Meet The Parents

Fakultas kedokteran universitas surabaya mengadakan ubaya meet the parent bagi mahasiswa baru secara daring pada tanggal 23 juli 2021, acara ini dibuat untuk memberikan gambaran dan arahan bagaimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di fakultas kedokteran universitas surabaya.

Ubaya meet the parent juga dibuat guna mempertemukan orangtua dan wali mahasiswa pada segenap pimpinan dan dosen fakultas kedokteran ubaya untuk diberikan gambaran bagaimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar putra/putri mereka di fakultas kedokteran universitas surabaya berlangsung. Sehingga orang tua dan wali mahasiswa dapat mendapat insight terhadap jurusan yang akan ditempuh putra/putri mereka selama belajar di fk ubaya. Acara ini juga dihadiri segenap pimpinan fakultas, dosen fk ubaya dan direktorat terkait.

Prof Romdoni selaku dekan FK Ubaya membuka acara dengan menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaanya terhadap fk ubaya untuk menitipkan putra/putri mereka untuk menjadi seorang dokter di fk ubaya. Selama pendidikan kedokteran mahasiswa perlu memiliki pendampingan dan dukungan dari orang tua karena pendidikan di kedokteran cukup panjang dan lama disamping mahasiswa itu pintar tentu harus ada ketekunan dan harus rajin agar bisa lulus tepat waktu dari fk ubaya

Dengan akreditasi baik sekali tentunya kita akan terus bekembang memberikan yang terbaik bagi mahasiswa fk ubaya, dengan dibangunya RS ubaya yang nantinya akan digunakan sebagai RS pendidikan sehingga mahasiswa tidak perlu jauh-jauh untuk menempuh pendidikan profesi

Acara ini dilanjutkan dengan pemaparan materi kegiatan perkuliahan oleh WD I dan perkenalan dosen serta fasilitas kampus dan fakultas oleh WD II da ditutup dengan sesi tanya jawab.

Teknologi VR dalam dunia Kedokteran

Virtual reality (VR) adalah sebuah teknologi yang mampu memberikan sebuah simulasi atau pengalaman tiga dimensi (3D) pada pengguna yang dihasilkan oleh sistem komputer, menggunkan perangkat VR yang dapat digunakan dengan mudah untuk dapat merasakan pengalaman seperti di dalam dunia nyata dalam bentuk virtual

Dalam perkembangan saat ini banyak implementasi teknologi VR yang sudah diterapkan salah satunya di dunia kedokteran dan kesehatan dengan berbagai variasi aplikasi yang telah dikembangkan termasuk sebagai media pelatihan medis untuk dokter maupun mahasiswa, perawatan pasien, sarana edukasi terhadap penyakit, kondisi kesehatan dan prosesnya seperti pada penjelasan yang dikutip dari news-medical.net di bawah ini.

Pelatihan Medis

Pelatihan medis saat ini telah bergeser dari menghafal fakta menjadi memberikan keterampilan menggunakan fakta untuk sampai pada strategi manajemen yang tepat ketika berhadapan dengan pasien tertentu. Pelatihan ini mencakup pembelajaran berorientasi masalah, keterampilan komunikasi, dan pembelajaran berbasis VR.

Segala jenis situasi medis dapat disimulasikan menggunakan VR, untuk memungkinkan mahasiswa menghadapinya seperti dalam kehidupan nyata. Ini diikuti dengan umpan balik dan tanya jawab, untuk memungkinkan mereka belajar dari kesalahan mereka, jika ada.

VR dapat digunakan untuk membantu profesional medis memvisualisasikan bagian dalam tubuh manusia, sehingga mengungkap area yang tidak dapat diakses. Salah satunya, pembedahan Cadavers, yang merupakan norma bagi setiap mahasiswa kedokteran baru, telah membuka jalan bagi studi anatomi manusia melalui VR.

Grafik komputer telah memungkinkan untuk membuat ulang bagian tubuh mana pun dengan sangat detail, seperti aslinya. Selain itu, pelatihan dapat ditawarkan menggunakan skenario yang sangat mirip dengan situasi bedah umum.

Misalnya, prosedur bedah secara nyata dapat difilmkan dari berbagai sudut dengan kualitas yang menakjubkan dan kemudian dikombinasikan dengan model bagian tubuh yang sedang dioperasi, untuk memungkinkan mahasiswa ‘beroperasi’ di VR.

