Mahasiswa FK Ubaya Kampanye Stop Konsumsi Gula Berlebih

Belasan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) melakukan kampanye “Stop Konsumsi Gula Berlebih” dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia, di Jalan Tunjungan Surabaya, Minggu (13/11/2022).

Vera Novalita Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK Ubaya mengatakan, kegiatan itu diadakan untuk memberi edukasi kepada masyarakat.

Merujuk data International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menempati urutan kelima sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak, yaitu 19,5 juta orang.

“Jadi, untuk memberi tahu masyarakat agar lebih memperhatikan makanan manis yang berlebih, terus apa risikonya? Mungkin banyak yang belum tahu diabetes itu apa? Gejalanya seperti apa? Padahal itu merupakan penyakit yang silent killer, karena bisa saja kita tidak menyadari kalau terkena diabetes,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Vera menyebut diabetes merupakan penyakit yang tidak mengenal usia, dan bisa menyerang siapa saja. Baik oran tua, dewasa, maupun anak-anak.

“Bisa kena di semua usia, oleh karena itu harus menjaga pola hidup sehat,” ucapnya.

Dia juga menjelaskan ada dua tipe penyakit diabetes, yaitu tipe satu dan tipe dua.

“Tipe satu itu berdasarkan keturunan, jadi bisa dari orang tua atau genetik. Kemudian tipe dua dari pola hidup yang kurang sehat,” jelasnya.

Kampanye yang dilakukan oleh FK Ubaya, sambung Vera, bukan untuk melarang masyarakat menyantap makanan atau minuman manis. Tapi, ajakan untuk mengurangi saja.

“Masyarakat bisa menyantap buah, sayur, menghindari rokok, dan melakukan olahraga rutin, misal per hari 30 menit,” imbuhnya.

Dalam kampanye itu, juga dilakukan bagi-bagi air mineral secara gratis, sebagai contoh mengurangi minuman yang mengandung gula.

Kegiatan yang diadakan bersamaan dengan car free day (CFD) di Jalan Tunjungan juga menampilkan berbagai kostum yang dibentuk menyerupai makanan dan minuman manis, seperti pop corn, kue, dan juga aneka es.

“Untuk menarik perhatian masyarakat, agar masyarakat ingin mencari tahu. Jadi, menurut saya ini langkah yang pas untuk memberi informasi mengenai diabetes,” ucapnya.

Vera berharap melalui agenda itu masyarakat dapat lebih aware dan perhatian terhadap ancaman penyakit diabetes, serta bisa mencegah sejak dini.

sumber

Ubaya Bekali Mahasiswa Kedokteran Informed Consent Sesuai Kaidah dan Hukum

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan Seminar Etika dan Hukum Kesehatan bertema “Professionalism and Informed Consent, a Barrier for Medical Conflict” yang dilaksanakan hybrid secara online melalui Zoom Meeting dan offline di Gedung Perpustakaan lantai 5 Kampus Ubaya Tenggilis.

Seminar yang dihadiri oleh Prof. Budi Santoso Ketua Pengurus Pusat AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia) dan Prof. Agus Purwadianto Ketua APKESI (Asosiasi Peneliti Kesehatan Indonesia) sebagai narasumber, dilatarbelakangi oleh adanya tuntutan pasien untuk mendapat layanan yang baik dari dokter.

Agar ekspektasi ini tercapai, dr. Ervin Dyah Ayu ketua penyelenggara seminar mengatakan dokter perlu memiliki pemahaman tentang informed consent sesuai kaidah etik dan hukum kesehatan. Informed consent adalah persetujuan tindakan medis yang diberikan oleh pasien setelah mendapatkan penjelaskan dari dokter.

“Kecakapan ini akan membantu dokter memiliki hubungan yang baik dengan pasien. Pemahaman seperti ini sering tidak didapatkan melalui pendidikan formal kedokteran. Sehingga, perlu ditambahkan melalui seminar atau pertemuan ilmiah,” ujarnya pada keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net pada Sabtu (15/10/2022).

