Bantu Atasi Stunting, FK Ubaya Terjunkan KKN Mahasiswa di Kabupaten Mojokerto

Menidaklanjuti arahan Bupati Mojokerto, dr. Ikfina Fahmati, M.Si. Senin (26 Juni 2023), Universitas Surabaya (Ubaya) melalui Fakultas Kedokteran (FK) Ubaya menerjunkan 40 mahasiswa KKN untuk membantu mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Mojokerto.


Kedatangan 40 mahasiswa KKN Fakultas Kedokteran tersebut diterima oleh Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Pacet di pendopo kantor Kecamatan Pacet. Turut hadir mendampingi  Camat Pacet yaitu Danramil, perwakilan Polsek, Puskesmas, Kepala Desa Sajen dan  Cepokolimo. Sementara rombongan KKN FK Ubaya, selain 40 mahasiswa peserta KKN, turut hadir Wakil Dekan satu FK Ubaya, dr. Risma Ikawaty, Ph.D, Koorinator KKN FK Ubaya, dr. Aking Sandi Pribadi, MHPE, dua dosen pembimbing KKN yaitu dr. Jefman Efendi Marzuki HY, Sp.F.K. dr. Y. Adhimas Setyo Wicaksono, Tata Usaha FK, Herda Suryadi Setiawan, A.Md., dan Utomo,S.S, Manajer Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Surabaya (LPPM Ubaya).

Dalam sambutannya, Camat Pacet, Nuryadi, SH.,M.M, memberikan apresiasi atas diterjunkannya 40 mahasiswa fakultas kedoteran Ubaya. “Pertama, saya atas nama Muspika Pacet,  menyampaikan selamat datang kepada adik-adik mahasiswa Ubaya. Terima kasih juga kami sampaikan Kepada wakil dekan 1 FK Ubaya, Koordinator KKN FK Ubaya,  dosen pembimbing KKN dan LPPM Ubaya.

“Terima kasih banyak dan alhamdulillah, KKN Fakultas Kedoteran Ubaya difokuskan di Kecamatan Pacet, khususnya di desa Sajen dan Cepokolimo. Artinya kedua desa tersebut akan menjadi lokus atau tempat bakti sosial adik-adik mahasiswa FK Ubaya tahun 2023,” ujar Nuryadi.

Nuryadi selanjutnya berpesan, bahwa saat ini adalah tahun 2023, kita sudah memasuki tahun politik. “Untuk itu selama sebulan pelaksanaan KKN, kami harapkan rekan-rekan mahasiswa turut menjaga kambtibmas. Kecamatan Pacet menjadi parameter kambtibmas di Kabupaten Mojokerto, karena menjadi jujukan wisatawan. Obyek wisata Kabupaten Mojokerto paling banyak ada di Pacet. Tapi saya percaya mahasiswa kedokteran Ubaya mampu menjaga kamtibmas, karena di kedokteran mempunyai kode etik sendiri. Tidak hanya kode etik menyangkut manusia, bahkan dalam menangani mayat ada kode etiknya.  Oleh karena itu kami berharap rekan-rekan mahasiswa selalu berkomunikasi dengan aparat desa, bidan desa, puskesmas, dan Muspika,” terang dia.

Pergunakan waktu selama pelaksanaan KKN untuk banyak menggali ilmu di lapangan. Kami dari muspika, puskesmas, kepala desa sangat terbuka 24 jam. Memberikan waktu kalau adik-adik kalau mau konsultasi atau membutuhkan bantuan. Adik-adik mahasiswa ini adalah generasi penerus bangsa. Indonesia emas tahun 2045, membutuhkan adik-adik semua. Kelak ketika adik-adik menjadi dokter, kepala puskesmas, kepala dinkes, kepala biro bahkan Menteri. KKN ini akan menjadi kenangan terindah, paling tidak pernah berbagi di kecamatan pacet ini, ujar Nuryadi.

Sebagai penutup, Camat Pacet menyinggung peran media sosial (medsos). “Pacet adalah parameter pariwisata di Kabupaten Mojokerto. Dan saya yakin dari 40 mahasiswa KKN FK Ubaya, tentunya tidak hanya berasal dari Surabaya. Dan ternyata betul. Mahasiswa KKN FK Ubaya berasal dari seluruh Indonesia, hampir semua pulau ada.  Karena di Pacet banyak objek wisata dan saya yakin adik-adik ini jago instagram, membuat konten. Untuk itu, pada saat libur KKN, seperti hari Minggu, silahkan kunjungi obyek wisata yang ada di Pacet dan buat video-video pendek untuk menyebar luaskan pariwisata di kecamatan Pacet,” pungkas Nuryadi.

Sementara itu, Wakil Dekan satu Fakultas Kedokteran Ubaya, dr. Risma Ikawaty, Ph.D, dalam sambutan penyerahan 40 mahasiswa KKN menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat Muspika Kecamatan Trawas, Puskesmas dan dua desa yang akan ditempati KKN mahasiswa kedokteran Ubaya.