Memahami bagaimana patah tulang terjadi dan diperparah dalam kehidupan nyata sangat berguna bagi ahli bedah ortopedi dalam pelatihan. Karena operasi invasif minimal sangat bermanfaat dalam mengurangi biaya operasi, komplikasi, dan waktu pemulihan, pelatihan berbasis VR berorientasi simulasi adalah metode yang sangat efektif untuk mentransfer keterampilan kepada calon ahli bedah laparoskopi.

Faktanya, American Board of Internal Medicine (ABIM) menyatakan keunggulan jenis pelatihan ini sebelum mencoba merawat pasien dalam kehidupan nyata, mengingat pelatihan ini efektif dalam memberikan instruksi standar dalam pemantauan invasif dan ventilasi mekanis.

Hal yang sama terjadi dengan pembelajaran menerapkan jahitan di ruang operasi, serta di bedah ortopedi, di mana penggunaan VR dengan umpan balik sentuhan dan sensorik terbukti aman dan dapat direproduksi, serta murah, dibandingkan dengan pelatihan konvensional. .

Tingginya biaya lingkungan VR seperti itu, termasuk biaya monitor, pemrograman, Software dan alat lain yang diperlukan untuk pelatihan semacam itu, mungkin dapat diimbangi dengan memasukkan lebih banyak mahasiswa di setiap program. Namun, hasilnya jelas lebih unggul, dengan pengetahuan yang lebih akurat yang dihasilkan dari proses pembelajaran menggunakan VR.

Perawatan pasien

Realitas virtual berguna dalam merencanakan operasi kompleks sebelumnya, seperti prosedur bedah saraf, karena membantu tim bedah menjalani seluruh operasi dan melatih intervensi yang direncanakan.

Ini memaksimalkan keamanan dengan meminimalkan kejutan. Data dikompilasi dari pemindaian CT, MRI, dan ultrasound, yang dilengkapi dengan VR dan haptics. Rekonstruksi terlihat dan terasa seperti pasien sebenarnya saat berada di lingkungan bedah.

VR juga penting dalam robotika bedah, yang bergantung pada lengan robot yang dikendalikan oleh ahli bedah manusia di konsol. Ahli bedah bergantung pada kamera yang diposisikan di dalam tubuh untuk memberikan pemandangan area yang sedang dioperasi. Namun, umpan balik sentuhan dan sensorik juga penting selama operasi, dan tiruan yang adil dapat diberikan oleh VR jika tidak ada.

Pasien kesehatan mental dengan fobia, misalnya, juga menemukan VR sangat membantu, seperti halnya terapis mereka. Misalnya, untuk merawat klien dengan agorafobia, atau akrofobia, situasi yang sesuai dapat diciptakan kembali di pusat terapis sendiri, untuk membantu klien menghadapinya sedikit demi sedikit. Hal ini juga terjadi pada gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Dengan demikian, VR menawarkan manfaat praktis dari pelatihan di tempat, dengan terapi pemaparan progresif yang diisi dengan pengalaman sensorik aktual dari situasi pemicu untuk meningkatkan kekuatan teknik.

Ini ditambah dengan kenyamanan dan privasi pusat terapi, dengan biaya yang jauh lebih rendah dalam hal waktu, perjalanan, dan kelelahan. Itu juga dapat diulang sesuai kebutuhan, dalam urutan kesulitan yang meningkat.

Manajemen Nyeri

Realitas virtual juga ditemukan berguna dalam pekerjaan menghilangkan rasa nyeri dan rehabilitasi pasien dengan rasa nyeri yang parah, seperti mereka yang pulih setelah menerima cangkok kulit, selama pembersihan harian luka bakar, atau membuat suntikan harian lebih tertahankan. untuk anak-anak.

VR imersif telah ditemukan secara efektif mengalihkan perhatian dan dengan demikian mengurangi rasa sakit pasien tersebut, terutama ketika penggunaan anestesi atau sedasi dikontraindikasikan.

Terapi fisik dan rehabilitasi

Selama terapi fisik juga, virtual reality memungkinkan mempersingkat waktu pemulihan dengan memudahkan pasien untuk melakukan latihan. Ini karena VR mengalihkan perhatian pasien dari rasa sakit, memberikan realitas alternatif yang menyerap yang secara bersamaan masuk, memotivasi dan mendorong mereka untuk menyelesaikan aktivitas.