Dosen FK Ubaya itu juga menjadi pembicara pada salah satu sesi seminar dengan membahas topik “Indonesian Cultural Challenges in Doctor-Patient Communication”.

Menurutnya, dokter harus memiliki pengetahuan yang luas tentang budaya masyarakat, memiliki empati dan memahami kondisi pasien, meningkatkan keterampilan komunikasi dan pemecahan masalah etis, serta melakukan sinergi.

Pembahasan dilanjut dengan materi “Intellectual Studies about Medical Ethics for the Future of Indonesia” yang dibawakan oleh Prof. Budi Santoso.

Ia menjelaskan praktik kedokteran yang baik adalah berlandaskan etika kedokteran, tidak melanggar aturan hukum yang berlaku, dan bersikap profesional.

“Dokter wajib mengikuti perkembangan ilmu dan menerapkan 4K. Kesejawatan, kesantunan, kebersamaan, dan keprofesionalan. Dengan 4K ini akan jadi dokter yang baik dan sukses,” ungkap Prof. Budi pada seluruh peserta yang hadir secara offline dan online.

Sedangkan, Prof. Agus Purwadianto dalam pembahasannya mengenai topik “Informed Consent and Strategies to Prevent Doctor-Patient Conflict” mengatakan syarat informasi komunikasi dalam proses informed consent terdiri dari kejelasan (understandability), kebenaran (truth), kejujuran (truthfulness), dan ketepatan (rightness). Keempat syarat ini penting untuk mencegah miskomunikasi.

“Hubungan dokter dan pasien adalah hubungan moral. Harus membangun kepercayaan, menjadi suatu tanggung jawab moral dokter untuk membina ini terus menerus. Dalam praktek kedokteran membina kepercayaan sangat penting,” terang Prof. Agus.

Prof. Rochmad Romdoni Dekan Fakultas Kedokteran Ubaya, mengungkapkan ke depannya FK Ubaya akan menggelar seminar serupa yang banyak memberikan informasi tentang penyakit yang ada di masyarakat.

“Kami akan berkolaborasi dengan RS Ubaya sebagai rumah sakit pendidikan yang akan launching tahun 2023,” imbuhnya.

Ia berharap seminar nasional ini dapat menambah pengetahuan untuk menemukan stategi yang tepat dalam praktik kedokteran sehari-hari. Selain itu, dapat memotivasi para pendidik, pemimpin institusi pendidikan, sekaligus mahasiswa dalam pendidikan etika dan hukum kesehatan.

“Kami ingin pelayanan kesehatan Indonesia semakin profesional, beretika, dan berkualitas. Agar dapat senantiasa memberi manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

sumber

Mahasiswa FK Ubaya Juara 2 IMO 2021

Indonesia International Medical Olympiad (IMO) 2021 Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya merupakan olimpiade kedokteran internasional paling bergengsi di Indonesia yang sangat diminati oleh banyak mahasiswa kedokteran di seluruh Indonesia dan merupakan olimpiade kedokteran internasional di Indonesia yang sangat dinanti oleh mahasiswa kedokteran.

Mengusung tema “Together: Bridging Boundless Boundary, Transforming the Future of Medicine”, hadir untuk beradaptasi dengan situasi, menggabungkan konsep kegiatan online dan offline dalam pelaksanaannya yang bertujuan untuk mengukur dan meningkatkan kompetensi mahasiswa kedokteran di Indonesia untuk masa depan kesejahteraan di Indonesia dan dunia.

Mahasiswa Fk Ubaya , Tasya Fabiola Alim dan Marsellinus Yongke Djuhartono berhasil meraih juara 2 di cabang Genitourinary . Pada IMO 2021 ini dibagi menjadi 6 cabang kompetisi medis, yaitu Cardiorespiratory, Genitourinary, Musculoskeletal, Digestive, Neuropsychiatry, dan Infectious Diseases.