 “Atas nama Ubaya khususnya FK Ubaya, kami sangat berterima kasih atas penerimaan yang luar biasa dari Camat Pacet beserta jajaran Muspika, kepala Puskesmas Pacet dan Kepala Desa Cepokolimo dan Desa Pacet terhadap mahasiswa FK Ubaya. Kami sangat berharap melalui KKN ini mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di kampus dan turut berkontribusi membantu memecahkan permasalahan kesehatan di masyarakat. Selain itu kegiatan ini juga merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi para mahasiswa untuk mengasah kemampuan softskill mereka, dengan belajar langsung bersama masyarakat, selain itu juga untuk membentuk karakter yang lebih peduli terhadap masyarakat. Sehingga nanti saat mereka selesai pendidikan dokter, mereka akan  siap untuk menjadi agen perubahan dan mengabdi di tengah-tengah masyarakat,” ujar Risma Ikwaty.

Pada kesempatan yang sama, Utomo, manajer pengabdian masyarakat LPPM Ubaya, yang turut hadir mendampingi proses penyerahan KKN mahasiswa FK Ubaya mengungkapkan sangat mendukung program KKN yang dilaksanakan FK Ubaya di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

“Ubaya memiliki kerja sama yang sangat baik dengan pemerintah Kabupaten Mojokerto. Kita memiliki komitmen untuk mendampingi dan mengembangkan desa-desa di Jawa Timur. Salah satunya, membantu mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Mojokerto. Dan tema stunting KKN FK Ubaya, merupakan arahan Bupati Mojokerto saat pertemuan pimpinan FK Ubaya di kantor Kabupaten Mojokerto, 5 Juni 2023 lalu,” ujar Utomo.

Dalam pertemuan yang bertempat di kantor Bupati tersebut, hadir Bupati Mojokerto, dr. Ikfina Fahmati, M.Si, didampingi Kepala Dinas Kesehatan, dr. Ulum Rokhmat, Kepala Bappeda, Drs. Bambang Eko Wahyudi, M.Si, dan Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, Drs. Roul Amrulloh. Sedangkan dari Ubaya, hadir Dekan Fakultas Kedoteran Ubaya, Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K)., Wakil Dekan 1, dr. Risma Ikawaty, Ph.D, Koordinator KKN FK Ubaya, dr. Aking Sandi Pribadi, MHPE, Manajer Administrasi FK Ubaya, Edithia Ajeng Pramesti, S.E, serta Utomo, S.S. dan Kartika Erawati, S.E, dari LPPM Ubaya.

“Pada kesempatan itu Bupati Mojokerto, memberikan apresiasi dan menyampaikan terima kasih atas perhatian serta kepedulian Ubaya untuk wilayah Kabupaten Mojokerto. Bupati selanjutnya memberikan arahan agar program kuliah kerja nyata nyata (KKN) FK Ubaya difokuskan tehadap upaya percepatan penurunan stunting target 1 digit di tahun 2023,” pungkas Utomo. (Utomo)

sumber


Dies Natalis Ke-7 FK Ubaya adakan Medical Check-up

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) menyelenggarakan kegiatan Donor Darah dan Medical Check Up dalam rangka Dies Natalis Ubaya yang ke-55 dan Dies Natalis Fakultas Kedokteran Ubaya yang ke-7. Diselenggarakan pada Jumat, 10 Maret 2023, kegiatan ini mengangkat tema “Wonderland Indonesia”. Kegiatan Donor Darah dan Medical Check Up ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan. Setidaknya ratusan peserta dari civitas akademika Ubaya dan kalangan umum berpartisipasi dalam kegiatan yang digelar secara offline di Ruang Serbaguna Fakultas Psikologi (SGFP) Ubaya.

Herry Wibowo, M.Kes., Sp.B., selaku Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya sekaligus Ketua Panitia kegiatan Donor Darah dan Medical Check Up mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada civitas akademika Ubaya secara cepat. “Medical check up berupa gula darah acak, kolesterol, dan asam urat yang mana pemeriksaan dan hasilnya bisa didapatkan secara cepat,” ujar dr. Herry. Tidak hanya medical check up, Fakultas Kedokteran Ubaya juga menyelenggarakan kegiatan donor darah. “Pada penyelenggaraan donor darah tahun ini, kami bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI),” jelas dr. Herry. Menurutnya, donor darah kembali diselenggarakan pada tahun ini karena memiliki peminat yang besar pada tahun sebelumnya. “Peserta donor darah ini terbuka untuk kalangan umum, tetapi untuk medical check up kami buka untuk civitas akademika Ubaya saja karena keterbatasan kuota,” lanjut Herry.

Vera Novalita selaku Mahasiswi Fakultas Kedokteran Ubaya angkatan 2020 sekaligus Ketua Pelaksana Kegiatan Donor Darah dan Medical Check Up menyampaikan bahwa medical check up diselenggarakan untuk civitas akademika Ubaya, terutama karyawan dan dosen. “Para karyawan dan dosen itu umumnya sudah lebih berumur sehingga sering kali melupakan masalah kesehatan,” jelas Vera. Ia juga menambahkan bahwa peserta dapat melakukan konsultasi pada dokter terkait hasil yang diperoleh. “Hal ini dilakukan agar penanganan penyakit dapat diselesaikan sedini mungkin,” ujar Vera.

