Kolaborasi Seminiar Bioetika FK UBAYA dan FK UGM

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Seminar Bioetika dengan tema “Bioetika dalam Sinergi Pendidikan, Riset, dan Layanan Kesehatan”. Seminar diadakan pada Selasa (19/12/2023) di Kampus Ubaya Tenggilis.

Beberapa topik yang dibawakan antara lain etika penelitian dalam inovasi intervensi, kesehatan landasan etis dalam adopsi dan pengembangan artificial intelligence (AI) di pendidikan, riset, dan pelayanan Kesehatan, kebutuhan program bioetika di institusi FK dan RS, serta urgensi pemenuhan kebutuhan SDM bioetika di institusi Kesehatan atau kedokteran. Dekan FK Ubaya, Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K)., menyebut kebutuhan etis seringkali dianggap biasa dan kurang diperhatikan. “Seminar ini menjadi sinergi untuk mendukung pengetahuan para civitas dan khalayak dalam lembaga kesehatan di Indonesia. Harapannya semakin profesional dalam berbagai lembaga, khususnya etika yang profesional,” ujarnya.

Selain itu, Dr. Dra. Retnom Siwi Padmawati, MA, selaku Ketua Program Studi Magister Bioetika FK UGM memaparkan bahwa Bioetika menjadi disiplin keilmuan yang baru. Didalamnya terdapat kombinasi antara hayati (biologi) dan sistem penilaian pada manusia. “Ini jadi cabang ilmu etika terapan tentang makhluk hidup dan lingkungannya,” jelas Dr. Siwi, sapaan akrabnya. Ini juga menjadi kesempatan bagi dunia pendidikan dan kesehatan untuk mengenalkan Bioetika, khususnya yang ada di FK UGM.

Namun pada hakikat perkembangan zaman saat ini, banyak sistem yang dibuat untuk menyerupai perilaku manusia, diantaranya adalah AI (Artificial Intelligence). Pada kesempatan ini, dr. Ervin Dyah Ayu M. D., M.Sc, selaku dosen FK Ubaya yang juga memberikan pemaparan materi tentang dasar pertimbangan etis dalam penggunaan AI dalam pendidikan. dr. Ervin menjelaskan bahwa AI dapat digunakan sebagai tujuan akhir dalam trigger untuk menjadi pembanding. “Pakailah sesuai porsinya dan kita yg pegang kendali,” tegas dr. Ervin yang juga alumni dari Program Studi Bioetika FK UGM.

source

Prestasi Mahasiswa Profesi Dokter FK UBAYA di Hasanuddin Scientific Fair 2023

Dua mahasiswa berprestasi dari Program Studi Profesi dokter, Fakultas Kedokteran (FK UBAYA) telah meninggalkan jejak prestasi mereka pada Hasanuddin Scientific Fair 2023. Farizky Martriano H dan Prayoga Bimastarum berhasil meraih prestasi tertinggi ke-3 Scientific Essay dalam kompetisi nasional yang diadakan oleh Universitas Hasanuddin Makassar.

Hasanuddin Scientific Fair, sebuah acara prestisius yang menarik peserta dari berbagai universitas unggulan di seluruh Indonesia, menjadi panggung bagi para profesional medis muda ini untuk menunjukkan kecakapan mereka. Berhadapan dengan peserta dari berbagai universitas unggulan di seluruh Indonesia dan pengetahuan luar biasa Farizky dan Prayoga dalam bidang kedokteran membawa mereka meraih posisi yang layak.

Tentu saja, prestasi ini adalah bukti dari dedikasi, kerja keras, dan komitmen tanpa ragu yang telah ditanamkan oleh Farizky Martriano H dan Prayoga Bimastarum dalam studi kedokteran mereka. Keluarga besar FK UBAYA merasa sangat bangga dengan kesuksesan mereka, mengakui performa luar biasa keduanya sebagai sumber inspirasi bagi sesama mahasiswa.

Prestasi ini juga merupakan hasil dari dukungan dan bimbingan yang diberikan oleh tim pendukung, dosen pengajar dan pihak terkait dalam proses studi di FK Ubaya. Kita patut berterima kasih kepada mereka yang telah turut berperan dalam membentuk mahasiswa menjadi individu yang mampu bersaing di tingkat nasional.