Setiap cabang dibagi menjadi 3 tahap, yaitu babak penyisihan, babak semi final, dan babak final. Tahun ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah IMO, IMO 2021 akan mengadakan Research Competition. Ini merupakan ajang internasional yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa kedokteran di dunia untuk melakukan penelitian orisinal dan membagikan temuannya dalam forum kompetisi, yang akan dibagi menjadi dua tahap, yaitu abstract submission dan oral presentation.

sumber

1st Ubaya Scientific Health and Education Update, Virtual Reality Learning Experience

Pandemi beberapa tahun ini membuat perubahan dan menuntut kita untuk melakukan adaptasi dari berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan di Indonesia dan apalagi ini juga merupakan tantangan baru terkait dengan sistem pembelajaran di dunia kedokteran atau di dunia kesehatan, dimana mahasiswa sebagai peserta didik nantinya tidak hanya dituntut untuk memiliki wawasan yang baik, namun juga memiliki skill atau keterampilan klinis yang mumpuni sebagai bekal mereka nanti.

Sabtu 6 november 2021 FK Ubaya mengadakan webinar dengan tema 1st Ubaya Scientific Health and Education Update, Virtual Reality Learning Experience. adalah sebuah serangkaian acara webinar guna memberikan sebuah wawasan tentang teknologi kedokteran terkini, salah satunya adalah teknologi Virtual Reality sebagai penunjang proses pembelajaran mahasiswa di dunia kedokteran dan kesehatan yang telah digunakan di fakultas kedokteran universitas surabaya

Fakultas kedokteran universitas surabaya telah melengkapi salah satu laboratoium anatomi dengan mengimplementasikan teknologi VR untuk proses pembelajaran struktur anatomi manusia, pandemi yang belum benar – benar usai membuat proses pembelajaran di lingkungan FK Ubaya masih dibatasi dan tetap menjaga jarak sehingga belum memungkinkan jika harus berkerumun atau hanya dibagi beberapa kelompok kecil untuk melihat cadaver secara langsung.

Kehadiran teknologi VR ini dapat memberikan alternatif untuk dosen pengajar maupun mahasiswa agar bisa tetap melakukan proses pembelejaran daring terutama terhadap struktur anatomi melalui cadaver yang telah diolah digital menjadi bahan pembelajaran di perangkat virtual reality agar mahasiswa tidak tertinggal materi anatomi manusia yang memang wajib didapatkan bagi mahasiswa kedokteran baru.

Dalam acara webinar ini para pembicara memaparkan materi bahasan yang menjelaskan terkait tantangan dan kelebihan penggunaan teknologi virtual reality sebagai penunjang pembelajaran di dunia kedokteran dan kesehatan yang dapat anda saksikan di siaran ulang di bawah ini.

Vaksin covid-19, Tingkatkan Kesehatan Mental

Dampak yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19 sangat mengganggu berbagai sektor mulai dari pendidikan, industri, perbankan maupun kehidupan sosial yang berakibat pada bertambahnya tekanan mental pada setiap orang di banyak negara

Sebuah penelitian memperlihatkan tekanan mental meningkat di U.S. sekitar maret 2020 dan kembali pada awal pandemi di bulan agustus 2020. Peneliti menyebut tren ini karena berbagi faktor, termasuk ketakutan pada dampak pandemi di sektor ekonomi dan lainya, kekhawatiran kenaikan jumlah kasus covid-19 dan aktifitas jaga jarak dengan protokol kesehatan.

Dengan mulainya diluncurkan vaksin covid-19, sebuah kelompok ilmuan memulai sebuah penelitian untuk membandingkan peningkatan kesehatan mental pada orang yang telah menerima dosis vaksin dan pada orang yang belum menerima dosis vaksin hasil penelitian dapat anda lihat di sini

Peneliti penyimpulkan bahwa mendapat dosis pertama vaksin covid-19 memberikan hasil yang signifikan untuk meningkatkan kesehatan mental

Peneliti dan kelompoknya telah mensurvei setidaknya 8,003 partisipan antara bulan maret 2020 dan 31 maret 2021, mereka memberikan beberapa point pertanyaan yang kemudian diukur dengan empat butir kuesioner.

