan masyarakat dan kedokteran komunitas dengan mengintegrasikan pendekatan kedokteran keluarga. Acara ini menjadi momen penting untuk memikirkan kembali bagaimana mahasiswa kedokteran dilatih untuk menangani masalah kesehatan komunitas dengan pendekatan yang lebih menyeluruh dan berfokus pada keluarga.

FGD ini dibuka oleh wakil dekan satu dr. Risma Ikawaty, Ph.D., kemudian materi dari dr. Aking Sandi Pribadi MHPE., dr. Y. Adhimas Setyo Wicaksono M.Kes dan juga menghadirkan dua pembicara dari Maastricht University, Belanda, yaitu Geraldine Beaujean, MD, MHPE dan Laury de Jonge, MD, Ph.D. dari Faculty of Health, Medicine, and Life Sciences. Keahlian mereka dalam pendidikan kedokteran dan kedokteran keluarga memberikan wawasan berharga dalam diskusi ini, yang memicu dialog aktif di antara para peserta.

Para peserta, yang terdiri dari dosen pendidik dan mahasiswa terlibat secara aktif berbagi pandangan mereka tentang cara meningkatkan hasil kesehatan di tingkat komunitas. Acara ini menandai langkah maju yang signifikan dalam upaya meningkatkan pendidikan kedokteran dan mempersiapkan tenaga kesehatan masa depan untuk menghadapi tantangan kesehatan masyarakat modern.

MOB FK Ubaya 2024

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) telah sukses melaksanakan masa orientasi bagi mahasiswa baru. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari dan bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan kampus, proses akademik, dan membangun kebersamaan di antara mahasiswa baru serta civitas akademika.

Kegiatan orientasi dimulai dengan pengenalan fakultas, di mana mahasiswa baru mendapatkan informasi mendalam mengenai sejarah, visi, misi, serta struktur organisasi FK Ubaya. Mahasiswa juga diperkenalkan dengan berbagai program studi yang ditawarkan, termasuk rincian mengenai kurikulum, mata kuliah, dan kegiatan akademik yang akan dijalani selama masa studi.

Selain itu, sesi pengenalan staf dosen dan tenaga kependidikan (tendik) juga menjadi bagian penting dari orientasi ini. Para dosen dan tendik memberikan gambaran mengenai peran mereka dalam mendukung proses pembelajaran, serta memberikan tips dan motivasi kepada mahasiswa baru untuk dapat beradaptasi dengan kehidupan akademik di FK Ubaya.

Untuk memperkuat pemahaman mahasiswa baru mengenai proses akademik, diadakan juga sesi khusus yang membahas sistem pembelajaran di FK Ubaya, yang berfokus pada metode pembelajaran berbasis kompetensi. Mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai fasilitas pendukung akademik, seperti laboratorium, perpustakaan, dan pusat penelitian, yang semuanya dirancang untuk memaksimalkan pengalaman belajar mereka.

Kegiatan orientasi tidak hanya dilakukan di dalam ruangan. FK Ubaya juga mengadakan aktivitas outdoor yang berlangsung di Ubaya Training Center (UTC) Trawas. Kegiatan outdoor ini dirancang untuk mempererat kebersamaan antar mahasiswa baru melalui berbagai permainan kelompok, outbond, dan simulasi tim. Selain melatih kerjasama dan kepemimpinan, aktivitas ini juga memberikan suasana yang menyenangkan dan segar, membangun semangat dan antusiasme para mahasiswa baru.

Secara keseluruhan, masa orientasi mahasiswa baru FK Ubaya merupakan langkah awal yang penting dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi kehidupan akademik dan non-akademik di kampus. Dengan rangkaian kegiatan yang informatif dan interaktif, mahasiswa baru diharapkan dapat memulai perjalanan studi mereka dengan percaya diri dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Dosen FK Ubaya Latih Siswa SMK Surabaya Jadi Fasilitator Pertolongan Pertama

Tim dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) memberikan pelatihan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan oleh orang awam kepada siswa SMK Kesehatan Surabaya, Kamis (13/6/2024).