Semoga prestasi ini menjadi pijakan bagi mereka untuk terus mengukir jejak gemilang di dunia kedokteran, mewujudkan mimpi mereka sebagai profesional medis yang berkualitas dan berdedikasi. Selamat kepada Farizky dan Prayoga!


Gerakan Sejuta Kacamata untuk Indonesia: Pembagian 1.000 Kacamata Gratis di Surabaya

 

Gerakan Sejuta Kacamata untuk Indonesia hadir di Surabaya pada Minggu, 24 September 2023, di Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan HUT ke-78 TNI dan Hari Penglihatan Sedunia yang mengusung tema “Love Your Eyes At Work.”

Yayasan Melihat Terang, sebagai inisiator gerakan ini, berkolaborasi dengan Kodam V/Brawijaya, Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya, Rumah Sakit UBAYA, dan Harian Disway untuk membagikan 1.000 kacamata baca gratis kepada masyarakat prasejahtera. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Jatim dan tokoh-tokoh penting lainnya.

Koordinator Gerakan Sejuta Kacamata untuk Indonesia, Heribertus Denny, menyatakan bahwa pemberian kacamata gratis ini adalah bentuk apresiasi terhadap jasa pahlawan dan dukungan terhadap kesehatan penglihatan masyarakat prasejahtera.

Meskipun gerakan ini biasanya memberikan kacamata plus (kacamata baca), mereka juga membagikan kacamata minus kepada anak-anak sekolah di daerah terpencil dan pulau terluar yang tidak selalu memiliki akses ke BPJS Kesehatan.

Kodam V/Brawijaya bersama dengan beberapa Kodim di Surabaya menjaring masyarakat prasejahtera yang membutuhkan kacamata baca atau plus. Ada 1.000 kupon yang dibagikan sesuai dengan sasaran, yaitu mereka yang berusia 45 tahun ke atas dengan masalah penglihatan dan masyarakat prasejahtera.

Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 dengan pembagian kupon dan pengaturan shift agar tidak terjadi kerumunan. Sebelum menerima kacamata, calon penerima menjalani pemeriksaan mata oleh tim relawan kesehatan dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya. Setelah itu, mereka diberikan kacamata yang sesuai dengan hasil pemeriksaan.

Selain itu, tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya juga melakukan pemeriksaan kesehatan umum, melibatkan 80 mahasiswa dan 17 dosen, serta 3 dokter dari Rumah Sakit UBAYA. Mereka memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mata dan umum kepada masyarakat yang hadir.

Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan mata dan kesejahteraan masyarakat prasejahtera di Surabaya.

sumber

 

FK Ubaya Sebagai Tuan Rumah Acara Lokakarya Penulisan Telaah Soal dan Pengelolaan Paket Soal CBT AIPKI Wilayah 5

 

Salah satu elemen kunci dalam proses pembelajaran adalah penyusunan soal ujian yang baik. Oleh karena itu, Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Wilayah 5 telah mengadakan acara lokakarya yang bertujuan untuk membahas penulisan telaah soal dan pengelolaan paket soal Computer-Based Testing (CBT).

Acara ini menjadi semakin istimewa karena Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) berkesempatan menjadi tuan rumah acara tersebut, dengan dihadiri oleh perwakilan dari 19 institusi yang tergabung dalam AIPKI Wilayah 5, dan diselenggarakan pada tanggal 1-2 September 2023 di Hotel Platinum Tunjungan Surabaya

acara dibuka oleh Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K)., FIHA., FAsCC., FACC. selaku dekan FK ubaya kemudian disambung paparan materi oleh para narasumber yaitu Dr.dr. Desak Made Wihandani, M.Kes, Roostantia Indrawati, dr.,M.Kes. dan dr. Nurmawati Fatimah, M.Si.

Lokakarya seperti ini memungkinkan para praktisi pendidikan dan pengajar (dosen) untuk terlibat secara aktif dalam pembahasan terkait penulisan telaah soal dan pengelolaan paket soal CBT. FK Ubaya juga memiliki komitmen yang kuat terhadap pendidikan dan pembaruan dalam pengajaran.