Herry memberikan harapannya untuk kegiatan ini. “Saya harap kita bisa mengetahui lebih dini terkait permasalahan kesehatan karena kebanyakan dari kita takut untuk mengetahui penyakit yang diderita,” ujar dr. Herry. Menurutnya, kesadaran untuk memeriksakan kesehatan masih rendah sehingga tenaga kesehatan Fakultas Kedokteran Ubaya memberikan pengetahuan terkait kondisi kesehatan. “Seperti kendaraan yang biasanya perlu mengganti oli setiap 5.000 km, begitu pula dengan memeriksakan kesehatan,” lanjut dr. Herry. Selain itu, Vera juga mengutarakan harapannya untuk para peserta. Ia berharap para peserta dapat memprioritaskan kesehatannya dibandingkan apa pun karena kesehatan adalah nomor satu. “Sehat itu penting, mengingat biaya pengobatan yang tidak murah sehingga ke depannya dapat menjalankan hidup yang lebih baik,” tutup Vera.

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

sumber

1st Ubaya Scientific Health and Education Update, Virtual Reality Learning Experience

Pandemi beberapa tahun ini membuat perubahan dan menuntut kita untuk melakukan adaptasi dari berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan di Indonesia dan apalagi ini juga merupakan tantangan baru terkait dengan sistem pembelajaran di dunia kedokteran atau di dunia kesehatan, dimana mahasiswa sebagai peserta didik nantinya tidak hanya dituntut untuk memiliki wawasan yang baik, namun juga memiliki skill atau keterampilan klinis yang mumpuni sebagai bekal mereka nanti.

Sabtu 6 november 2021 FK Ubaya mengadakan webinar dengan tema 1st Ubaya Scientific Health and Education Update, Virtual Reality Learning Experience. adalah sebuah serangkaian acara webinar guna memberikan sebuah wawasan tentang teknologi kedokteran terkini, salah satunya adalah teknologi Virtual Reality sebagai penunjang proses pembelajaran mahasiswa di dunia kedokteran dan kesehatan yang telah digunakan di fakultas kedokteran universitas surabaya

Fakultas kedokteran universitas surabaya telah melengkapi salah satu laboratoium anatomi dengan mengimplementasikan teknologi VR untuk proses pembelajaran struktur anatomi manusia, pandemi yang belum benar – benar usai membuat proses pembelajaran di lingkungan FK Ubaya masih dibatasi dan tetap menjaga jarak sehingga belum memungkinkan jika harus berkerumun atau hanya dibagi beberapa kelompok kecil untuk melihat cadaver secara langsung.

Kehadiran teknologi VR ini dapat memberikan alternatif untuk dosen pengajar maupun mahasiswa agar bisa tetap melakukan proses pembelejaran daring terutama terhadap struktur anatomi melalui cadaver yang telah diolah digital menjadi bahan pembelajaran di perangkat virtual reality agar mahasiswa tidak tertinggal materi anatomi manusia yang memang wajib didapatkan bagi mahasiswa kedokteran baru.

Dalam acara webinar ini para pembicara memaparkan materi bahasan yang menjelaskan terkait tantangan dan kelebihan penggunaan teknologi virtual reality sebagai penunjang pembelajaran di dunia kedokteran dan kesehatan yang dapat anda saksikan di siaran ulang di bawah ini.

Vaksin covid-19, Tingkatkan Kesehatan Mental

Dampak yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19 sangat mengganggu berbagai sektor mulai dari pendidikan, industri, perbankan maupun kehidupan sosial yang berakibat pada bertambahnya tekanan mental pada setiap orang di banyak negara

Sebuah penelitian memperlihatkan tekanan mental meningkat di U.S. sekitar maret 2020 dan kembali pada awal pandemi di bulan agustus 2020. Peneliti menyebut tren ini karena berbagi faktor, termasuk ketakutan pada dampak pandemi di sektor ekonomi dan lainya, kekhawatiran kenaikan jumlah kasus covid-19 dan aktifitas jaga jarak dengan protokol kesehatan.

Dengan mulainya diluncurkan vaksin covid-19, sebuah kelompok ilmuan memulai sebuah penelitian untuk membandingkan peningkatan kesehatan mental pada orang yang telah menerima dosis vaksin dan pada orang yang belum menerima dosis vaksin hasil penelitian dapat anda lihat di sini

Peneliti penyimpulkan bahwa mendapat dosis pertama vaksin covid-19 memberikan hasil yang signifikan untuk meningkatkan kesehatan mental

Peneliti dan kelompoknya telah mensurvei setidaknya 8,003 partisipan antara bulan maret 2020 dan 31 maret 2021, mereka memberikan beberapa point pertanyaan yang kemudian diukur dengan empat butir kuesioner.