Dengan demikian, pasien yang baru pulih dari stroke mungkin dapat berlatih gerakan tertentu tanpa risiko cedera lebih lanjut karena jatuh. Ini akan meningkatkan kepercayaan diri mereka ketika harus benar-benar bergerak di lingkungan kehidupan nyata mereka.

Kecanduan

Realitas virtual medis juga dapat berguna dalam membantu pemulihan dari kecanduan zat, menggunakan teknik paparan bertahap bersama dengan pelatihan tentang cara menanggapi dorongan kecanduan. Penggunaan lingkungan pasien sendiri dalam situasi simulasi dapat membantu berlatih melawan pemicu umum sebelum terpapar pada hal yang nyata.

Pendidikan kesehatan

Sekali lagi, ketika pasien perlu memahami kondisi medis mereka, realitas virtual datang untuk menyelamatkan dengan memberikan rekonstruksi organ dan jaringan yang dapat dipahami dan terperinci. Ini membantu pasien untuk memahami prinsip-prinsip pengobatan, meningkatkan kepuasan dengan intervensi.

Efek sebenarnya dari praktik gaya hidup tertentu dan zat berbahaya pada tubuh mungkin juga paling baik dikomunikasikan oleh VR, seperti pertumbuhan tumor tertentu, obesitas dan disfungsi metabolik terkait, dan dampak merokok atau minum alkohol pada fungsi paru-paru dan hati.

Dengan berbagai kelebihan dan manfaat teknologi VR di dunia kesehatan, fakultas kedokteran universitas surabaya (FK Ubaya) yang memiliki visi untuk unggul dibidang kedokteran terkini akan mengimplementasikan dan memfasilitasi salah satu laboratorium untuk dapat menggunakan VR sebagai media pembelajaraan untuk mahasiswa. Sehingga mahasiswa dapat mendapatkan manfaat dan merasakan pengalaman secara langsung teknologi VR berbasis teknologi kedokteran ini untuk mendapatkan tidak hanya teori saja namun praktek secara maksimal berbasis virtual

sumber

Mahasiswa FK Ubaya Jalani Vaksinasi Covid 19

Mahasiswa fk ubaya menjalani vaksinasi covid 19 yang dilakukan pada hari kamis 10 juni 2021 di jl mayjen yono suwoyo surabaya (spazio) upaya ini dilakukan mengingat fk ubaya sudah mulai menerapkan hybrid learning, pembelajaran luring dilakukan untuk kegiatan pembelajaran seperti praktikum, penelitian maupun ujian yang mengharuskan tatap muka secara langsung dengan prokes yang sangat ketat

Proses pembelajaran luring bagi mahasiswa fakultas kedokteran universitas surabaya sangat diperlukan agar mahasiswa bisa terlibat dan belajar secara langsung di kegiatan praktikum, penelitian dan juga ujian yang memang tidak bisa dilakukan secara daring sehingga pemahaman mereka tidak hanya pada teori-teori yang telah diajarkan pada kuliah daring dan dapat menerima penjelasan dan arahan dosen pengajar secara langsung

Dikoordinasi langsung oleh dosen fk ubaya, beberapa teman sejawat dan tendik fakultas kedokteran, upaya vaksinasi ini juga menjawab pertanyaan dari para orang tua/wali mahasiswa yang memang sebelumnya mempertanyakan pada pertemuan internal fakultas untuk proses vaksinasi terhadap mahasiswa fk ubaya

Dengan adanya vaksinasi yang lebih cepat diharapkan dapat mencegah penyebaran covid-19 dan juga memberikan keamanan terhadap mahasiswa fakultas kedokteran ubaya untuk menjalani proses belajar secara luring. Sehingga tidak didapatkan mutasi baru di lingkungan kampus dan proses belajar mahasiswa dapat diterima dengan sangat baik.

Pelantikan Profesor Romdoni, Dekan Baru FK Ubaya

Gantikan dr. Irwin Aras, M.Epid., M.Med.Ed., Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, SpPD, SpJP(K) FIHA, FASCC siap menjabat menjadi Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Ubaya. Sebagai dekan baru, Prof. Romdoni siap memajukan Fakultas Kedokteran Ubaya jadi maju dan terpercaya. Prof. Romdoni yang merupakan dokter spesialis ilmu penyakit dalam sekaligus dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah ini mendapat kepercayaan dan tanggung jawab baru sebagai Dekan FK Ubaya.