Kegiatan ini merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) lima dosen FK Ubaya, yaitu dr Ardyan SpAn, dr Sawitri Boengas SpM, dr Anita Dahliana MKes, dr Winnie Nirmala Santosa MSi, dan Dwi Martha Nur Aditya MSi.

Ketua Tim PKM Ubaya, dr Ardyan Sp An, mengungkapkan pelatihan yang diberikan pada siswa ini dilakukan selama setahun, dengan tujuan agar siswa bisa menjadi fasilitator dalam pemberian pelatihan ini.

“Jadi beberapa siswa sudah bisa menjadi fasilitator untuk bisa memberikan materi pelatihan yang kami berikan. Jadi kami berikan materi video dan praktik pada siswa kelas XI, kemudian nantinya siswa kelas XI ini membantu memberikan materinya pada siswa kelas X,” ungkapnya.

Dalam pelatihan yang diikuti sekitar 300 siswa kelas X dan XI ini, siswa diajarkan lima materi kegawat daruratan, yaitu bantuan hidup dasar, bantuan untuk orang tersedak, pembidaian saat patah tulang kaki dan tangan, irigasi mata yang mengalami trauma atau luka dan juga transportasi korban yang mengalami kecelakaan.

“Pelatihan ini menjadi proyek awal kami untuk memberikan edukasi di tingkat siswa menengah agar bisa memberikan pertolongan kegawat daruratan yang dilakukan orang awam,” pungkasnya.

Kepala SMK Kesehatan, Yany Citra Beauty SSos MPd, mengungkapkan pihaknya sangat berterima kasih atas pelatihan yang diberikan pada siswanya selama dua tahun ini.

“Kami ada pelajaran tersebut, tetapi tidak kami terapkan secara masif. Karena memang harus ada dokter yang dari dokter langsung dan bersertifikat. Karena pengajar kami lebih fokus pada keperawatan. Makanya biasanya kami adakan pada guru tamu,” lanjutnya.

Sementara itu, Nadiya Agustin Anggraeni, siswa kelas XI Jurusan Keperawatan menjelaskan jika pelatihan ini menjadi bekal yang menunjang sebelum dirinya masuk perguruan tinggi.

Apalagi ketrampilan yang dimiliki setelah pelatihan menjadi bekal sehari-hari jika mengalami cedera.

“Kapan hari di laboratorium sempat kena cairan di mata. Setelah ikut pelatihan ini jadi tahu cara irigasi di mata yang benar bagaimana,” kesannya.

 

Sumber 

Mengapa Kita Bisa Merasakan Manis? Ini Penjelasan Ilmiah yang Belum Banyak Diketahui

Rasa manis pada makanan, secara normal hanya dapat dirasakan jika kita mencicipi karbohidrat dalam bentuk disakarida, monosakarida dan atau kombinasi keduanya.

1. Jenis Karbohidrat

Untuk membantu memahami apa yang dimaksud dengan jenis gula di atas. Ada baiknya mengenal 3 penggolongan karbohidrat. Umumnya terdapat tiga bentuk karbohidrat yang sering kita gunakan.

  • Tepung, roti, dan gandum adalah contoh karbohidrat kompleks,
  • Madu dan laktosa pada susu adalah contoh disakarida.
  • Adapun gula darah (glukosa) adalah contoh monosakarida yang dapat kita temui pada cairan infus.

Inilah alasan, mengapa saat Anda mengambil sejuput tepung baik tepung beras, singkong dan jagung dan langsung mencicipinya maka akan terasa akan hambar. Berbeda halnya jika Anda mencoba gula pasir (gula meja) akan langsung terasa manis karena ia telah berbentuk disakarida.

2. Penjelasan Ilmiah Timbulnya Rasa Manis

Molekul disakarida dan monosakrida ini begitu tiba dipermukaan lidah akan berikatan dengan T1R2 dan T1R3 sub unit bagian dari indra perasa. Ikatan ini akan membangkitkan dan menghasilkan signal tranduksi intrasel.