Ringkasan Penelitian

Penulis menganalisa data menggunakan 2 parameter : tingkat tekanan mental dan status vaksinasi, Mereka mengukur tingkat tekanan mental dengan 4 butir kuesioner yang mana digunakan dua butir pada setiap pengukuran masing – masing gejala depresif dan kecemasan

Mereka menilai tanggapan untuk setiap bagian antara 0 dan 4 dan kemudian menjumlahkannya untuk membuat rentang indeks antara 0 dan 16. Angka yang lebih tinggi pada skala berhubungan dengan tingkat tekanan mental yang lebih tinggi.

Mulai Desember 2020, responden menjawab apakah mereka telah menerima suntikan pertama vaksin COVID-19. Berdasarkan jawaban, para ilmuwan memberikan nilai-nilai tertentu kepada para peserta.

Mereka menggunakan nilai-nilai ini untuk membandingkan lintasan kesehatan mental orang-orang yang menerima vaksin di beberapa titik selama penelitian dengan lintasan kesehatan mental mereka yang tidak pernah menerima vaksin.

Hasilnya menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki arah yang sama hingga Desember 2020, ketika vaksin pertama tersedia. Setelah titik itu, ada perbedaan mencolok dalam tingkat dasar kesehatan mental pada kedua kelompok.

sumber

Meet The Parents

Fakultas kedokteran universitas surabaya mengadakan ubaya meet the parent bagi mahasiswa baru secara daring pada tanggal 23 juli 2021, acara ini dibuat untuk memberikan gambaran dan arahan bagaimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di fakultas kedokteran universitas surabaya.

Ubaya meet the parent juga dibuat guna mempertemukan orangtua dan wali mahasiswa pada segenap pimpinan dan dosen fakultas kedokteran ubaya untuk diberikan gambaran bagaimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar putra/putri mereka di fakultas kedokteran universitas surabaya berlangsung. Sehingga orang tua dan wali mahasiswa dapat mendapat insight terhadap jurusan yang akan ditempuh putra/putri mereka selama belajar di fk ubaya. Acara ini juga dihadiri segenap pimpinan fakultas, dosen fk ubaya dan direktorat terkait.

Prof Romdoni selaku dekan FK Ubaya membuka acara dengan menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaanya terhadap fk ubaya untuk menitipkan putra/putri mereka untuk menjadi seorang dokter di fk ubaya. Selama pendidikan kedokteran mahasiswa perlu memiliki pendampingan dan dukungan dari orang tua karena pendidikan di kedokteran cukup panjang dan lama disamping mahasiswa itu pintar tentu harus ada ketekunan dan harus rajin agar bisa lulus tepat waktu dari fk ubaya

Dengan akreditasi baik sekali tentunya kita akan terus bekembang memberikan yang terbaik bagi mahasiswa fk ubaya, dengan dibangunya RS ubaya yang nantinya akan digunakan sebagai RS pendidikan sehingga mahasiswa tidak perlu jauh-jauh untuk menempuh pendidikan profesi

Acara ini dilanjutkan dengan pemaparan materi kegiatan perkuliahan oleh WD I dan perkenalan dosen serta fasilitas kampus dan fakultas oleh WD II da ditutup dengan sesi tanya jawab.

Teknologi VR dalam dunia Kedokteran

Virtual reality (VR) adalah sebuah teknologi yang mampu memberikan sebuah simulasi atau pengalaman tiga dimensi (3D) pada pengguna yang dihasilkan oleh sistem komputer, menggunkan perangkat VR yang dapat digunakan dengan mudah untuk dapat merasakan pengalaman seperti di dalam dunia nyata dalam bentuk virtual

Dalam perkembangan saat ini banyak implementasi teknologi VR yang sudah diterapkan salah satunya di dunia kedokteran dan kesehatan dengan berbagai variasi aplikasi yang telah dikembangkan termasuk sebagai media pelatihan medis untuk dokter maupun mahasiswa, perawatan pasien, sarana edukasi terhadap penyakit, kondisi kesehatan dan prosesnya seperti pada penjelasan yang dikutip dari news-medical.net di bawah ini.

Pelatihan Medis

Pelatihan medis saat ini telah bergeser dari menghafal fakta menjadi memberikan keterampilan menggunakan fakta untuk sampai pada strategi manajemen yang tepat ketika berhadapan dengan pasien tertentu. Pelatihan ini mencakup pembelajaran berorientasi masalah, keterampilan komunikasi, dan pembelajaran berbasis VR.

Segala jenis situasi medis dapat disimulasikan menggunakan VR, untuk memungkinkan mahasiswa menghadapinya seperti dalam kehidupan nyata. Ini diikuti dengan umpan balik dan tanya jawab, untuk memungkinkan mereka belajar dari kesalahan mereka, jika ada.

VR dapat digunakan untuk membantu profesional medis memvisualisasikan bagian dalam tubuh manusia, sehingga mengungkap area yang tidak dapat diakses. Salah satunya, pembedahan Cadavers, yang merupakan norma bagi setiap mahasiswa kedokteran baru, telah membuka jalan bagi studi anatomi manusia melalui VR.