Acara lokakarya penulisan, telaah soal dan pengelolaan paket soal CBT yang diselenggarakan oleh AIPKI Wilayah 5 di FK Ubaya adalah suatu kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembaruan dalam proses pembelajaran khususnya dalam ilmu kedokteran. Semua peserta, baik itu pengajar, maupun praktisi pendidikan, akan memperoleh manfaat besar dari pengalaman ini.

 

 

RS Ubaya Resmi Layani Pasien BPJS Kesehatan

Rumah Sakit Ubaya secara resmi mulai memberikan pelayanan kepada pasien yang merupakan peserta dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ini terjadi setelah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Rumah Sakit Ubaya dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, di RS Ubaya, Selasa (22/8/2023).

Prof. Ir. Joniarto Parung Komisaris PT. Keluwih Medika Surabaya, mengatakan BPJS telah melakukan uji kelayakan pada RS Ubaya sejak 31 Mei 2023. Dari penilaian tersebut, RS Ubaya mendapat nilai di atas 80, lebih tinggi dari standar minimal, yakni 75. “Artinya, RS Ubaya dinilai layak menjadi partner BPJS Kesehatan. Sehingga, seluruh masyarakat, khususnya warga Surabaya yang memiliki BPJS Kesehatan bisa berobat di sini,” ujar Joni.

RS Ubaya juga telah mendapat akreditasi Paripurna Bintang Lima dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Akreditasi ini merupakan penilaian tertinggi dalam akreditasi KARS. Perolehan Paripurna Bintang Lima ini menunjukkan bahwa sistem manajemen mutu dan pelayanan RS Ubaya telah memenuhi standar nasional yang optimal.

Sebagai informasi, KARS adalah lembaga independen pelaksana akreditasi rumah sakit yang bersifat fungsional, non-struktural, dan bertanggung jawab kepada Menteri. Dengan adanya pelayanan pasien BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Ubaya telah berhasil mencapai tahap berikutnya dalam proses menuju status sebagai rumah sakit pendidikan. Lebih tepatnya, rumah sakit ini akan menjadi rumah sakit pendidikan satelit.

Mahasiswa FK Ubaya dapat belajar penerapan ilmu kedokteran di RS Ubaya yang penilaiannya tetap mengacu pada rumah sakit pendidikan utama. “Tahun pertama ini kami fokus menjadi rumah sakit pendidikan satelit. Sebagian mahasiswa bisa belajar di sini. Nantinya, perlahan kami akan menjadi rumah sakit pendidikan utama,” ungkap Prof. Joni.

Prof. Joni berharap RS Ubaya dapat berkontribusi membantu masyarakat Surabaya yang membutuhkan layanan kesehatan terbaik. Melansir Antara, Hernina Agustin Arifin Kepala Cabang BPJS Kesehatan Cabang Utama Surabaya, menjelaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan akses luas terhadap layanan kesehatan bagi penduduk Surabaya.

Saat ini 2,9 juta atau 99 persen masyarakat kota Surabaya sudah terkover BPJS Kesehatan atau JKN.“Harapannya jika masyarakat membutuhkan layanan kesehatan, kami sudah menambahkan faskes di wilayah ini,” ujarnya.

Bergabungnya RS Ubaya dalam pelayanan peserta JKN, kata Hernina, menambah jumlah faskes yang bekerja sama dengan BPJS menjadi 56. Dengan rincian 11 klinik utama dan 45 rumah sakit.“Untuk peserta JKN, sesuai kebutuhan medisnya tidak ada batasan biaya dan batasan lama rawatnya. Jika memang fasilitas tidak memiliki pelayanan yang dibutuhkan pasien, bisa melakukan rujukan,” pungkasnya.