Pelantikan jabatan ini menjadi tanda bahwa Penasehat PP PERKI (Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia) ini akan melanjutkan perjuangan mewujudkan visi FK Ubaya menjadi Fakultas Kedokteran yang terdepan dan unggul pada tingkat nasional, berbasis riset inovatif, teknologi kedokteran terkini, dan wawasan kedokteran herbal.

“Terima kasih atas amanah yang diberikan kepada saya. dr Irwin Aras telah memberikan fondasi yang baik untuk FK Ubaya. Saya akan melanjutkan dan bersinergi dengan seluruh dosen dan karyawan FK Ubaya menjadi lebih baik kedepannya,” kata Prof. Romdoni yang sempat menjabat Direktur Utama RS Islam Jemursari Surabaya tersebut.

Sebelum menjabat sebagai Dekan FK Ubaya, Prof. Romdoni telah menjabat sebagai Kepala Divisi Ekhokardiografi RSUD Dr. Soetomo. Bapak dua anak ini memiliki segudang prestasi, jejaring yang kuat dan pengalaman tenaga medis di bidang pelayanan kesehatan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Pengalaman Prof. Romdoni mengenai wawasan kedokteran maupun kemampuan sebagai tenaga medis rupanya dapat diakui melalui keterlibatannya secara aktif di beberapa organisasi ternama di Indonesia. Mulai dari Pengurus Yayasan Jantung Cabang Utama Jawa Timur tahun 1985 – 2000, Pengurus IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Cabang Surabaya dan Pengurus IDI Wilayah Jawa Timur tahun 2000 – 2003.

Bersamaan dengan keanggotaannya di IDI, Prof. Romdoni juga menjabat menjadi Ketua PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskulas Indonesia) Cabang Surabaya tahun 2001 – 2005. Setelah itu, Romdoni menjabat sebagai Wakil Ketua PP PERKI tahun 2005 – 2008, Pengurus YARSIS (Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya) tahun 2004 – 2020 sekaligus Ketua PP PERKI pada tahun 2012 – 2014. Saat ini beliau masih terlibat secara aktif sebagai Penasehat PP PERKI mulai tahun 2014 – 2024.

Sementara itu, Benny Lianto Rektor Universitas Surabaya (Ubaya) berharap Dekan baru Fakultas Kedokteran (FK) Ubaya bersama segenap jajaran pendidik dan dosen di Fakultas Kedokteran semakin membawa fakultas ini menuju keunggulan terpercaya.

“Kami berharap Prof. Romdoni dapat melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh dr. Irwin Aras, untuk membawa FK Ubaya semakin unggul dan terpercaya. Pimpinan dan warga Ubaya tentunya menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas pengabdian dan kontribusi dr. Irwin Aras bagi kemajuan FK Ubaya,” pungkas Benny Lianto, Senin (10/5/2021).

Pelantikan Dekan FK Ubaya ini dihadiri secara langsung (offline) oleh Yayasan, Rektor, Wakil Rektor, Ketua LPPM, Dekan Fakultas, Direktur Politeknik, dan Pejabat FK Ubaya, Jumat (7/5/2021) kemarin di Perpustakaan Lt. 5, Gedung Perpustakaan Kampus Ubaya Tenggilis

sumber

Rumah Sakit Ubaya Berkonsep Smart Hospital

Guna melengkapi pengembangan Fakultas Kedokteran, Universitas Surabaya (Ubaya) akan membangun RS Ubaya dengan konsep Smart Hospital. Rektor Ubaya, Benny Lianto mengatakan, pembangunan rumah sakit tersebut akan rampung dalam 20-22 bulan terhitung mulai sekarang.

“Kami akan mendirikan RS berkonsep one stop dan juga menjalankan smart hospital. Nantinya, penggunaan teknologi juga akan diperhatikan pada RS Ubaya, sehingga memungkinkan pelayanan kesehatan dari rumah saja,”  kata Benny dalam kegiatan seremonial groundbreaking pemancangan test pile, Senin (3/5). Benny menuturkan, dibangunnya RS Ubaya di lingkungan civitas academica merupakan salah satu bentuk pelaksanaan aktivitas pengabdian kepada masyarakat.