Grafik komputer telah memungkinkan untuk membuat ulang bagian tubuh mana pun dengan sangat detail, seperti aslinya. Selain itu, pelatihan dapat ditawarkan menggunakan skenario yang sangat mirip dengan situasi bedah umum.

Misalnya, prosedur bedah secara nyata dapat difilmkan dari berbagai sudut dengan kualitas yang menakjubkan dan kemudian dikombinasikan dengan model bagian tubuh yang sedang dioperasi, untuk memungkinkan mahasiswa ‘beroperasi’ di VR.

Memahami bagaimana patah tulang terjadi dan diperparah dalam kehidupan nyata sangat berguna bagi ahli bedah ortopedi dalam pelatihan. Karena operasi invasif minimal sangat bermanfaat dalam mengurangi biaya operasi, komplikasi, dan waktu pemulihan, pelatihan berbasis VR berorientasi simulasi adalah metode yang sangat efektif untuk mentransfer keterampilan kepada calon ahli bedah laparoskopi.

Faktanya, American Board of Internal Medicine (ABIM) menyatakan keunggulan jenis pelatihan ini sebelum mencoba merawat pasien dalam kehidupan nyata, mengingat pelatihan ini efektif dalam memberikan instruksi standar dalam pemantauan invasif dan ventilasi mekanis.

Hal yang sama terjadi dengan pembelajaran menerapkan jahitan di ruang operasi, serta di bedah ortopedi, di mana penggunaan VR dengan umpan balik sentuhan dan sensorik terbukti aman dan dapat direproduksi, serta murah, dibandingkan dengan pelatihan konvensional. .

Tingginya biaya lingkungan VR seperti itu, termasuk biaya monitor, pemrograman, Software dan alat lain yang diperlukan untuk pelatihan semacam itu, mungkin dapat diimbangi dengan memasukkan lebih banyak mahasiswa di setiap program. Namun, hasilnya jelas lebih unggul, dengan pengetahuan yang lebih akurat yang dihasilkan dari proses pembelajaran menggunakan VR.

Perawatan pasien

Realitas virtual berguna dalam merencanakan operasi kompleks sebelumnya, seperti prosedur bedah saraf, karena membantu tim bedah menjalani seluruh operasi dan melatih intervensi yang direncanakan.

Ini memaksimalkan keamanan dengan meminimalkan kejutan. Data dikompilasi dari pemindaian CT, MRI, dan ultrasound, yang dilengkapi dengan VR dan haptics. Rekonstruksi terlihat dan terasa seperti pasien sebenarnya saat berada di lingkungan bedah.

VR juga penting dalam robotika bedah, yang bergantung pada lengan robot yang dikendalikan oleh ahli bedah manusia di konsol. Ahli bedah bergantung pada kamera yang diposisikan di dalam tubuh untuk memberikan pemandangan area yang sedang dioperasi. Namun, umpan balik sentuhan dan sensorik juga penting selama operasi, dan tiruan yang adil dapat diberikan oleh VR jika tidak ada.

Pasien kesehatan mental dengan fobia, misalnya, juga menemukan VR sangat membantu, seperti halnya terapis mereka. Misalnya, untuk merawat klien dengan agorafobia, atau akrofobia, situasi yang sesuai dapat diciptakan kembali di pusat terapis sendiri, untuk membantu klien menghadapinya sedikit demi sedikit. Hal ini juga terjadi pada gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Dengan demikian, VR menawarkan manfaat praktis dari pelatihan di tempat, dengan terapi pemaparan progresif yang diisi dengan pengalaman sensorik aktual dari situasi pemicu untuk meningkatkan kekuatan teknik.

Ini ditambah dengan kenyamanan dan privasi pusat terapi, dengan biaya yang jauh lebih rendah dalam hal waktu, perjalanan, dan kelelahan. Itu juga dapat diulang sesuai kebutuhan, dalam urutan kesulitan yang meningkat.

Manajemen Nyeri

Realitas virtual juga ditemukan berguna dalam pekerjaan menghilangkan rasa nyeri dan rehabilitasi pasien dengan rasa nyeri yang parah, seperti mereka yang pulih setelah menerima cangkok kulit, selama pembersihan harian luka bakar, atau membuat suntikan harian lebih tertahankan. untuk anak-anak.

VR imersif telah ditemukan secara efektif mengalihkan perhatian dan dengan demikian mengurangi rasa sakit pasien tersebut, terutama ketika penggunaan anestesi atau sedasi dikontraindikasikan.

Terapi fisik dan rehabilitasi

Selama terapi fisik juga, virtual reality memungkinkan mempersingkat waktu pemulihan dengan memudahkan pasien untuk melakukan latihan. Ini karena VR mengalihkan perhatian pasien dari rasa sakit, memberikan realitas alternatif yang menyerap yang secara bersamaan masuk, memotivasi dan mendorong mereka untuk menyelesaikan aktivitas.

Dengan demikian, pasien yang baru pulih dari stroke mungkin dapat berlatih gerakan tertentu tanpa risiko cedera lebih lanjut karena jatuh. Ini akan meningkatkan kepercayaan diri mereka ketika harus benar-benar bergerak di lingkungan kehidupan nyata mereka.