Ringkasan Penelitian

Penulis menganalisa data menggunakan 2 parameter : tingkat tekanan mental dan status vaksinasi, Mereka mengukur tingkat tekanan mental dengan 4 butir kuesioner yang mana digunakan dua butir pada setiap pengukuran masing – masing gejala depresif dan kecemasan

Mereka menilai tanggapan untuk setiap bagian antara 0 dan 4 dan kemudian menjumlahkannya untuk membuat rentang indeks antara 0 dan 16. Angka yang lebih tinggi pada skala berhubungan dengan tingkat tekanan mental yang lebih tinggi.

Mulai Desember 2020, responden menjawab apakah mereka telah menerima suntikan pertama vaksin COVID-19. Berdasarkan jawaban, para ilmuwan memberikan nilai-nilai tertentu kepada para peserta.

Mereka menggunakan nilai-nilai ini untuk membandingkan lintasan kesehatan mental orang-orang yang menerima vaksin di beberapa titik selama penelitian dengan lintasan kesehatan mental mereka yang tidak pernah menerima vaksin.

Hasilnya menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki arah yang sama hingga Desember 2020, ketika vaksin pertama tersedia. Setelah titik itu, ada perbedaan mencolok dalam tingkat dasar kesehatan mental pada kedua kelompok.

sumber

Hubungan Antara Kesehatan Usus Dengan Pembalikan Usia

Menghindari penuaan mungkin dapat dilakukan dengan memakai krim atau melakukan perawatan tertentu, tapi mungkin kita bisa lebih fokus pada sesuatu yang berbeda, Ilmuan temukan hubungan antara kesehatan usus dengan pembalikan usia, dikutip dari inverse.com

Para ilmuwan telah mengetahui selama dua dekade terakhir bahwa penampung triliunan bakteri di perut Anda – mikrobioma usus – adalah juga merupakan pusat kesehatan mental, sistem kekebalan, dan banyak lagi.

Salah satu studi terbaru dalam kesehatan usus meneliti bagaimana mikrobioma kita mempengaruhi penuaan pada tikus, menggunakan transplantasi yang mengejutkan.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Aging, mengungkapkan bahwa tikus yang lebih tua yang telah menerima transplantasi mikrobiota usus dari tikus muda menunjukkan peningkatan fungsi otak dan perilaku. Model tikus ini memberikan wawasan yang kuat tentang bagaimana diet dan apa yang mengisi perut kita dapat mempengaruhi seperti apa otak kita di usia tua.

Para peneliti telah menemukan bahwa ketika mereka mentransplantasikan mikrobiota tikus muda ke dalam usus tikus yang lebih tua, tikus yang lebih tua menunjukkan peningkatan fungsi kognitif. Ini adalah studi pertama yang menunjukkan korelasi antara transplantasi mikrobioma usus dari tikus yang lebih muda ke tikus yang lebih tua dengan peningkatan kemampuan otak pada tikus yang lebih tua.

Penelitian ini mungkin belum akan menjadi tren anti-penuaan berikutnya, tetapi eksperimen ini memberi tahu kita lebih banyak tentang bagaimana menjaga kesehatan usus kita dapat membantu menjaga kesehatan holistik hingga usia tua, tentunya dengan melakukan pola hidup sehat

Secara khusus, hasil labirin air Morris menunjukkan manfaat transplantasi ini. Tikus yang lebih tua yang telah menerima transplantasi dari tikus yang lebih muda tampil lebih baik di labirin dari pada tikus yang lebih tua yang tidak menerima transplantasi.

Cryan mengatakan bahwa perilaku ini konsisten dengan temuan timnya di otak tikus. Sementara transplantasi memberi tikus yang lebih tua mikrobioma usus dari tikus yang lebih muda, pada gilirannya, bagian otak mereka juga tampak lebih muda. Secara khusus, hippocampus – wilayah otak yang terlibat dengan pembelajaran dan memori – mirip dengan tikus yang lebih muda.