Nantinya RS Ubaya juga digunakan untuk mendukung proses pembelajaran mahasiswa fakultas kedokteran Ubaya serta pengembangan riset multidisiplin antara fakultas kedokteran, farmasi, bioteknologi, psikologi dan teknik.

“Hadirnya RS Ubaya diharapkan dapat menunjang sarana pendidikan sekaligus menjadi tempat praktik dalam memfasilitasi mahasiswa fakultas kedokteran (FK) Ubaya sebagai calon tenaga medis yang handal,” tuturnya.

Bahkan, jika rumah sakit tersebut telah rampung dibangun, pihaknya akan melengkapi dengan beberapa peralatan modern serta tenaga medis ahli.”Setelah nanti pembagunan selesai akan dibuka untuk umum dulu. Karena untuk bisa menjadi RS Pendidikan membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun untuk perijinannya,” tutupnya.

Diketahui, RS Ubaya ini dibangun disamping lahan lapangan parkir Ubaya Kampus Tenggilis (Jalan Raya Panjang Jiwo Permai). Untuk rancangan pembangunannya, terdiri dari 9 lantai dengan luas bangunan 28.000 meter persegi dan lahan tanah seluas 13.000 meter persegi.Selain itu, terdapat lebih dari 300 ruang instalasi rawat inap dan puluhan ruang perawatan intensif akan dipersiapkan agar dapat beroperasi memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas serta terbaik kepada masyarakat.

Sumber

Pentingnya Imunisasi Untuk Anak di Masa Pandemi

Surabaya (beritajatim.com) – Imunisasi dasar yang lengkap ternyata memberi perlindungan anak dari risiko terpapar Covid-19 maupun penyakit KLB PD3I (Kejadian Luar Biasa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi). Hal ini disampaikan langsung Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya, dr. Sajuni, M.Kes., M.Ked.Klin., Sp.MK. dalam Webinar Seri Edukasi Masyarakat 2021 : Peran Perguruan Tinggi dalam Pencapaian Sustainable Development Goals Di Masa Normal Baru bertajuk “New Normal, Vaccine, Tantangan dan Solusi Pembelajaran Tatap Muka”.

Memperingati pekan imunisasi dunia 2021 yang dirayakan setiap minggu keempat di bulan April, dr. Sajuni ingin mengajak masyarakat untuk menyadari pentingnya vaksinasi saat pandemi dengan melengkapi imunisasi dasar yang dilakukan rutin pada anak-anak. Dokter spesialis mikrobiologi klinik ini mengatakan meskipun penderita Covid-19 lebih banyak terjadi pada dewasa tetapi vaksinasi pada anak-anak juga perlu diperhatikan.

“Anak-anak tetap perlu melakukan vaksinasi termasuk vaksinasi Covid. Penelitian untuk vaksin Covid-19 pada anak masih berlangsung, sehingga sampai saat ini kita belum bisa melakukan vaksinasi corona pada anak-anak. Tetapi vaksin-vaksin lain yang rutin diberikan kepada anak, ternyata memberikan kekebalan tubuh juga terhadap Covid-19,” ucap dr. Sajuni, Kamis (29/4/2021).

Imunisasi merupakan upaya efektif untuk melindungi anak dari penyakit infeksi dengan pemberian vaksin. Vaksin adalah substansi (antigen) yang digunakan untuk merangsang terbentuknya antibodi dan menyediakan imunitas dalam melawan satu atau beberapa penyakit. Bagi seseorang yang sudah divaksin maka antibodi yang terbentuk akan menetralisir sel-sel yang mengganggu di dalam tubuh. Proses ini disebut neutralizing antibodies. Vaksinasi bertujuan untuk melindungi diri sendiri dan lingkungan sekitar sehingga nantinya tercapai herd immunity.

Menurut dr. Sajuni, vaksin pada anak-anak saat pandemi justru penting karena beberapa jenis vaksin dasar bisa memberikan perlindungan dari Covid-19. Beberapa vaksin dasar tersebut antara lain yaitu BCG, DPT, Hepatitis A, dan MMR. Berdasarkan data dan penelitian yang dikutip oleh dr. Sajuni, terdapat kesamaan sebagian glikoprotein SARS-CoV-2 dengan Measles (Campak) dan Rubella (Campak Jerman). Hal tersebut mengakibatkan adanya proteksi silang jika seseorang mendapatkan vaksinasi MMR atau MR sehingga juga dapat melindungi diri dari Covid-19.