Kecanduan

Realitas virtual medis juga dapat berguna dalam membantu pemulihan dari kecanduan zat, menggunakan teknik paparan bertahap bersama dengan pelatihan tentang cara menanggapi dorongan kecanduan. Penggunaan lingkungan pasien sendiri dalam situasi simulasi dapat membantu berlatih melawan pemicu umum sebelum terpapar pada hal yang nyata.

Pendidikan kesehatan

Sekali lagi, ketika pasien perlu memahami kondisi medis mereka, realitas virtual datang untuk menyelamatkan dengan memberikan rekonstruksi organ dan jaringan yang dapat dipahami dan terperinci. Ini membantu pasien untuk memahami prinsip-prinsip pengobatan, meningkatkan kepuasan dengan intervensi.

Efek sebenarnya dari praktik gaya hidup tertentu dan zat berbahaya pada tubuh mungkin juga paling baik dikomunikasikan oleh VR, seperti pertumbuhan tumor tertentu, obesitas dan disfungsi metabolik terkait, dan dampak merokok atau minum alkohol pada fungsi paru-paru dan hati.

Dengan berbagai kelebihan dan manfaat teknologi VR di dunia kesehatan, fakultas kedokteran universitas surabaya (FK Ubaya) yang memiliki visi untuk unggul dibidang kedokteran terkini akan mengimplementasikan dan memfasilitasi salah satu laboratorium untuk dapat menggunakan VR sebagai media pembelajaraan untuk mahasiswa. Sehingga mahasiswa dapat mendapatkan manfaat dan merasakan pengalaman secara langsung teknologi VR berbasis teknologi kedokteran ini untuk mendapatkan tidak hanya teori saja namun praktek secara maksimal berbasis virtual

sumber

Mahasiswa FK Ubaya Jalani Vaksinasi Covid 19

Mahasiswa fk ubaya menjalani vaksinasi covid 19 yang dilakukan pada hari kamis 10 juni 2021 di jl mayjen yono suwoyo surabaya (spazio) upaya ini dilakukan mengingat fk ubaya sudah mulai menerapkan hybrid learning, pembelajaran luring dilakukan untuk kegiatan pembelajaran seperti praktikum, penelitian maupun ujian yang mengharuskan tatap muka secara langsung dengan prokes yang sangat ketat

Proses pembelajaran luring bagi mahasiswa fakultas kedokteran universitas surabaya sangat diperlukan agar mahasiswa bisa terlibat dan belajar secara langsung di kegiatan praktikum, penelitian dan juga ujian yang memang tidak bisa dilakukan secara daring sehingga pemahaman mereka tidak hanya pada teori-teori yang telah diajarkan pada kuliah daring dan dapat menerima penjelasan dan arahan dosen pengajar secara langsung

Dikoordinasi langsung oleh dosen fk ubaya, beberapa teman sejawat dan tendik fakultas kedokteran, upaya vaksinasi ini juga menjawab pertanyaan dari para orang tua/wali mahasiswa yang memang sebelumnya mempertanyakan pada pertemuan internal fakultas untuk proses vaksinasi terhadap mahasiswa fk ubaya

Dengan adanya vaksinasi yang lebih cepat diharapkan dapat mencegah penyebaran covid-19 dan juga memberikan keamanan terhadap mahasiswa fakultas kedokteran ubaya untuk menjalani proses belajar secara luring. Sehingga tidak didapatkan mutasi baru di lingkungan kampus dan proses belajar mahasiswa dapat diterima dengan sangat baik.

Pelantikan Profesor Romdoni, Dekan Baru FK Ubaya

Gantikan dr. Irwin Aras, M.Epid., M.Med.Ed., Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, SpPD, SpJP(K) FIHA, FASCC siap menjabat menjadi Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Ubaya. Sebagai dekan baru, Prof. Romdoni siap memajukan Fakultas Kedokteran Ubaya jadi maju dan terpercaya. Prof. Romdoni yang merupakan dokter spesialis ilmu penyakit dalam sekaligus dokter spesialis ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah ini mendapat kepercayaan dan tanggung jawab baru sebagai Dekan FK Ubaya.

Pelantikan jabatan ini menjadi tanda bahwa Penasehat PP PERKI (Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia) ini akan melanjutkan perjuangan mewujudkan visi FK Ubaya menjadi Fakultas Kedokteran yang terdepan dan unggul pada tingkat nasional, berbasis riset inovatif, teknologi kedokteran terkini, dan wawasan kedokteran herbal.

“Terima kasih atas amanah yang diberikan kepada saya. dr Irwin Aras telah memberikan fondasi yang baik untuk FK Ubaya. Saya akan melanjutkan dan bersinergi dengan seluruh dosen dan karyawan FK Ubaya menjadi lebih baik kedepannya,” kata Prof. Romdoni yang sempat menjabat Direktur Utama RS Islam Jemursari Surabaya tersebut.