Jadi, tampaknya usus dan otak berbicara satu sama lain, dalam arti tertentu. Cryan menjelaskan bahwa bagian dari komunikasi ini berasal dari saraf vagus, “saraf panjang yang mengembara” yang mengirimkan sinyal dari seluruh saluran pencernaan hingga ke otak. Tapi, itu masih hanya menjelaskan beberapa kerjasama tubuh; masih ada pertanyaan tentang mekanisme di balik perubahan ini.

Mabbott setuju bahwa mengidentifikasi strain bakteri tertentu yang menguntungkan mikrobioma usus yang lebih tua adalah salah satu dari dua langkah penting berikutnya. “Apa komponen lain dari mikrobiota mereka yang menyebabkan ini? Dan bagaimana mekanisme mereka melakukan ini?” dia memberitahu Terbalik. “Bisakah kita menelusuri mekanisme spesifik di sini? Itu mungkin memiliki beberapa intervensi terapeutik yang sangat penting di sini. ”

“Dengan memulihkan mikrobioma, kami menargetkannya melalui transplantasi ini, kami dapat membalikkan defisit kognitif terkait usia,” kata Guzzetta. “Itu menakjubkan.”

sumber

Meet The Parents

Fakultas kedokteran universitas surabaya mengadakan ubaya meet the parent bagi mahasiswa baru secara daring pada tanggal 23 juli 2021, acara ini dibuat untuk memberikan gambaran dan arahan bagaimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di fakultas kedokteran universitas surabaya.

Ubaya meet the parent juga dibuat guna mempertemukan orangtua dan wali mahasiswa pada segenap pimpinan dan dosen fakultas kedokteran ubaya untuk diberikan gambaran bagaimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar putra/putri mereka di fakultas kedokteran universitas surabaya berlangsung. Sehingga orang tua dan wali mahasiswa dapat mendapat insight terhadap jurusan yang akan ditempuh putra/putri mereka selama belajar di fk ubaya. Acara ini juga dihadiri segenap pimpinan fakultas, dosen fk ubaya dan direktorat terkait.

Prof Romdoni selaku dekan FK Ubaya membuka acara dengan menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaanya terhadap fk ubaya untuk menitipkan putra/putri mereka untuk menjadi seorang dokter di fk ubaya. Selama pendidikan kedokteran mahasiswa perlu memiliki pendampingan dan dukungan dari orang tua karena pendidikan di kedokteran cukup panjang dan lama disamping mahasiswa itu pintar tentu harus ada ketekunan dan harus rajin agar bisa lulus tepat waktu dari fk ubaya

Dengan akreditasi baik sekali tentunya kita akan terus bekembang memberikan yang terbaik bagi mahasiswa fk ubaya, dengan dibangunya RS ubaya yang nantinya akan digunakan sebagai RS pendidikan sehingga mahasiswa tidak perlu jauh-jauh untuk menempuh pendidikan profesi

Acara ini dilanjutkan dengan pemaparan materi kegiatan perkuliahan oleh WD I dan perkenalan dosen serta fasilitas kampus dan fakultas oleh WD II da ditutup dengan sesi tanya jawab.

Teknologi VR dalam dunia Kedokteran

Virtual reality (VR) adalah sebuah teknologi yang mampu memberikan sebuah simulasi atau pengalaman tiga dimensi (3D) pada pengguna yang dihasilkan oleh sistem komputer, menggunkan perangkat VR yang dapat digunakan dengan mudah untuk dapat merasakan pengalaman seperti di dalam dunia nyata dalam bentuk virtual

Dalam perkembangan saat ini banyak implementasi teknologi VR yang sudah diterapkan salah satunya di dunia kedokteran dan kesehatan dengan berbagai variasi aplikasi yang telah dikembangkan termasuk sebagai media pelatihan medis untuk dokter maupun mahasiswa, perawatan pasien, sarana edukasi terhadap penyakit, kondisi kesehatan dan prosesnya seperti pada penjelasan yang dikutip dari news-medical.net di bawah ini.