Sebagai informasi RS Ubaya adalah sebuah rumah sakit tipe B dengan 9 lantai yang dikelola oleh PT. Keluwih Medika Surabaya, dan dimiliki oleh yayasan Universitas Surabaya serta bekerjasama dengan PT Medikaloka Hermina, Tbk. Rumah sakit ini memiliki fasilitas 319 tempat tidur dan menyediakan 48 poliklinik spesialis dan subspesialis.

sumber


FK Ubaya Kenalkan Ilmu Kedokteran Dalam Kompetesi Acromion 2023

Cara unik memperkenalkan ilmu kedokteran dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya). Mereka mengadakan lomba Academic Rally of Medical Competition (ACROMION) 2023. Kompetisi ini diikuti oleh perwakilan sekolah SMA se-Jawa Timur dan diselenggarakan pada Sabtu, 8 Juli 2023 bertempat di Ruang Serbaguna Fakultas Kedokteran lantai 6, Kampus Ubaya Tenggilis, Surabaya.

Acromion merupakan kompetisi rally games yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK Ubaya. Kompetisi ini mengujikan pengetahuan siswa-siswi SMA tentang mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan ilmu kedokteran dasar.

Ketua Acara Acromion 2023, Angela Sonya Efrat mengatakan, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mereka soal kedokteran dasar, namun sekaligus memperkenalkan FK Ubaya. “Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan eksistensi Fakultas Kedokteran Ubaya dan meningkatkan daya saing serta menggali potensi dalam diri peserta,” ungkapnya.

Angela juga menerangkan, tahun ini Acromion mengusung tema ‘Solve the Puzzle and Take the Magic in It’. Tema ini diambil karena sesuai dengan mekanisme lomba yang dilakukan, yakni memecahkan jawaban dari setiap soal yang tersedia.

“Kami ingin mereka melakukan ‘magic’ dengan segala ilmu pengetahuan serta wawasan mereka yang dituangkan dalam jawaban-jawaban,” jelasnya.

Rally games dilakukan para peserta secara tim yang terdiri dari tiga orang. Perwakilan tiap sekolah saling memperebutkan skor dengan menjawab soal-soal biologi, kimia, fisika, serta ilmu kedokteran dasar.

Lomba ini berhasil dimenangkan oleh SMA Kristen Petra 1 Surabaya. Kemudian disusul SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya sebagai runner-up dan SMA Negeri 1 Taman Sidoarjo sebagai peringkat ketiga.

sumber

Bantu Atasi Stunting, FK Ubaya Terjunkan KKN Mahasiswa di Kabupaten Mojokerto

Menidaklanjuti arahan Bupati Mojokerto, dr. Ikfina Fahmati, M.Si. Senin (26 Juni 2023), Universitas Surabaya (Ubaya) melalui Fakultas Kedokteran (FK) Ubaya menerjunkan 40 mahasiswa KKN untuk membantu mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Mojokerto.


Kedatangan 40 mahasiswa KKN Fakultas Kedokteran tersebut diterima oleh Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Pacet di pendopo kantor Kecamatan Pacet. Turut hadir mendampingi  Camat Pacet yaitu Danramil, perwakilan Polsek, Puskesmas, Kepala Desa Sajen dan  Cepokolimo. Sementara rombongan KKN FK Ubaya, selain 40 mahasiswa peserta KKN, turut hadir Wakil Dekan satu FK Ubaya, dr. Risma Ikawaty, Ph.D, Koorinator KKN FK Ubaya, dr. Aking Sandi Pribadi, MHPE, dua dosen pembimbing KKN yaitu dr. Jefman Efendi Marzuki HY, Sp.F.K. dr. Y. Adhimas Setyo Wicaksono, Tata Usaha FK, Herda Suryadi Setiawan, A.Md., dan Utomo,S.S, Manajer Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Surabaya (LPPM Ubaya).

Dalam sambutannya, Camat Pacet, Nuryadi, SH.,M.M, memberikan apresiasi atas diterjunkannya 40 mahasiswa fakultas kedoteran Ubaya. “Pertama, saya atas nama Muspika Pacet,  menyampaikan selamat datang kepada adik-adik mahasiswa Ubaya. Terima kasih juga kami sampaikan Kepada wakil dekan 1 FK Ubaya, Koordinator KKN FK Ubaya,  dosen pembimbing KKN dan LPPM Ubaya.