Sebelum menjabat sebagai Dekan FK Ubaya, Prof. Romdoni telah menjabat sebagai Kepala Divisi Ekhokardiografi RSUD Dr. Soetomo. Bapak dua anak ini memiliki segudang prestasi, jejaring yang kuat dan pengalaman tenaga medis di bidang pelayanan kesehatan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Pengalaman Prof. Romdoni mengenai wawasan kedokteran maupun kemampuan sebagai tenaga medis rupanya dapat diakui melalui keterlibatannya secara aktif di beberapa organisasi ternama di Indonesia. Mulai dari Pengurus Yayasan Jantung Cabang Utama Jawa Timur tahun 1985 – 2000, Pengurus IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Cabang Surabaya dan Pengurus IDI Wilayah Jawa Timur tahun 2000 – 2003.

Bersamaan dengan keanggotaannya di IDI, Prof. Romdoni juga menjabat menjadi Ketua PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskulas Indonesia) Cabang Surabaya tahun 2001 – 2005. Setelah itu, Romdoni menjabat sebagai Wakil Ketua PP PERKI tahun 2005 – 2008, Pengurus YARSIS (Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya) tahun 2004 – 2020 sekaligus Ketua PP PERKI pada tahun 2012 – 2014. Saat ini beliau masih terlibat secara aktif sebagai Penasehat PP PERKI mulai tahun 2014 – 2024.

Sementara itu, Benny Lianto Rektor Universitas Surabaya (Ubaya) berharap Dekan baru Fakultas Kedokteran (FK) Ubaya bersama segenap jajaran pendidik dan dosen di Fakultas Kedokteran semakin membawa fakultas ini menuju keunggulan terpercaya.

“Kami berharap Prof. Romdoni dapat melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh dr. Irwin Aras, untuk membawa FK Ubaya semakin unggul dan terpercaya. Pimpinan dan warga Ubaya tentunya menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas pengabdian dan kontribusi dr. Irwin Aras bagi kemajuan FK Ubaya,” pungkas Benny Lianto, Senin (10/5/2021).

Pelantikan Dekan FK Ubaya ini dihadiri secara langsung (offline) oleh Yayasan, Rektor, Wakil Rektor, Ketua LPPM, Dekan Fakultas, Direktur Politeknik, dan Pejabat FK Ubaya, Jumat (7/5/2021) kemarin di Perpustakaan Lt. 5, Gedung Perpustakaan Kampus Ubaya Tenggilis

sumber

Rumah Sakit Ubaya Berkonsep Smart Hospital

Guna melengkapi pengembangan Fakultas Kedokteran, Universitas Surabaya (Ubaya) akan membangun RS Ubaya dengan konsep Smart Hospital. Rektor Ubaya, Benny Lianto mengatakan, pembangunan rumah sakit tersebut akan rampung dalam 20-22 bulan terhitung mulai sekarang.

“Kami akan mendirikan RS berkonsep one stop dan juga menjalankan smart hospital. Nantinya, penggunaan teknologi juga akan diperhatikan pada RS Ubaya, sehingga memungkinkan pelayanan kesehatan dari rumah saja,”  kata Benny dalam kegiatan seremonial groundbreaking pemancangan test pile, Senin (3/5). Benny menuturkan, dibangunnya RS Ubaya di lingkungan civitas academica merupakan salah satu bentuk pelaksanaan aktivitas pengabdian kepada masyarakat.

Nantinya RS Ubaya juga digunakan untuk mendukung proses pembelajaran mahasiswa fakultas kedokteran Ubaya serta pengembangan riset multidisiplin antara fakultas kedokteran, farmasi, bioteknologi, psikologi dan teknik.

“Hadirnya RS Ubaya diharapkan dapat menunjang sarana pendidikan sekaligus menjadi tempat praktik dalam memfasilitasi mahasiswa fakultas kedokteran (FK) Ubaya sebagai calon tenaga medis yang handal,” tuturnya.

Bahkan, jika rumah sakit tersebut telah rampung dibangun, pihaknya akan melengkapi dengan beberapa peralatan modern serta tenaga medis ahli.”Setelah nanti pembagunan selesai akan dibuka untuk umum dulu. Karena untuk bisa menjadi RS Pendidikan membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun untuk perijinannya,” tutupnya.

Diketahui, RS Ubaya ini dibangun disamping lahan lapangan parkir Ubaya Kampus Tenggilis (Jalan Raya Panjang Jiwo Permai). Untuk rancangan pembangunannya, terdiri dari 9 lantai dengan luas bangunan 28.000 meter persegi dan lahan tanah seluas 13.000 meter persegi.Selain itu, terdapat lebih dari 300 ruang instalasi rawat inap dan puluhan ruang perawatan intensif akan dipersiapkan agar dapat beroperasi memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas serta terbaik kepada masyarakat.