Selain itu, ada juga studi di luar negeri menunjukkan bahwa negara-negara universal dengan penerima vaksin BCG yang dinyatakan sudah baik memiliki angka kematian Covid-19 yang cenderung lebih rendah. Kemudian vaksin hepatitis A pun dapat membantu menahan infeksi Covid-19 pada tingkat kolonisasi mukosa dan mencegah keterlibatan dari saluran napas bawah sekaligus mencegah timbulnya fatalitas dari infeksi virus corona. Sedangkan vaksin pertusis mampu memberikan efek protektif terhadap Covid-19 karena respon adaptif limfosit yang heterolog dan innate immunity yang terlatih.

dr. Sajuni berpesan kepada masyarakat khususnya orang tua agar tidak takut membawa anak-anak untuk imunisasi saat pandemi Covid-19. Vaksinasi yang terlambat pada anak berpotensi menimbulkan wabah pandemi baru terhadap penyakit yang sebelumnya sudah dapat dikontrol. Jika tidak mendapat vaksinasi, bayi dan anak-anak menjadi rentan terhadap penyakit berbahaya seperti campak, polio, difteri, pertusis (batuk rejan), hepatitis dan tetanus.

“Vaksinasi di tengah pandemi Covid-19 tetap harus dilakukan terutama imunisasi dasar untuk bayi dan anak agar tumbuh dan berkembang dengan sehat. Jika tidak dilakukan bisa berisiko terjadinya KLB PD3I. Imunisasi dasar dapat dilakukan dengan tetap menerapkan physical distancing dan menjaga kebersihan. Jika berada pada wilayah transmisi lokal, maka imunisasi bisa ditunda satu bulan dan segera catch up vaksinasi,” terangnya.

Sementara itu di kesempatan yang sama terdapat juga pemaparan materi mengenai “New Normal pada Pembelajaran Tatap Muka” dari dr. Irwin Aras, M.Epid., M.Med.Ed. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Ubaya. Sedangkan pembahasan tentang “Vaksin – Apa dan Mengapa, dan Buat Siapa Saja” disampaikan oleh dr. Indro Harianto, Sp.PD selaku Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya sekaligus dokter spesialis penyakit dalam. Kegiatan webinar seri edukasi masyarakat ini dapat diikuti oleh masyarakat secara gratis melalui channel YouTube LPPM Ubaya (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat). [kun]

sumber

Webinar Healthy Mental Health for Healthy Life

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) bekerja sama dengan Rotary Opens Opportunities menggelar webinar berjudul ‘Healthy Mental Health for Healthy Life’. Webinar ini diadakan pada Sabtu, 20 Maret 2021 pukul 08.00 WIB melalui Zoom. dr. Damba Bestari Sp.KJ selaku Dosen Fakultas Kedokteran; DG Nyoman Suastika selaku District Governor 3420, IPDG; Febri H. Dipokusumo selaku Immediate Past District Governor 3420; dan Dr. Suko Widodo, Drs. M.Si., selaku Pakar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga turut hadir pula menjadi narasumber pada webinar kali ini.

“Kesehatan mental yang dapat mengacu pada kesejahteraan masyarakat merupakan masalah berskala internasional yang penting untuk dibahas,” ujar dr. Sawitri Boengas, Sp.M selaku Dekan II Fakultas Kedokteran Ubaya saat memberi pembukaan di awal acara. Damba membawakan sesi pertama yang memperkenalkan kesehatan mental. “Mental yang sehat adalah saat pikiran, kondisi, dan perilaku sejahtera atau well-being sehingga bisa well-function,” ungkap Damba. Mengutip Victor Frankl, Damba menyampaikan bahwa mental yang sehat dimiliki orang yang memiliki tujuan hidup dan aktif. Keluarga dan teman dapat menjadi support system yang membantu diri sendiri untuk menghindari depresi.