Reseptor perasa manis pada sel epitel lidah. Sumber [1]

Proses pengikatan molekul dan reseptor ini adalah proses yang mutlak harus terjadi untuk menghasilkan persepsi rasa manis. Setelah reseptor diaktifkan, ini memicu rangkaian reaksi kimia di dalam sel. Proses ini dikenal sebagai transduksi sinyal seperti penjelasan di atas. Dalam kasus rasa manis, aktivasi reseptor menyebabkan peningkatan produksi molekul bernama cAMP (cyclic adenosine monophosphate) dan ion kalsium, sebagai “second messenger.”

Peningkatan Second Messenger cAMP. Sumber [2]

3. Pembebasan Neurotransmiter

Peningkatan kadar cAMP memicu serangkaian reaksi yang akhirnya menyebabkan sel-sel saraf melepaskan neurotransmiter. Neurotransmiter ini kemudian bergerak menuju saraf yang berhubungan dengan rasa, mengirim sinyal ke otak bahwa Anda telah mengonsumsi sesuatu yang manis.

4. Persepsi Rasa di Otak

Sinyal ini diangkut melalui saraf ke otak, di mana mereka diinterpretasikan sebagai rasa manis. Proses ini sangat cepat, sehingga kita bisa segera mengenali rasa manis setelah molekul tersebut kontak dengan lidah kita.

Oleh: Baharuddin | Author | Researcher

Sumber

FK Ubaya Gelar Pelatihan BLS untuk Warga Kampus

Pada Kamis, 25 April 2024, Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) menggelar pelatihan Basic Life Support (BLS) di Gedung Perpustakaan lantai 5 Kampus Ubaya Tenggilis. Acara ini dihadiri oleh karyawan unit, dosen dari berbagai fakultas, dan mahasiswa sebagai bagian dari rangkaian perayaan Dies Natalis FK Ubaya ke-8.

Ketua panitia, dr. Katharina Merry Apriliani Angkawidjaja, Sp.KJ., M.H., menyatakan bahwa pelatihan BLS merupakan salah satu bentuk kontribusi FK Ubaya dalam dunia pendidikan. “Kami ingin memberikan edukasi yang bermanfaat untuk seluruh warga kampus Ubaya. Ini juga merupakan upaya kami untuk mewujudkan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja),” jelasnya.

Materi pelatihan disampaikan oleh dua narasumber utama, yaitu dr. Jordan Bakhriansyah, Sp.JP., Ketua PERKI Cabang Surabaya, dan dr. Rizka Amalia, Sp.JP., Dokter Poli Jantung RS Ubaya. Peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai komponen-komponen BLS, termasuk penilaian keadaan pasien, teknik kompresi dada yang efektif, penilaian pergerakan dada dan pemberian nafas bantuan, serta penggunaan Automoted External Defibrillator (AED) jika diperlukan.

Usai pemaparan materi, peserta langsung terlibat dalam sesi praktik yang meliputi Chest Compression (kompresi dada), Airway (jalan napas), dan Breathing (pernapasan). Salah satu peserta, Almela Frivada Jatmiko, S.Psi., mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberikannya pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana menyelamatkan nyawa seseorang dalam situasi darurat. “Ilmu yang saya peroleh juga dapat saya bagikan kepada orang-orang di sekitar saya, sehingga kami semua siap dan tahu langkah yang harus diambil saat menghadapi keadaan genting,” katanya.

Setiap peserta pelatihan akan diberikan sertifikat sebagai bukti telah mengikuti pelatihan tersebut. “Harapan kami, melalui kegiatan ini, seluruh warga kampus Ubaya dapat menjadi orang pertama yang memberikan bantuan saat seseorang mengalami henti jantung mendadak di tempat umum,” tambah dr. Merry.

sumber gambar : ubaya.ac.id