Wisuda perdana Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) di tengah pandemi. Rapat Terbuka Senat Universitas Surabaya dengan Acara Tunggal Wisuda Program Diploma, Sarjana, dan Magister Periode Gasal dan Genap tahun 2019 – 2020 dipimpin secara langsung oleh Rektor Ubaya, Ir. Benny Lianto, MMBAT. Para wisudawan dan orang tua mengikuti wisuda secara daring, Sabtu (31/10/2020).
Pada hari yang bahagia ini, dr. Irwin, M.Epid., M.Med.Ed. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Ubaya mengucapkan rasa syukur dan bangga kepada 24 lulusan Fakultas Kedokteran Ubaya pertama atas prestasi serta keberhasilannya dalam menyelesaikan seluruh proses pembelajaran tahap akademik selama 4 tahun untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked.). Dirinya berharap wisuda ini menjadi pintu bagi wisudawan untuk melanjutkan pendidikan tahap profesi sebagai dokter muda.
“Wisuda ini terasa istimewa bagi Fakultas Kedokteran Ubaya karena menjadi wisuda perdana Sarjana Kedokteran sejak didirikannya tahun 2016 lalu. Semakin istimewa lagi karena dilaksanakan dalam situasi keprihatinan kita di masa pandemi COVID-19. Semoga pelaksanaan wisuda secara daring ini, tidak mengurangi makna wisuda itu sendiri sebagai pengukuhan terhadap penyelesaian seluruh proses pembelajaran dalam tahap akademik untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran,” kata dr. Irwin.
Senin, 7 September 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya melakukan yudisium untuk pertama kalinya, sebanyak 31 mahasiswa angkatan pertama FK ubaya telah berhasil melewati masa studi di fakultas kedokteran Ubaya dan mendapat gelar S.Ked. Acara yudisium ini dilakukan secara daring yang dihadiri juga oleh Ir. Benny Lianto M.M.B.A.T Rektor Universitas Surabaya, Dekanat Fakultas Kedokteran dan dosen Fakultas kedokteran Universitas Surabaya.
Dalam sambutanya Ir. Benny Lianto M.M.B.A.T mengucapkan selamat kepada ke 31 mahasiswa angkatan pertama yang merupakan sesuatu yang membanggakan bagi keluarga besar universitas surabaya, semoga seluruh sarjana kedokteran fakultas kedokteran dapat memegang, memahami dan menjalankan 10 janji yang telah diucapkan sebagai sarjana kedokteran dan juga tidak melupakan nilai-nilai keubayaan selama belajar di ubaya untuk benar-benar dapat di implementasikan di rumah sakit saat pendidikan profesi, menjaga nama baik, nama besar universitas surabaya dan menjadi contoh yang baik bagai seluruh adik-adik tingkat yang masih mengikuti pendidikan di fakultas kedokteran ubaya.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya dr. Irwin Aras, M.Epid., M.Med.Ed juga berpesan kepada para sarjana kedokteran untuk belajar dan terus belajar karena tantangan di dunia kesehatan dan kedokteran akan lebih berat kedepanya dan semoga selama 2 tahun selama pendidikan profesi selalu dimudahkan dalam pendidikan profesi karena tidak ada pendidikan profesi yang mudah semua akan berhadapan dengan masalah dan orang yang berhasil adalah orang yang berhasil menyelesaikan masalah 2 tahun adalah waktu yang sangat singkat bagi mereka yang serius belajar tapi akan terasa lama bagi yang hanya menunggu wisuda dokter dekan juga menambahkan untuk tetap menjaga kesehatan selama masa pendidikan
Acara yudisium ini berlangsung secara khidmat dan penuh suka cita dan haru, mengingat ini adalah lulusan sarjana kedokteran pertama dari Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya, sekali lagi kami ucapkan selamat bagi lulusan angkatan pertama sarjanan kedokteran, Fakultas Kedokteran Univeritas Surabaya semoga menjadi dokter yang unggul dan kompeten, berbudi pekerti luhur dan menaati norma-norma yang berlaku.
Surabaya (beritajatim.com) – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) ikuti program Kerja Kuliah Nyata (KKN) secara daring. Kegiatan ini dilakukan pertama kali secara daring guna memberikan pelayanan kesehatan serta edukasi kepada keluarga mitra Ubaya selama masa transisi ke era new normal. Program KKN dengan tema “Tanggap Covid-19” diikuti oleh 46 mahasiswa selama satu bulan.
Program KKN merupakan salah satu bentuk kegiatan yang mencerminkan nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi di Ubaya yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Program ini dikelola oleh FK Ubaya bersama Lembaga Penelitian dan Pengadian Kepada Masyarakat (LPPM) Ubaya yaitu dr. Anita Dahliana, dr. Elita Halimsetiono, dr. Y. Adhimas Setyo Wicaksono, Atha Tsanya Ayu Soetanto, Dewi Kirana, Utomo, Dr. Hazrul Iswadi, dan Kartika Erawati.
“Dengan mengikuti KKN maka mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar dengan memahami masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat. Program ini juga melatih keterampilan dan pengetahuan mereka sekaligus menerapkannya ke dalam kehidupan bermasyarakat,” ucap dr. Anita. selaku Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya.
Dosen pengampu mata kuliah Kesehatan Masyarakat ini menambahkan jika program KKN adalah bagian dari kurikulum yang harus ditempuh mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked.). Dalam kegiatan ini, seluruh mahasiswa semester delapan yang sudah mendaftar KKN dibagi menjadi 10 kelompok dengan anggota empat hingga lima orang per kelompok. Masing-masing mahasiswa dalam kelompok mendapat satu keluarga mitra Ubaya yang telah terdaftar ingin melakukan konsultasi kesehatan. Keluarga mitra Ubaya yang terlibat dalam program KKN terdiri dari dosen, karyawan, cleaning service hingga security.
Ada 10 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang terbagi di setiap kelompok yaitu dr. Heru Wijono, dr. Indro Harianto, dr. Winnie Nirmala Santosa dr. Y. Adhimas Setyo Wicaksono, dr. Aking Sandi Pribadi, dr. Risma Ikawaty, dr. Rivan Virlando Suryadinata, dr. Ummy Maisarah Rasyidah, dr. Elita Halimsetiono, dan dr. Anita Dahliana, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bertugas mengawasi serta memberikan bimbingan kepada mahasiswa dalam menyusun konsep penyuluhan atau KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) yang tepat bagi keluarga mitra Ubaya.
“Program KKN ini melibatkan keluarga mitra Ubaya dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman terkait status kesehatan yang dimiliki baik secara perorangan, komunitas, dan lingkungannya. Kegiatan diikuti oleh mitra Ubaya dengan anggota keluarga yang tergolong rentan dan membutuhkan edukasi Covid-19 karena adanya faktor komorbid seperti penyakit hipertensi, diabetes, gagal ginjal, dan yang lain. Ditambah lagi, anggota keluarga yang sedang hamil, ibu menyusui, kategori lansia, dan memiliki balita,” ungkap dr. Anita Dahliana.