Ketersediaan psikiater dan psikolog klinis dibandingkan jumlah masyarakat masih sangat timpang. “Kesehatan mental boleh di self-screen, namun tidak boleh self-diagnose,” papar Damba. Kecanggihan teknologi mengakibatkan munculnya cyberchondria yang merupakan aktivitas self-diagnose dengan mencari-cari informasi hanya dari internet. Self-screen untuk melihat kondisi kesehatan mental dapat dilakukan melalui website yang terpercaya dan hasilnya dibawa ke profesional untuk mengetahui hasil pastinya. Maka dari itu baik berhubungan secara sosial dengan orang lain dan merawat diri sendiri sama-sama memiliki peran penting pada kesehatan mental. “Perlu diingat bahwa tubuh yang sehat akan membawa diri kepada jiwa yang sehat pula,” tutupnya.

sumber

Neuralink: ambisi mengendalikan komputer melalui otak

Mungkin kalian bertaya-tanya bagaimana seandainya sebuah otak yang biasanya adalah sebagai pemegang kendali aktifitas tubuh manusia bisa digunakan untuk memberikan sebuah kendali kepada sebuah device komputer maupun ponsel pintar yang sering anda gunakan, memilih lagu, mengirim pesan dan lain sebagainya hanya melalui otak manusia


Sebuah perusahaan startup amerika, Neuralink telah memikirkan itu semua dan memiliki ambisi untuk membuat sebuah chip yang akan ditanam pada otak manusia yang kemudian akan dapat digunakan untuk mengendalikan sebuah komputer atau ponsel, menyembuhkan kelumpuhan, menghilangkan kebutaan, bahkan memberikan kemampuan melihat cahaya ultraviolet, menghilangkan rasa takut, mencapai kecerdasan super, hingga bertelepati. Ini adalah sederet kemampuan yang dijanjikan oleh Neuralink, salah satu perusahaan yang dikembangkan Elon Musk manusia dibalik suksesnya SpaceX dan mobil listrik Tesla


”Kenyataannya saat ini, hampir semua orang akan menderita gangguan otak ataupun saraf tulang belakang; dari hilang ingatan, berkurangnya fungsi pendengaran, penglihatan, insomnia, kelumpuhan, hingga cedera otak. Kami yakin Neuralink dapat menyelesaikan persoalan ini semua,” kata Elon Musk akhir Agustus lalu saat memeragakan perkembangan terbaru Neuralink dari kantor pusatnya di San Francisco, Amerika Serikat.

Bidang teknologi Neuralink ini biasa disebut brain-computer interface (BCI), brain-machine interface (BMI), ataupun neural interface (NI). Artinya, para pegiat di bidang ini, termasuk Neuralink, berupaya menghubungkan otak manusia langsung dengan komputer. Potensinya tak terbatas. Bagi mereka yang kehilangan kemampuan melihat, kamerabisa langsung ”dicolokkan” ke bagian korteks penglihatan (visual cortex) pada otak. Bagi yang masih memiliki penglihatan, kemampuan penglihatan bisa ditingkatkan; misalnya melalui penglihatan sinar ultraviolet. Lalu, apabila pikiran bisa didigitalisasi, telepati pun dimungkinkan melalui transmisi data. Jika pemetaan otak sudah benar-benar komprehensif, emosi dan respons saraf pun bisa diatur sedemikian rupa sehingga menghilangkan rasa takut dan rasa sakit, misalnya.


Elon sendiri memiliki visi bahwa BCI memiliki peran yang integral dalam menjaga peradaban manusia dan tidak boleh kalah oleh artificial intelligence/AI atau kecerdasan buatan. Ia meyakini bahwa AI sudah pasti akan melampaui kemampuan manusia. Oleh karena itu, ada tanggung jawab yang besar pada umat manusia saat ini untuk mengembangkan AI yang aman. Caranya, dengan melibatkan AI ke dalam otak manusia dan hidup bersama. ”Memiliki simbiosis dengan AI yang baik akan memastikan bahwa AI akan baik untuk manusia di masa depan,” ujarnya.