“Terima kasih banyak dan alhamdulillah, KKN Fakultas Kedoteran Ubaya difokuskan di Kecamatan Pacet, khususnya di desa Sajen dan Cepokolimo. Artinya kedua desa tersebut akan menjadi lokus atau tempat bakti sosial adik-adik mahasiswa FK Ubaya tahun 2023,” ujar Nuryadi.

Nuryadi selanjutnya berpesan, bahwa saat ini adalah tahun 2023, kita sudah memasuki tahun politik. “Untuk itu selama sebulan pelaksanaan KKN, kami harapkan rekan-rekan mahasiswa turut menjaga kambtibmas. Kecamatan Pacet menjadi parameter kambtibmas di Kabupaten Mojokerto, karena menjadi jujukan wisatawan. Obyek wisata Kabupaten Mojokerto paling banyak ada di Pacet. Tapi saya percaya mahasiswa kedokteran Ubaya mampu menjaga kamtibmas, karena di kedokteran mempunyai kode etik sendiri. Tidak hanya kode etik menyangkut manusia, bahkan dalam menangani mayat ada kode etiknya.  Oleh karena itu kami berharap rekan-rekan mahasiswa selalu berkomunikasi dengan aparat desa, bidan desa, puskesmas, dan Muspika,” terang dia.

Pergunakan waktu selama pelaksanaan KKN untuk banyak menggali ilmu di lapangan. Kami dari muspika, puskesmas, kepala desa sangat terbuka 24 jam. Memberikan waktu kalau adik-adik kalau mau konsultasi atau membutuhkan bantuan. Adik-adik mahasiswa ini adalah generasi penerus bangsa. Indonesia emas tahun 2045, membutuhkan adik-adik semua. Kelak ketika adik-adik menjadi dokter, kepala puskesmas, kepala dinkes, kepala biro bahkan Menteri. KKN ini akan menjadi kenangan terindah, paling tidak pernah berbagi di kecamatan pacet ini, ujar Nuryadi.

Sebagai penutup, Camat Pacet menyinggung peran media sosial (medsos). “Pacet adalah parameter pariwisata di Kabupaten Mojokerto. Dan saya yakin dari 40 mahasiswa KKN FK Ubaya, tentunya tidak hanya berasal dari Surabaya. Dan ternyata betul. Mahasiswa KKN FK Ubaya berasal dari seluruh Indonesia, hampir semua pulau ada.  Karena di Pacet banyak objek wisata dan saya yakin adik-adik ini jago instagram, membuat konten. Untuk itu, pada saat libur KKN, seperti hari Minggu, silahkan kunjungi obyek wisata yang ada di Pacet dan buat video-video pendek untuk menyebar luaskan pariwisata di kecamatan Pacet,” pungkas Nuryadi.

Sementara itu, Wakil Dekan satu Fakultas Kedokteran Ubaya, dr. Risma Ikawaty, Ph.D, dalam sambutan penyerahan 40 mahasiswa KKN menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat Muspika Kecamatan Trawas, Puskesmas dan dua desa yang akan ditempati KKN mahasiswa kedokteran Ubaya.

 “Atas nama Ubaya khususnya FK Ubaya, kami sangat berterima kasih atas penerimaan yang luar biasa dari Camat Pacet beserta jajaran Muspika, kepala Puskesmas Pacet dan Kepala Desa Cepokolimo dan Desa Pacet terhadap mahasiswa FK Ubaya. Kami sangat berharap melalui KKN ini mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di kampus dan turut berkontribusi membantu memecahkan permasalahan kesehatan di masyarakat. Selain itu kegiatan ini juga merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi para mahasiswa untuk mengasah kemampuan softskill mereka, dengan belajar langsung bersama masyarakat, selain itu juga untuk membentuk karakter yang lebih peduli terhadap masyarakat. Sehingga nanti saat mereka selesai pendidikan dokter, mereka akan  siap untuk menjadi agen perubahan dan mengabdi di tengah-tengah masyarakat,” ujar Risma Ikwaty.