Pelatihan Medis

Pelatihan medis saat ini telah bergeser dari menghafal fakta menjadi memberikan keterampilan menggunakan fakta untuk sampai pada strategi manajemen yang tepat ketika berhadapan dengan pasien tertentu. Pelatihan ini mencakup pembelajaran berorientasi masalah, keterampilan komunikasi, dan pembelajaran berbasis VR.

Segala jenis situasi medis dapat disimulasikan menggunakan VR, untuk memungkinkan mahasiswa menghadapinya seperti dalam kehidupan nyata. Ini diikuti dengan umpan balik dan tanya jawab, untuk memungkinkan mereka belajar dari kesalahan mereka, jika ada.

VR dapat digunakan untuk membantu profesional medis memvisualisasikan bagian dalam tubuh manusia, sehingga mengungkap area yang tidak dapat diakses. Salah satunya, pembedahan Cadavers, yang merupakan norma bagi setiap mahasiswa kedokteran baru, telah membuka jalan bagi studi anatomi manusia melalui VR.

Grafik komputer telah memungkinkan untuk membuat ulang bagian tubuh mana pun dengan sangat detail, seperti aslinya. Selain itu, pelatihan dapat ditawarkan menggunakan skenario yang sangat mirip dengan situasi bedah umum.

Misalnya, prosedur bedah secara nyata dapat difilmkan dari berbagai sudut dengan kualitas yang menakjubkan dan kemudian dikombinasikan dengan model bagian tubuh yang sedang dioperasi, untuk memungkinkan mahasiswa ‘beroperasi’ di VR.

Memahami bagaimana patah tulang terjadi dan diperparah dalam kehidupan nyata sangat berguna bagi ahli bedah ortopedi dalam pelatihan. Karena operasi invasif minimal sangat bermanfaat dalam mengurangi biaya operasi, komplikasi, dan waktu pemulihan, pelatihan berbasis VR berorientasi simulasi adalah metode yang sangat efektif untuk mentransfer keterampilan kepada calon ahli bedah laparoskopi.

Faktanya, American Board of Internal Medicine (ABIM) menyatakan keunggulan jenis pelatihan ini sebelum mencoba merawat pasien dalam kehidupan nyata, mengingat pelatihan ini efektif dalam memberikan instruksi standar dalam pemantauan invasif dan ventilasi mekanis.

Hal yang sama terjadi dengan pembelajaran menerapkan jahitan di ruang operasi, serta di bedah ortopedi, di mana penggunaan VR dengan umpan balik sentuhan dan sensorik terbukti aman dan dapat direproduksi, serta murah, dibandingkan dengan pelatihan konvensional. .

Tingginya biaya lingkungan VR seperti itu, termasuk biaya monitor, pemrograman, Software dan alat lain yang diperlukan untuk pelatihan semacam itu, mungkin dapat diimbangi dengan memasukkan lebih banyak mahasiswa di setiap program. Namun, hasilnya jelas lebih unggul, dengan pengetahuan yang lebih akurat yang dihasilkan dari proses pembelajaran menggunakan VR.

Perawatan pasien

Realitas virtual berguna dalam merencanakan operasi kompleks sebelumnya, seperti prosedur bedah saraf, karena membantu tim bedah menjalani seluruh operasi dan melatih intervensi yang direncanakan.

Ini memaksimalkan keamanan dengan meminimalkan kejutan. Data dikompilasi dari pemindaian CT, MRI, dan ultrasound, yang dilengkapi dengan VR dan haptics. Rekonstruksi terlihat dan terasa seperti pasien sebenarnya saat berada di lingkungan bedah.