Namun, saat ini, target pemanfaatan awal adalah pemulihan bagi mereka yang lumpuh akibat cedera saraf. Implan dapat membantu memberikan stimulasi kepada anggota badan yang lumpuh ketika implan tersebut mendeteksi keinginan pasien untuk menggerakkan sesuatu. Bahkan, saat demonstrasi Neuralink, Musk menunjukkan pihaknya telah berhasil memasang implan dalam percobaan terhadap hewan. Neuralink berhasil membuktikan bagaimana implan nirkabel bekerja dan mentransimisikan data aktivitas otak.

sumber

Wisuda Perdana Fakultas Kedokteran Ubaya

Wisuda perdana Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) di tengah pandemi. Rapat Terbuka Senat Universitas Surabaya dengan Acara Tunggal Wisuda Program Diploma, Sarjana, dan Magister Periode Gasal dan Genap tahun 2019 – 2020 dipimpin secara langsung oleh Rektor Ubaya, Ir. Benny Lianto, MMBAT. Para wisudawan dan orang tua mengikuti wisuda secara daring, Sabtu (31/10/2020). 

 Pada hari yang bahagia ini, dr. Irwin, M.Epid., M.Med.Ed. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Ubaya mengucapkan rasa syukur dan bangga kepada 24 lulusan Fakultas Kedokteran Ubaya pertama atas prestasi serta keberhasilannya dalam menyelesaikan seluruh proses pembelajaran tahap akademik selama 4 tahun untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked.). Dirinya berharap wisuda ini menjadi pintu bagi wisudawan untuk melanjutkan pendidikan tahap profesi sebagai dokter muda.

 “Wisuda ini terasa istimewa bagi Fakultas Kedokteran Ubaya karena menjadi wisuda perdana Sarjana Kedokteran sejak didirikannya tahun 2016 lalu. Semakin istimewa lagi karena dilaksanakan dalam situasi keprihatinan kita di masa pandemi COVID-19. Semoga pelaksanaan wisuda secara daring ini, tidak mengurangi makna wisuda itu sendiri sebagai pengukuhan terhadap penyelesaian seluruh proses pembelajaran dalam tahap akademik untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran,” kata dr. Irwin. 

sumber

Yudisium Angkatan Pertama FK UBAYA

Senin, 7 September 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya melakukan yudisium untuk pertama kalinya, sebanyak 31 mahasiswa angkatan pertama FK ubaya telah berhasil melewati masa studi di fakultas kedokteran Ubaya dan mendapat gelar S.Ked. Acara yudisium ini dilakukan secara daring yang dihadiri juga oleh Ir. Benny Lianto M.M.B.A.T Rektor Universitas Surabaya, Dekanat Fakultas Kedokteran dan dosen Fakultas kedokteran Universitas Surabaya.

Dalam sambutanya Ir. Benny Lianto M.M.B.A.T mengucapkan selamat kepada ke 31 mahasiswa angkatan pertama yang merupakan sesuatu yang membanggakan bagi keluarga besar universitas surabaya, semoga seluruh sarjana kedokteran fakultas kedokteran dapat memegang, memahami dan menjalankan 10 janji yang telah diucapkan sebagai sarjana kedokteran dan juga tidak melupakan nilai-nilai keubayaan selama belajar di ubaya untuk benar-benar dapat di implementasikan di rumah sakit saat pendidikan profesi, menjaga nama baik, nama besar universitas surabaya dan menjadi contoh yang baik bagai seluruh adik-adik tingkat yang masih mengikuti pendidikan di fakultas kedokteran ubaya.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya dr. Irwin Aras, M.Epid., M.Med.Ed juga berpesan kepada para sarjana kedokteran untuk belajar dan terus belajar karena tantangan di dunia kesehatan dan kedokteran akan lebih berat kedepanya dan semoga selama 2 tahun selama pendidikan profesi selalu dimudahkan dalam pendidikan profesi karena tidak ada pendidikan profesi yang mudah semua akan berhadapan dengan masalah dan orang yang berhasil adalah orang yang berhasil menyelesaikan masalah 2 tahun adalah waktu yang sangat singkat bagi mereka yang serius belajar tapi akan terasa lama bagi yang hanya menunggu wisuda dokter dekan juga menambahkan untuk tetap menjaga kesehatan selama masa pendidikan

Acara yudisium ini berlangsung secara khidmat dan penuh suka cita dan haru, mengingat ini adalah lulusan sarjana kedokteran pertama dari Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya, sekali lagi kami ucapkan selamat bagi lulusan angkatan pertama sarjanan kedokteran, Fakultas Kedokteran Univeritas Surabaya semoga menjadi dokter yang unggul dan kompeten, berbudi pekerti luhur dan menaati norma-norma yang berlaku.