Pada kesempatan yang sama, Utomo, manajer pengabdian masyarakat LPPM Ubaya, yang turut hadir mendampingi proses penyerahan KKN mahasiswa FK Ubaya mengungkapkan sangat mendukung program KKN yang dilaksanakan FK Ubaya di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

“Ubaya memiliki kerja sama yang sangat baik dengan pemerintah Kabupaten Mojokerto. Kita memiliki komitmen untuk mendampingi dan mengembangkan desa-desa di Jawa Timur. Salah satunya, membantu mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Mojokerto. Dan tema stunting KKN FK Ubaya, merupakan arahan Bupati Mojokerto saat pertemuan pimpinan FK Ubaya di kantor Kabupaten Mojokerto, 5 Juni 2023 lalu,” ujar Utomo.

Dalam pertemuan yang bertempat di kantor Bupati tersebut, hadir Bupati Mojokerto, dr. Ikfina Fahmati, M.Si, didampingi Kepala Dinas Kesehatan, dr. Ulum Rokhmat, Kepala Bappeda, Drs. Bambang Eko Wahyudi, M.Si, dan Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, Drs. Roul Amrulloh. Sedangkan dari Ubaya, hadir Dekan Fakultas Kedoteran Ubaya, Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K)., Wakil Dekan 1, dr. Risma Ikawaty, Ph.D, Koordinator KKN FK Ubaya, dr. Aking Sandi Pribadi, MHPE, Manajer Administrasi FK Ubaya, Edithia Ajeng Pramesti, S.E, serta Utomo, S.S. dan Kartika Erawati, S.E, dari LPPM Ubaya.

“Pada kesempatan itu Bupati Mojokerto, memberikan apresiasi dan menyampaikan terima kasih atas perhatian serta kepedulian Ubaya untuk wilayah Kabupaten Mojokerto. Bupati selanjutnya memberikan arahan agar program kuliah kerja nyata nyata (KKN) FK Ubaya difokuskan tehadap upaya percepatan penurunan stunting target 1 digit di tahun 2023,” pungkas Utomo. (Utomo)

sumber


Soft Launching RS Ubaya

Rumah Sakit Universitas Surabaya (RS Ubaya) resmi dibuka untuk pelayanan masyarakat. RS berstatus tipe B tersebut akan berfokus pada pelayanan kegawatdaruratan dengan didukung dokter spesialis emergency medicine.

Komisaris PT Keluwih Medika Prof Joniarto Parung mengatakan, selain untuk pelayanan kesehatan masyarakan, ke depan RS Ubaya juga untuk mendukung Tri Dharma Pendidikan. Mulai akademik, penelitian, dan bagian dari pengabdian masyarakat. “Harapannya, dua tahun setelah RS Ubaya beroperasi dapat menjadi RS pendidikan untuk dapat mendukung Fakultas Kedokteran Ubaya,” katanya seusai soft launching.

Direktur RS Ubaya dr Agnes Widayu Estiningsih MMRS mengatakan, setelah soft opening, seluruh dokter, perawat dan tenaga kesehatan (nakes) lainnya sudah siap memberikan pelayanan kepada pasien. Prioritas pelayanan adalah kegawatdaruratan.

Instalasi gawat darurat (IGD) yang dimiliki RS Ubaya akan didukung dengan kompetensi dokter-dokter yang telah terlatih. Dengan demikian, dapat memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat Surabaya. “Artinya, setiap pasien masuk ke IGD kami, bisa mendapat pelayanan dengan baik dan cepat,” ujarnya.

Agnes menuturkan, pelayanan gawat darurat RS Ubaya juga didukung dengan BPJS Ketenagakerjaan. Karena itu, RS Ubaya memiliki pusat pelayanan kecelakaan kerja. Di dalam IGD tersebut juga didukung dengan dokter spesialis emergency medicine dan dokter-dokter serta perawat IGD lainnya. “Kami juga ada Blue Team untuk kecepatan penanganan kegawatdaruratan. Itu terus dilatih di IGD untuk penanganan pasien,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, IGD RS Ubaya juga dilengkapi dengan kamar operasi untuk penanganan darurat ketika dibutuhkan tindakan operasi. Fasilitas pun lengkap. Total RS Ubaya memiliki delapan kamar operasi lengkap dengan alat C-Arm, yang dapat melihat obyek dari pasien secara real time dengan layar monitor saat melakukan tindakan.