VR juga penting dalam robotika bedah, yang bergantung pada lengan robot yang dikendalikan oleh ahli bedah manusia di konsol. Ahli bedah bergantung pada kamera yang diposisikan di dalam tubuh untuk memberikan pemandangan area yang sedang dioperasi. Namun, umpan balik sentuhan dan sensorik juga penting selama operasi, dan tiruan yang adil dapat diberikan oleh VR jika tidak ada.

Pasien kesehatan mental dengan fobia, misalnya, juga menemukan VR sangat membantu, seperti halnya terapis mereka. Misalnya, untuk merawat klien dengan agorafobia, atau akrofobia, situasi yang sesuai dapat diciptakan kembali di pusat terapis sendiri, untuk membantu klien menghadapinya sedikit demi sedikit. Hal ini juga terjadi pada gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Dengan demikian, VR menawarkan manfaat praktis dari pelatihan di tempat, dengan terapi pemaparan progresif yang diisi dengan pengalaman sensorik aktual dari situasi pemicu untuk meningkatkan kekuatan teknik.

Ini ditambah dengan kenyamanan dan privasi pusat terapi, dengan biaya yang jauh lebih rendah dalam hal waktu, perjalanan, dan kelelahan. Itu juga dapat diulang sesuai kebutuhan, dalam urutan kesulitan yang meningkat.

Manajemen Nyeri

Realitas virtual juga ditemukan berguna dalam pekerjaan menghilangkan rasa nyeri dan rehabilitasi pasien dengan rasa nyeri yang parah, seperti mereka yang pulih setelah menerima cangkok kulit, selama pembersihan harian luka bakar, atau membuat suntikan harian lebih tertahankan. untuk anak-anak.

VR imersif telah ditemukan secara efektif mengalihkan perhatian dan dengan demikian mengurangi rasa sakit pasien tersebut, terutama ketika penggunaan anestesi atau sedasi dikontraindikasikan.

Terapi fisik dan rehabilitasi

Selama terapi fisik juga, virtual reality memungkinkan mempersingkat waktu pemulihan dengan memudahkan pasien untuk melakukan latihan. Ini karena VR mengalihkan perhatian pasien dari rasa sakit, memberikan realitas alternatif yang menyerap yang secara bersamaan masuk, memotivasi dan mendorong mereka untuk menyelesaikan aktivitas.

Dengan demikian, pasien yang baru pulih dari stroke mungkin dapat berlatih gerakan tertentu tanpa risiko cedera lebih lanjut karena jatuh. Ini akan meningkatkan kepercayaan diri mereka ketika harus benar-benar bergerak di lingkungan kehidupan nyata mereka.

Kecanduan

Realitas virtual medis juga dapat berguna dalam membantu pemulihan dari kecanduan zat, menggunakan teknik paparan bertahap bersama dengan pelatihan tentang cara menanggapi dorongan kecanduan. Penggunaan lingkungan pasien sendiri dalam situasi simulasi dapat membantu berlatih melawan pemicu umum sebelum terpapar pada hal yang nyata.

Pendidikan kesehatan

Sekali lagi, ketika pasien perlu memahami kondisi medis mereka, realitas virtual datang untuk menyelamatkan dengan memberikan rekonstruksi organ dan jaringan yang dapat dipahami dan terperinci. Ini membantu pasien untuk memahami prinsip-prinsip pengobatan, meningkatkan kepuasan dengan intervensi.

Efek sebenarnya dari praktik gaya hidup tertentu dan zat berbahaya pada tubuh mungkin juga paling baik dikomunikasikan oleh VR, seperti pertumbuhan tumor tertentu, obesitas dan disfungsi metabolik terkait, dan dampak merokok atau minum alkohol pada fungsi paru-paru dan hati.