Sumber

Pentingnya Imunisasi Untuk Anak di Masa Pandemi

Surabaya (beritajatim.com) – Imunisasi dasar yang lengkap ternyata memberi perlindungan anak dari risiko terpapar Covid-19 maupun penyakit KLB PD3I (Kejadian Luar Biasa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi). Hal ini disampaikan langsung Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya, dr. Sajuni, M.Kes., M.Ked.Klin., Sp.MK. dalam Webinar Seri Edukasi Masyarakat 2021 : Peran Perguruan Tinggi dalam Pencapaian Sustainable Development Goals Di Masa Normal Baru bertajuk “New Normal, Vaccine, Tantangan dan Solusi Pembelajaran Tatap Muka”.

Memperingati pekan imunisasi dunia 2021 yang dirayakan setiap minggu keempat di bulan April, dr. Sajuni ingin mengajak masyarakat untuk menyadari pentingnya vaksinasi saat pandemi dengan melengkapi imunisasi dasar yang dilakukan rutin pada anak-anak. Dokter spesialis mikrobiologi klinik ini mengatakan meskipun penderita Covid-19 lebih banyak terjadi pada dewasa tetapi vaksinasi pada anak-anak juga perlu diperhatikan.

“Anak-anak tetap perlu melakukan vaksinasi termasuk vaksinasi Covid. Penelitian untuk vaksin Covid-19 pada anak masih berlangsung, sehingga sampai saat ini kita belum bisa melakukan vaksinasi corona pada anak-anak. Tetapi vaksin-vaksin lain yang rutin diberikan kepada anak, ternyata memberikan kekebalan tubuh juga terhadap Covid-19,” ucap dr. Sajuni, Kamis (29/4/2021).

Imunisasi merupakan upaya efektif untuk melindungi anak dari penyakit infeksi dengan pemberian vaksin. Vaksin adalah substansi (antigen) yang digunakan untuk merangsang terbentuknya antibodi dan menyediakan imunitas dalam melawan satu atau beberapa penyakit. Bagi seseorang yang sudah divaksin maka antibodi yang terbentuk akan menetralisir sel-sel yang mengganggu di dalam tubuh. Proses ini disebut neutralizing antibodies. Vaksinasi bertujuan untuk melindungi diri sendiri dan lingkungan sekitar sehingga nantinya tercapai herd immunity.

Menurut dr. Sajuni, vaksin pada anak-anak saat pandemi justru penting karena beberapa jenis vaksin dasar bisa memberikan perlindungan dari Covid-19. Beberapa vaksin dasar tersebut antara lain yaitu BCG, DPT, Hepatitis A, dan MMR. Berdasarkan data dan penelitian yang dikutip oleh dr. Sajuni, terdapat kesamaan sebagian glikoprotein SARS-CoV-2 dengan Measles (Campak) dan Rubella (Campak Jerman). Hal tersebut mengakibatkan adanya proteksi silang jika seseorang mendapatkan vaksinasi MMR atau MR sehingga juga dapat melindungi diri dari Covid-19.

Selain itu, ada juga studi di luar negeri menunjukkan bahwa negara-negara universal dengan penerima vaksin BCG yang dinyatakan sudah baik memiliki angka kematian Covid-19 yang cenderung lebih rendah. Kemudian vaksin hepatitis A pun dapat membantu menahan infeksi Covid-19 pada tingkat kolonisasi mukosa dan mencegah keterlibatan dari saluran napas bawah sekaligus mencegah timbulnya fatalitas dari infeksi virus corona. Sedangkan vaksin pertusis mampu memberikan efek protektif terhadap Covid-19 karena respon adaptif limfosit yang heterolog dan innate immunity yang terlatih.

dr. Sajuni berpesan kepada masyarakat khususnya orang tua agar tidak takut membawa anak-anak untuk imunisasi saat pandemi Covid-19. Vaksinasi yang terlambat pada anak berpotensi menimbulkan wabah pandemi baru terhadap penyakit yang sebelumnya sudah dapat dikontrol. Jika tidak mendapat vaksinasi, bayi dan anak-anak menjadi rentan terhadap penyakit berbahaya seperti campak, polio, difteri, pertusis (batuk rejan), hepatitis dan tetanus.

“Vaksinasi di tengah pandemi Covid-19 tetap harus dilakukan terutama imunisasi dasar untuk bayi dan anak agar tumbuh dan berkembang dengan sehat. Jika tidak dilakukan bisa berisiko terjadinya KLB PD3I. Imunisasi dasar dapat dilakukan dengan tetap menerapkan physical distancing dan menjaga kebersihan. Jika berada pada wilayah transmisi lokal, maka imunisasi bisa ditunda satu bulan dan segera catch up vaksinasi,” terangnya.

Sementara itu di kesempatan yang sama terdapat juga pemaparan materi mengenai “New Normal pada Pembelajaran Tatap Muka” dari dr. Irwin Aras, M.Epid., M.Med.Ed. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Ubaya. Sedangkan pembahasan tentang “Vaksin – Apa dan Mengapa, dan Buat Siapa Saja” disampaikan oleh dr. Indro Harianto, Sp.PD selaku Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya sekaligus dokter spesialis penyakit dalam. Kegiatan webinar seri edukasi masyarakat ini dapat diikuti oleh masyarakat secara gratis melalui channel YouTube LPPM Ubaya (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat). [kun]

sumber