“Ada penanganan kamar operasi khusus di IGD. Jadi, setiap pasien IGD yang membutuhkan oeprasi segera akan dilayani di kamar operasi IGD,” ujarnya.

Agnes menambahkan, ada juga kamar neonatal intensive care unit (NICU) untuk bayi yang bermasalah, pediatric intensive care unit (PICU) untuk anak-anak dan intensive care unit (ICU) untuk orang dewasa. “Itu menjadi prioritas layanan kami sebagai RS umum menuju RS pendidikan,” ujarnya.

Dia berharap, dalam 1-2 tahun ke depan RS Ubaya dapat fokus pada pelayanan pasien. Khususnya, pasien BPJS Kesehatan. Karena itu, dalam waktu dekat akan bekerja sama dengan BPJS agar bisa melayani seluruh pasien di Surabaya. “Kami juga akan penanandatanganan kerja sama dengan BPJS ketenagakerjaan pada 8 Maret,” imbuhnya.

RS Ubaya memiliki fasilitas 319 bed. Namun, saat ini ada 200 bed yang digunakan sesuai standar RS tipe B. Total dokter spesialis yang dimiliki ada 70 dokter. Lalu, ada 40 poliklinik. Namun, yang masih beroperasi 16 poliklinik. “Ke depan akan ada tambahan dokter spesialis dan subspesialis untuk memperkuat pelayanan RS Ubaya,” katanya.

sumber

Mahasiswa FK Ubaya Kampanye Stop Konsumsi Gula Berlebih

Belasan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) melakukan kampanye “Stop Konsumsi Gula Berlebih” dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia, di Jalan Tunjungan Surabaya, Minggu (13/11/2022).

Vera Novalita Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK Ubaya mengatakan, kegiatan itu diadakan untuk memberi edukasi kepada masyarakat.

Merujuk data International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menempati urutan kelima sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak, yaitu 19,5 juta orang.

“Jadi, untuk memberi tahu masyarakat agar lebih memperhatikan makanan manis yang berlebih, terus apa risikonya? Mungkin banyak yang belum tahu diabetes itu apa? Gejalanya seperti apa? Padahal itu merupakan penyakit yang silent killer, karena bisa saja kita tidak menyadari kalau terkena diabetes,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Vera menyebut diabetes merupakan penyakit yang tidak mengenal usia, dan bisa menyerang siapa saja. Baik oran tua, dewasa, maupun anak-anak.

“Bisa kena di semua usia, oleh karena itu harus menjaga pola hidup sehat,” ucapnya.

Dia juga menjelaskan ada dua tipe penyakit diabetes, yaitu tipe satu dan tipe dua.

“Tipe satu itu berdasarkan keturunan, jadi bisa dari orang tua atau genetik. Kemudian tipe dua dari pola hidup yang kurang sehat,” jelasnya.

Kampanye yang dilakukan oleh FK Ubaya, sambung Vera, bukan untuk melarang masyarakat menyantap makanan atau minuman manis. Tapi, ajakan untuk mengurangi saja.

“Masyarakat bisa menyantap buah, sayur, menghindari rokok, dan melakukan olahraga rutin, misal per hari 30 menit,” imbuhnya.

Dalam kampanye itu, juga dilakukan bagi-bagi air mineral secara gratis, sebagai contoh mengurangi minuman yang mengandung gula.

Kegiatan yang diadakan bersamaan dengan car free day (CFD) di Jalan Tunjungan juga menampilkan berbagai kostum yang dibentuk menyerupai makanan dan minuman manis, seperti pop corn, kue, dan juga aneka es.

“Untuk menarik perhatian masyarakat, agar masyarakat ingin mencari tahu. Jadi, menurut saya ini langkah yang pas untuk memberi informasi mengenai diabetes,” ucapnya.