Dengan berbagai kelebihan dan manfaat teknologi VR di dunia kesehatan, fakultas kedokteran universitas surabaya (FK Ubaya) yang memiliki visi untuk unggul dibidang kedokteran terkini akan mengimplementasikan dan memfasilitasi salah satu laboratorium untuk dapat menggunakan VR sebagai media pembelajaraan untuk mahasiswa. Sehingga mahasiswa dapat mendapatkan manfaat dan merasakan pengalaman secara langsung teknologi VR berbasis teknologi kedokteran ini untuk mendapatkan tidak hanya teori saja namun praktek secara maksimal berbasis virtual

sumber

Mahasiswa FK Ubaya Jalani Vaksinasi Covid 19

Mahasiswa fk ubaya menjalani vaksinasi covid 19 yang dilakukan pada hari kamis 10 juni 2021 di jl mayjen yono suwoyo surabaya (spazio) upaya ini dilakukan mengingat fk ubaya sudah mulai menerapkan hybrid learning, pembelajaran luring dilakukan untuk kegiatan pembelajaran seperti praktikum, penelitian maupun ujian yang mengharuskan tatap muka secara langsung dengan prokes yang sangat ketat

Proses pembelajaran luring bagi mahasiswa fakultas kedokteran universitas surabaya sangat diperlukan agar mahasiswa bisa terlibat dan belajar secara langsung di kegiatan praktikum, penelitian dan juga ujian yang memang tidak bisa dilakukan secara daring sehingga pemahaman mereka tidak hanya pada teori-teori yang telah diajarkan pada kuliah daring dan dapat menerima penjelasan dan arahan dosen pengajar secara langsung

Dikoordinasi langsung oleh dosen fk ubaya, beberapa teman sejawat dan tendik fakultas kedokteran, upaya vaksinasi ini juga menjawab pertanyaan dari para orang tua/wali mahasiswa yang memang sebelumnya mempertanyakan pada pertemuan internal fakultas untuk proses vaksinasi terhadap mahasiswa fk ubaya

Dengan adanya vaksinasi yang lebih cepat diharapkan dapat mencegah penyebaran covid-19 dan juga memberikan keamanan terhadap mahasiswa fakultas kedokteran ubaya untuk menjalani proses belajar secara luring. Sehingga tidak didapatkan mutasi baru di lingkungan kampus dan proses belajar mahasiswa dapat diterima dengan sangat baik.

Mahasiswa FK Ubaya Beri Edukasi Covid 19 Melalui Dongeng

Pandemi yang belum selesai tidak menghalangi mahasiswa fk ubaya untuk terus semangat melaksanakan pendidikan secara daring, salah satunya adalah kegiatan KKN atau pengabdian kepada masyarakat yang identik dengan kegiatan di lapangan atau di luar kampus dan berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar.

Seperti tahun sebelumnya KKN FK Ubaya masih belum bisa dilaksanakan secara luring mengingat kondisi yang belum memungkinkan karena kenaikan penyebaran virus di indonesia khususnya di wilayah jawa timur

Kegiatan KKN ini dilakasanakan di sekolah dasar tepatnya di daerah Mojokerto jawa timur dengan diberikanya tugas bagi masing-masing kelompok dengan tujuan untuk memberikan edukasi terhadap siswa di masa pandemi covid 19 seperti bagaimana cara mencuci tangan dan memakai masker dengan benar.

Salah satu kelompok KKN FK Ubaya yang di bimbing oleh dosen FK ubaya dr. Anita Dahliana M.Kes., AAAK membuat sebuah dongeng sebagai project KKN mereka dengan judul “US VS Covid 19”. Dongeng yang dikerjakan oleh Kelompok 2 KKN mahasiswa FK Ubaya mereka diantaranya, Annisa, Chentya, Deryani, Farizky, Jane, Lady, Lisa, Melani, Made, Syavica dan Winda.

Bercerita tentang 2 bersaudara menghadapai keadaan di masa pandemi dan bagaimana mereka berdua menghadapi virus covid 19 dilengkapi dengan ilustrasi kartun, sehingga dongeng ini dapat dimanfaatkan oleh pihak terkait untuk memberi edukasi pada siswa-siswi bagaimana cara menghadapi virus corona dan tetap patuh pada protokol kesehatan.