Vera berharap melalui agenda itu masyarakat dapat lebih aware dan perhatian terhadap ancaman penyakit diabetes, serta bisa mencegah sejak dini.

sumber

Ubaya Bekali Mahasiswa Kedokteran Informed Consent Sesuai Kaidah dan Hukum

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan Seminar Etika dan Hukum Kesehatan bertema “Professionalism and Informed Consent, a Barrier for Medical Conflict” yang dilaksanakan hybrid secara online melalui Zoom Meeting dan offline di Gedung Perpustakaan lantai 5 Kampus Ubaya Tenggilis.

Seminar yang dihadiri oleh Prof. Budi Santoso Ketua Pengurus Pusat AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia) dan Prof. Agus Purwadianto Ketua APKESI (Asosiasi Peneliti Kesehatan Indonesia) sebagai narasumber, dilatarbelakangi oleh adanya tuntutan pasien untuk mendapat layanan yang baik dari dokter.

Agar ekspektasi ini tercapai, dr. Ervin Dyah Ayu ketua penyelenggara seminar mengatakan dokter perlu memiliki pemahaman tentang informed consent sesuai kaidah etik dan hukum kesehatan. Informed consent adalah persetujuan tindakan medis yang diberikan oleh pasien setelah mendapatkan penjelaskan dari dokter.

“Kecakapan ini akan membantu dokter memiliki hubungan yang baik dengan pasien. Pemahaman seperti ini sering tidak didapatkan melalui pendidikan formal kedokteran. Sehingga, perlu ditambahkan melalui seminar atau pertemuan ilmiah,” ujarnya pada keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net pada Sabtu (15/10/2022).

Dosen FK Ubaya itu juga menjadi pembicara pada salah satu sesi seminar dengan membahas topik “Indonesian Cultural Challenges in Doctor-Patient Communication”.

Menurutnya, dokter harus memiliki pengetahuan yang luas tentang budaya masyarakat, memiliki empati dan memahami kondisi pasien, meningkatkan keterampilan komunikasi dan pemecahan masalah etis, serta melakukan sinergi.

Pembahasan dilanjut dengan materi “Intellectual Studies about Medical Ethics for the Future of Indonesia” yang dibawakan oleh Prof. Budi Santoso.

Ia menjelaskan praktik kedokteran yang baik adalah berlandaskan etika kedokteran, tidak melanggar aturan hukum yang berlaku, dan bersikap profesional.

“Dokter wajib mengikuti perkembangan ilmu dan menerapkan 4K. Kesejawatan, kesantunan, kebersamaan, dan keprofesionalan. Dengan 4K ini akan jadi dokter yang baik dan sukses,” ungkap Prof. Budi pada seluruh peserta yang hadir secara offline dan online.

Sedangkan, Prof. Agus Purwadianto dalam pembahasannya mengenai topik “Informed Consent and Strategies to Prevent Doctor-Patient Conflict” mengatakan syarat informasi komunikasi dalam proses informed consent terdiri dari kejelasan (understandability), kebenaran (truth), kejujuran (truthfulness), dan ketepatan (rightness). Keempat syarat ini penting untuk mencegah miskomunikasi.

“Hubungan dokter dan pasien adalah hubungan moral. Harus membangun kepercayaan, menjadi suatu tanggung jawab moral dokter untuk membina ini terus menerus. Dalam praktek kedokteran membina kepercayaan sangat penting,” terang Prof. Agus.

Prof. Rochmad Romdoni Dekan Fakultas Kedokteran Ubaya, mengungkapkan ke depannya FK Ubaya akan menggelar seminar serupa yang banyak memberikan informasi tentang penyakit yang ada di masyarakat.

“Kami akan berkolaborasi dengan RS Ubaya sebagai rumah sakit pendidikan yang akan launching tahun 2023,” imbuhnya.

Ia berharap seminar nasional ini dapat menambah pengetahuan untuk menemukan stategi yang tepat dalam praktik kedokteran sehari-hari. Selain itu, dapat memotivasi para pendidik, pemimpin institusi pendidikan, sekaligus mahasiswa dalam pendidikan etika dan hukum kesehatan.

“Kami ingin pelayanan kesehatan Indonesia semakin profesional, beretika, dan berkualitas. Agar dapat senantiasa memberi manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

sumber